View Single Post
  #1  
Old 2nd January 2011
alcoholic's Avatar
alcoholic alcoholic is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Dec 2010
Location: TM#77
Posts: 1,503
Rep Power: 263
alcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophetalcoholic is Ceriwis Prophet
Default Menghilangkan Stres dengan Yoyo



Yoyo bukan hanya sekadar mainan saat duduk di bangku sekolah dasar. Mainan sederhana ini ternyata mampu menjadi perekat antarbangsa. Gerakan yoyo berputar ke bawah, dilemparkan ke samping, ke depan, kemudian dengan cepat kembali ke tangan. Itulah permainan yoyo. Suatu permainan yang akrab di kalangan anak-anak.

Mainan ini tersusun dari dua cakram berukuran sama. Pada bagian tengah terdapat sumbu sebagai tempat meletakkan benang. Sedangkan ujung benang yang lain biasanya diberikan pengait untuk dipasang pada jari telunjuk.

Dulu bahan yoyo hanya terbatas pada kayu. Namun kini tidak lagi. Selain kayu, ada juga yang dibuat dari logam, plastik, atau campuran keduanya. Namun yang utama, bahan yang digunakan dalam pembuatan yoyo mesti kuat. Artinya, bisa tahan dari benturan, tidak penyok, dan tahan gores. Sementara yang dihindari adalah bahan rapuh, karena dapat mengubah struktur dan berat yoyo. Bahan yang sebaiknya dihindari itu antara lain plastik atau kayu yang terlalu ringan. Belakangan, yoyo tidak hanya dinikmati saat istirahat sekolah. Mainan ini telah menjadi bagian dari kalangan yang tidak dibatasi usia, profesi, bahkan bangsa sekalipun.

Adalah Oke Rosgawa yang mendirikan Yoyo Komunitas Indonesia. Laki-laki 34 tahun ini mengaku baru tertarik pada yoyo pada usia 25 tahun.

Masa kecilnya justru tidak terlalu akrab dengan mainan ini.
”Saya tertarik yoyo saat Indonesia kedatangan juara yoyo dunia, Yo-hans dan Kate Miller,” kata Oke yang saat itu berusia 25 tahun. Oke berkisah setelah melihat kebolehan dua juara dunia itu, dia mencoba memainkannya. Ternyata Oke menemukan keasyikan tersendiri melalui permainan ini. “Yoyo dapat menimbulkan efek positif bagi pemainnya, seperti menghilangkan stres atau membuat rileks,” ujarnya.Selain itu, Oke berpendapat bahwa permainan ini dapat dijadikan sebagai barometer untuk mengasah sense (rasa). “Pemain mesti mengetahui kapan melempar dan menarik yoyo kembali,” ujarnya.

Selain itu, permainan ini tergolong permainan yang sarat dengan kreativitas. Tidak hanya membutuhkan keterampilan khusus, pemain juga dapat menggunakan teknologi pada permainan ini.

”Untuk menghasilkan putaran yang lebih cepat pada yoyo, berat tumpuan tali yang berada di tengah mesti lebih ringan daripada di kedua bibir yoyo,” terang laki-laki lulusan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung ini lagi. Pengetahuan ini, katanya, diperolehnya dari seorang teman penggemar yoyo di Malaysia.

Oke yang saat ini mengajar ekstrakurikuler yoyo di sebuah SMA di Subang, Jawa Barat, mengatakan dengan segala keunikannya tersebut, Oke kemudian terdorong untuk membentuk komunitas yoyo. Alasan lain yang mendasarinya adalah karena masyarakat Indonesia telah mengenal yoyo sejak lama. Dan mainan ini dianggap sudah membudaya.

Ternyata permainan ini tidak hanya berkembang di Indonesia. Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Malaysia pun sudah mengenal yoyo sejak lama. Tidak heran jika selama ini banyak kompetisi yoyo yang diselenggarakan secara Internasional.


Berbagi Ilmu

Komunitas Yoyo Indonesia atau yang dikenal dengan Yo-In akhirnya berdiri pada 2005. Anggota yang tergabung dalam komunitas ini kebanyakan adalah pelajar SMA dan perguruan tinggu. Anggota lain yang tergabung dalam komunitas ini adalah anak-anak usia SD, SMP, dan para kolektor. Jumlah anggotanya kini mencapai 500-an orang.

Komunitas Yoyo Indonesia tidak sekadar kumpulan orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Tetapi wadah ini sekaligus menjadi tempat berbagi ilmu mengenai yoyo. Pemain saling membagikan trik yang permainan. Sementara untuk memiliki trik permainan yoyo, pemain mesti memiliki dasar permainan yang kuat, antara lain berupa teknik lemparan ke samping, ke bawah, dan mampu mempertimbangkan lamanya putaran yoyo.

Selain menguasai teknik permainan dasar yoyo, pemain mesti memiliki kreativitas supaya dapat menciptakan teknik-teknik permainan yang beragam. Dengan menguasai teknik permainan dasar, lemparan atau putaran yang dihasilkan akan lebih kuat. Permainan yang sarat dengan teknik ini, diakui Oke, lebih banyak diminati oleh laki-laki. Anggota perempuan yang tergabung dalam komunitas ini hanya sekitar satu persen dari keseluruhan anggota.

Sebagai suatu permainan yang sarat dengan teknik, desain yoyo memiliki pakem tertentu. Besar dan berat bibir kanan dan kiri yoyo harus seimbang, sedangkan beratnya harus antara 65 sampai 72 gram. ”Ada juga yoyo yang memiliki berat lebih ringan, yaitu 62 gram. Tetapi yoyo yang banyak digemari adalah yang memiliki berat antara 65 sampai 68 gram,” terang Oke yang juga berprofesi sebagai desainer yoyo ini.

Sementara harga yoyo sendiri bervariasi. Untuk para penggemar biasanya harganya berkisar antara 200 ribu sampai satu juta rupiah. Yoyo pada umumnya mudah ditemukan di toko mainan anak-anak. Tetapi untuk yoyo tingkat intermediate atau master, pemain mesti memesannya ke luar negeri.

Komunitas menjadi salah satu tempat untuk mendapatkan yoyo jenis ini. Sebab berbarengan dengan teman yang membutuhkannya, para anggota komunitas dapat memesan yoyo secara bersamaan. Biasanya pemesanan dilakukan melalui Internet.


SUMBER

Reply With Quote