Tensi Risk On Naikkan Pasangan GBPUSD di Sesi Awal Pekan
GBP/USD diperdagangkan naik, mendekati 1.25 disekitar 1.2492. Sentimen yang “risk-on†di pasar mendukung kenaikan sterling. Gubernur BoE Bailey menaikkan opsi tingkat bunga yang negative, namun pasar mengabaikannya.
Sementara PMI konstruksi Inggris mengatasi dari yang diperkirakan di 55.3. Orang-orang Inggris telah kembali ke Pub-Pub dan poundsterling naik karena perkembangan yang baik dari negara-negara lain di dunia.
Sentimen yang bagus ini dipicu oleh optimisme dari otoritas Cina mengenai progres ekonomi setelah pandemic, yang membawa kepada membumbungnya indeks saham di Asia. Kenaikan saham Cina diberitakan naik 10 kali dibandingkan dengan 90 hari sebelumnya.
Saham-saham di Shanghai dan pasar saham lainnya juga ikut naik. Pasar saham Eropa juga mengikuti dan demikian juga dengan pasar saham AS yang naik tajam pada saat pembukaan perdagangan dimulai.
PMI konstruksi Inggris mengatasi dari yang diperkirakan muncul di 55.3, sementara diperkirakan di 46 dan sebelumnya di 28.9. Covid – 19 juga berada di bawah kontrol di Inggris, kecuali di daerah yang di lokalisir di lockdown di Leicester.
Sentimen pasar yang sangat kuat membuat kenaikan statistik Covid – 19 di AS diabaikan. Statistik di AS naik dengan kecepatan yang tinggi, dengan kasus baru mendekati tiga juta dan korban kematian menyentuh 130.000.
Keprihatinan sedang difokuskan di Texas, Florida dan California – tiga negara bagian yang besar. Sementara ISM Non-Manufacturing PMI AS muncul mengejutkan di 57.1 mengatasi daripada yang diperkirakan di 50.0 dan dari sebelumnya di 45.4.
Secara keseluruhan pemulihan GBP/USD saat ini kelihatannya rentan terhadap kekuatiran perkembangan baik di Eropa maupun di AS. Kenaikan lebih lanjut akan berhadapan dengan “resistance†terdekat di 1.2510 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2550 dan kemudian 1.2620.
Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support†terdekat di 1.2440 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2400 dan kemudian 1.2340.
Sourch News : Marketwatch.Com, Cnbc.Com, Reuters.Com
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia