View Single Post
  #220  
Old 2nd May 2019
djamirun_aje's Avatar
djamirun_aje djamirun_aje is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Jun 2017
Posts: 3,095
Rep Power: 11
djamirun_aje mempunyai hidup yang Normal
Default

Dolar AS Kokoh Pasca Pengumuman Kebijakan Fed

Dengan pasar finansial Jepang dan China yang tutup di sisa minggu ini, dan liburnya pasar Eropa dalam rangka May Day, pergerakan harga di pasar forex cenderung kalem dalam merespon pertemuan FOMC. Sekalipun pusat keuangan di berbagai belahan dunia kemarin aktif, tak ada ekspektasi terhadap pandangan Fed untuk kebijakan moneter mereka.

Tinjauan bank sentral AS untuk perekonomian disesuaikan untuk mengakomodasi naiknya pertumbuhan yang tercermin pada laporan GDP Q1 lalu. Hal ini sudah sesuai ekspektasi pasar. Namun, para pejabat The Fed juga mengakui adanya hambatan sementara yang berasal dari Partial Government Shutdown, juga musim dingin ekstrim yang berlangsung hingga Maret.

Beberapa jam sebelum FOMC meeting bulan ini, laporan ketenagakerjaan ADP untuk Maret 2019 berhasil melampaui ekspektasi penambahan 180,000, dan mencatatkan hasil 275,000 yang merupakan angka tertinggi 9 bulan.

Dalam pernyataannya, Ketua The Fed Jerome Powell sempat merujuk pada kuatnya pasar tenaga kerja. Namun pertumbuhan upah yang moderat belum berkontribusi pada kenaikan inflasi menuju target bank sentral.

Kondisi tersebut jelas terlihat pada laporan GDP minggu lalu, yang menunjukkan bahwa price deflator melemah dari 1.6% ke 0.9% sejak akhir Q4. Sisi positifnya, inflasi PCE yang lebih diperhatikan The Fed hanya melemah dari 1.4% ke 1.3%.

Jerome Powell juga mencermati bahwa kurva yield obligasi AS bertenor 2 tahunan dan 10 tahunan telah menurun lebih dari 12 basis poin sejak pertemuan The Fed bulan Maret lalu. Dalam pandangan ACY, kurva yield obligasi tersebut lebih bisa digunakan sebagai acuan market pricing ketimbang pernyataan kebijakan moneter The Fed.



Seiring The Fed yang telah nyaman dengan sikap "data dependency", rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS yang diterbitkan pada Jumat besok (3/Mei) akan menambah signifikansi pada pergerakan pair-pair mayor.

Mengingat laporan ADP tidak selalu bisa diandalkan untuk memperkirakan NFP, maka konsensus pasar memiliki forecast tersendiri untuk data ketenagakerjaan kali ini, yaitu sebesar 180,000. Sementara itu, tingkat pengangguran diprediksi tetap di 3.8%, dan kenaikan upah per jam diekspektasikan menguat dari 0.1% ke 0.3%.

Dengan sedikitnya rilis data ekonomi berdampak tinggi yang muncul hingga NFP AS besok, ACY menilai jika pair-pair forex mayor hanya akan diperdagangkan dalam batas range pekan lalu.

Rebound EUR/USD sudah melambat sedikit di atas MA 30 pada kisaran 1.1250. Daily RSI untuk pair tersebut turun di bawah batas 50.00, sementara indikator-indikator momentum juga menunjukkan pelemahan.

Meskipun pasar Jepang masih tutup hingga 5 hari perdagangan ke depan, USD/JPY masih membuat pergerakan turun hingga ke level terendah 2 minggu, tepatnya pada level 111.05. Sementara itu, pasar saham AS cenderung melemah di sesi perdagangan hari ini. Level support kunci berikutnya untuk USD/JPY ada di kisaran 110.80.

AUD/USD masih terus tertahan di area resistance 0.7070 dan 0.7090. Daily RSI masih di bawah 40.00 dan terlihat turun, yang mengindikasikan bahwa harga masih berpeluang menguji area 0.7000 dalam jangka pendek.

Serupa dengan FOMC, Bank of England juga tidak diekspektasikan untuk membuat perubahan apapun dalam pertemuan kebijakannya hari ini. Semalam, GBP/USD menyentuh level tertinggi 3 minggu pada kisaran 1.3105, tapi saat ini terlihat akan kembali ke zona sell di chart Daily.
Reply With Quote