JAKARTA –
BPJS Ketenagakerjaan menyatakan segera mencairkan klaim asuransi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata. Klaim tersebut akan dicairkan dan diserahkan kepada ahli waris awak korban pesawat dengan rute Surabaya-Singapura tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama
BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (8/1/2014).
Menurut Elvyn, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan yang mendalam terhadap para ahli waris agar saat pencairan klaim tidak salah sasaran.
"Jadi, setiap tiap orang beda, bergantung upahnya. Kalau upahnya Rp10 juta, ya dapatnya Rp480 juta, kalau upahnya Rp1 juta ya dapat Rp48 juta. Itu sudah kita siapkan dan sudah siap bayar. Itu diserahkan langsung kepada ahli warisnya," jelas Elvyn.
Menurut dia, untuk mencairkan klaim, pihaknya sudah berkoordinasi antara pemberi kerja dengan perusahaan tempat mereka bernaung.
"Jadi kita cek, mereka sudah terdaftar di salah satu kantor cabang kami, dan kita sudah hitung, kita sudah siapkan. Tinggal kita bayarkan saja," jelasnya.
Dengan demikian, para keluarga korban akan mendapat tambahan biaya santunan setelah sebelumnya dipastikan juga akan mendapat klaim dari asuransi yang telah bekerja sama dengan AirAsia.