View Single Post
  #1348  
Old 17th February 2020
jakaduriat's Avatar
jakaduriat jakaduriat is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Jun 2018
Posts: 1,670
Rep Power: 8
jakaduriat mempunyai hidup yang Normal
Default

Inilah Rahasia Penting Kenapa Indikator Bergerak Beda Arah Dengan Harga

Yang namanya trading, sebelum Open Position, kita pasti akan mengutak-atik bermacam-macam indikator pada chart. Tujuannya simpel saja, supaya dapat sinyal, ada petunjuk ke arah mana harga sekiranya akan bergerak. Umumnya, indikator-indikator tersebut hampir selalu bergerak searah dengan harga. Maksudnya kalau harga menurun, arah indikatornya juga ikut melandai, kalau satu naik, yang lain juga ikutan. Namun, apa yang terjadi jika indikator malah bergerak berlainan arah dengan pergerakan harga?


Divergence, Filter “Mujarab” Untuk Menyaring Gejolak Harga

Indikator pada umumnya didesain oleh penciptanya untuk mewakili pergerakan harga. Jadi sewajarnya, indikator akan bergerak searah dengan pergerakan harga. Itu sih kalau kondisi pasar dalam keadaan normal saja.

Nah, kalau diperhatikan lebih tajam lagi, ternyata indikator tidak selalu bergerak searah dengan pergerakan harga. Misalnya saat harga meroket, indikatornya malah cuma bergerak mendatar atau bahkan menurun perlahan.

Loh, koq bisa? Apa penyebabnya?

Nah, perlu diketahui bahwa indikator, terutama Leading Indicator seperti RSI, MACD dan Stochastic, mampu memproyeksikan alias “meramalkan” nasib, eh, pergerakan harga.

Dijabarkan lebih detail, Leading Indikator dapat memplot letak titik-titik jenuh beli (Overbought) dan jenuh jual (Oversold). Titik Overbought juga dapat dijadikan sebagai patokan Resistance. Sedangkan, Level Oversold bisa dianggap sebagai level Support. Jadi ketika harga bergejolak karena sentimen trader, leading Indicator mampu mem-”filter” di level mana hakikat harga seharusnya berada. Inilah alasan teknis kenapa indikator (Leading) bisa bergerak berlainan arah atau ter-Divergence dengan pergerakan harga terkini.

Terus apa pentingnya kita mengetahui fenomena Divergence ini?

Pertanyaan bagus, soalnya Divergence berkaitan erat dengan sinyal trading nyentrik. Pendek kata, Anda akan mendapat sinyal Buy saat harga jatuh atau sinyal Sell saat harga membubung, tapi bisa untung. Penasaran? Baca terus detail teknik menemukan divergence di bawah ini.

Divergence, Senjata Trader Contrarian Untuk Melawan Sentimen Pasar

Seperti kita ketahui, sentimen trader mayoritas umumnya adalah opini pasar mengenai pergerakan harga terkini. Perlu dicatat, belum tentu sentimen Bullish atau Bearish akan menggerakkan harga sesuai ekspektasi trader mayoritas. Contohnya seperti pada chart XAU/USD (Gold) di bawah ini:



Mantap, kan? Dengan sinyal trading Divergence, trader Contrarian dapat mem-filter noise dari sentimen trader mayoritas. Meskipun harga terkini sempat digerakkan oleh mayoritas pasar. Tapi toh, pada akhirnya harga akan kembali ke nilai hakikatnya yang ditunjukkan oleh Divergence pada indikator.

Rico F. Y., Trader Profesional Dengan Metode Trading Divergence

Sebagai trader Contrarian profesional, Rico F. Yapotra menggunakan sinyal trading Divergence sebagai andalan sistem tradingnya. Menurutnya, kalau mau untung, logikanya buat apa kita ikut-ikutan sentimen trader mayoritas? Sentimen trader mayoritas itu belum tentu benar. Toh, dengan Divergence kita jadi bisa tahu, ke mana harga pada hakikatnya akan bergerak.

Rico F. Y. sudah berpengalaman trading selama 5 tahun menggunakan metode Divergence. Sepanjang kariernya sebagai trader, Rico pernah berhasil memperoleh return 100% hanya dalam jangka waktu 3 bulan. Dia juga pernah berkarier di salah satu broker lokal sebagai salah satu analis.

SUMBER :SEPUTARFOREX.COM


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
Reply With Quote