Thread: Air kehidupan
View Single Post
  #1  
Old 12th December 2011
Copetuitter's Avatar
Copetuitter Copetuitter is offline
Moderator
 
Join Date: Oct 2011
Location: לח&
Posts: 2,291
Rep Power: 39
Copetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis GuruCopetuitter is Ceriwis Guru
Default Air kehidupan

Dua pemuda bernama Iwan dan Agus adalah sahabat karib yg tumbuh remaja bersama di sebuah kampung pedalaman. Pada saat mereka dewasa, mereka mulai di berikan tanggung jawab oleh tua-tua kampung untuk ikut berperan dalam memelihara dan menjaga kehidupan penduduk kampung tempat mereka tinggal.
Satu hal penting yang kurang di kampung mereka adalah sumber air. Setiap pagi, penduduk kampung harus berjalan 2 kilometer ke atas perbukitan dengan membawa ember atau jerigen untuk mendapatkan air dan membawa kembali ke kampung untuk kebutuhan air (minum, mandi, masak, dll) mereka dan keluarga. Hal ini pun dilakukan oleh Iwan dan Agus setiap harinya guna memenuhi kebutuhan air, kadang mereka pun harus melakukan hal ini dua kali dalam sehari guna membantu beberapa penduduk seperti orang2 tua yang sudah tidak mampu untuk berjalan jauh dan mengangkat beban berat.

Suatu malam dibawah bulan purnama, Iwan merenung sambil menikmati indahnya bulan. Dia berfikir bagaimana caranya agar dia dan penduduk lainnya tidak bersusah-susah untuk mendapatkan air. Iwan berfikir keras mencari jalan keluar dengan keterbatasan-keterbatasan yang kampung ini miliki. Uang sebenarnya adalah jalan keluar untuk membeli pipa dan pompa tetapi uang tidak ada. Menggali sumur di kampung kelihatannya tidak mungkin, karena kampung berada di permukaan batu keras.
Iwan teringat akan kebun bambu yang ia miliki. Esoknya, Iwan tidak melakukan kebiasaan untuk mengambil air melainkan memotong-motong bambu dan mulai untuk merakit bambu-bambu tersebut menjadi sambungan pipa, dan meminta sumbangan bambu kepada penduduk kampung lainnya agar panjang pipa bambu ini sampai ke sumber air di perbukitan dari kampung.
Awal dari inisiatif Iwan kurang didukung oleh mayoritas penduduk kampung, tapi akhirnya mereka menyadari bahwa ide ini sangat luar biasa. Akhirnya, penduduk kampung tidak perlu lagi berkeringat untuk mengambil air. Air tersedia karena dialirkan dari sumbernya.
Hari Sabat adalah pipa bagi kita untuk mendapatkan air kehidupan yang Tuhan sudah janjikan kepada kita umat manusia. Wahyu 22:17; Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Hari Sabat adalah sarana kita untuk mengingat, merayakan dan merasakan kasih Tuhan melalui penciptaanNya. Di hari Sabat seyogyanya menghilangkan dahaga spiritual yang kita alami selama 6 hari lewat. Wahyu 21:6; Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
Hari Sabat adalah hari berkat, hari di mana waktunya umat manusia mendapatkan energi dari air kehidupan. Energi yang memberikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari berikutnya yang penuh dengan ketidakpastian, tekanan duwiawi, godaan yang menjerumuskan, emosi yang tidak seimbang, dan lainnya.
Mari kita pastikan bahwa masing-masing kita mendapatkan dan merasakan air kehidupan atau energi spiritualis dari perbaktian, fellowship, doa syafaat dan saat teduh kita dihadapan Tuhan. Tuhan telah memastikan bahwa orang yang haus akan Tuhan beri minum dengan cuma-cuma.


Reply With Quote