View Single Post
  #8  
Old 30th April 2019
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Kenapa Banyak Trader Forex Merugi?

Kemungkinan untuk profit dalam trading forex bisa mencapai 50 persen dan trader bisa saja balik modal setelah beberapa kali trade. Tetapi kenapa kebanyakan trader forex masih merugi?

Secara logika, jika Anda trading di pasar forex dengan risk/reward ratio 1:1 dan tanpa strategi andalan, maka kemungkinan untuk profit adalah 50%. Jadi kebanyakan trader yang menggunakan cara tersebut seharusnya berakhir dengan balik modal (breakeven) setelah beberapa kali trade, karena trading dengan cara acak (random) dan risk/reward ratio 1:1 ini kemungkinannya sama dengan melempar koin, 50:50. Tetapi kenapa kebanyakan trader forex merugi? Adakah faktor lain yang menyebabkan hasil akhir bisa lebih kecil dari breakeven?

Dari beberapa survey yang pernah dilakukan, alasan utama yang menyebabkan kebanyakan trader forex merugi adalah karena faktor pengendalian diri yang kurang, cenderung subyektif dan prediksi yang berlebihan. Berikut beberapa kekeliruan yang sering dilakukan trader forex (terutama trader pemula) hingga hasil tradingnya tidak seperti yang diharapkan:


1. Trading melawan arah trend.
Meski trader tahu bahwa dengan mengikuti arah trend kemungkinan untuk profit akan lebih besar, tetapi mereka cenderung untuk trading melawan trend dengan berbagai alasan, terutama jika sudah terlanjur membuka posisi.


2. Tidak mau menerima kerugian atau kesalahan.
Kecenderungan untuk melempar kesalahan kepada orang lain atau menyalahkan keadaan adalah sifat yang manusiawi. Tetapi jika hasil trading kita mengecewakan, maka yang mesti disalahkan adalah diri kita sendiri. Jika kita menderita kerugian, bukan broker kita yang salah, atau kondisi pasar yang tidak benar, tetapi karena kita salah membuka posisi trading.

Menyalahkan broker atau pasar tidak akan membantu memperbaiki hasil trading kita. Jika kita entry berdasarkan rekomendasi dari broker atau konsultan trading dan ternyata hasilnya loss, itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita atas kepercayaan kita pada rekomendasi mereka. Jika kita terus menyalahkan pihak lain atas kerugian yang kita alami maka kita tidak akan pernah bisa memperbaiki hasil trading kita selanjutnya, karena tidak melihat kelemahan kita sendiri.


3. Masuk pasar secara acak, tidak mempunyai metode dan strategi trading tertentu.
Jika Anda masuk pasar dengan metode dan strategi yang berubah-ubah bisa dikatakan Anda trading secara acak (random). Ini bisa terjadi karena Anda memang tidak mempunyai strategi tertentu yang telah teruji atau Anda tidak menguasai benar strategi trading yang telah Anda pilih.

Jika Anda menggunakan strategi yang selalu berubah pada kondisi pasar forex yang juga selalu berubah, maka kemungkinan profitnya adalah fifty-fifty. Sebaliknya, jika Anda telah memilih strategi tertentu tetapi Anda kurang menguasai atau belum benar-benar mengujinya, maka pada suatu saat Anda akan ragu. Dan bila Anda merasa harus entry karena kondisi pasar sangat mendukung, maka Anda akan cenderung menggunakan strategi lain.


4. Over trading
Over trading atau terlalu sering masuk pasar bisa terjadi karena:

Pengaruh emosi. Rasa euforia setelah profit hingga ingin membuka posisi lagi dengan cara yang sama, atau rasa ingin balas dendam setelah mengalami loss. Keduanya cenderung mengabaikan strategi trading yang telah disepakati.
Trading pada time frame rendah (dibawah 1 jam: 30 menit, 15 menit dst.) yang memberikan banyak peluang entry namun dengan probabilitas yang rendah karena pada time frame tersebut cenderung untuk terjadi banyak noise.
Melakukan analisa pasar yang berlebihan (over-analyzing). Terlalu banyak informasi dari berita atau penggunaan beberapa indikator teknikal secara bersamaan bisa menyebabkan analisa yang berlebihan dan cenderung tergoda untuk membuka posisi trading lebih banyak. Over-analyzing bisa menyebabkan prediksi yang berlebihan sehingga kita cenderung untuk over trading.

5. Resiko per trade yang terlalu besar.
Banyak trader mempertaruhkan terlalu banyak dana dalam setiap posisi trading. Hal ini dilakukan karena trader ingin trading dengan ukuran lot yang besar untuk memperoleh profit yang memadai. Cara seperti ini cukup riskan dan bersifat gambling karena di luar aturan money management yang lazim. Biasanya resiko per trade ditetapkan sekitar 2% dari balance pada account trading.

SUMBER : seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
Reply With Quote