View Single Post
  #38  
Old 28th November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan sore diprediksi melemah seiring koreksi bursa AS dan pelemahan nilai tukar rupiah. Rekomendasi positif saham-saham grup Astra dan sektor bank.Pada sesi pertama perdagangan Senin (28/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 11,15 poin (0,31%) ke level 3.626,041. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 2,74 poin (0,43%) ke angka 638,685.
Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,065 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,425 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp1,278 triliun di pasar regular dari total Rp1,355 triliun dan frekuensi 51.273 kali. Sebanyak 76 saham menguat, sedangkan 105 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Pelemahan indeks, juga diwarnai aksi jual dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp 410.7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp441,5 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp852,3 miliar.
Mayoritas sektor saham, mendukung pelemahan indeks. Saham-saham sektor pertambangan memimpin koreksi 0,85%, disusul keuangan 0,77%, industri dasar 0,63%, infrastruktur 0,40%, konsumsi 0,30%, properti 0,26%, dan perdagangan 0,21%. Hanya tiga sektor yang menguat, aneka industri 1,48%, perkebunan 0,41% dan manufaktur 0,22%.
Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik bakal melemah hingga penutupan sore. “Indeks akan mengarah ke level support 3.609 dan resistance 3.695,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (28/11).
Menurutnya, pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh pelemlahan bursa regional terutama AS yang menutup libur Thanksgiving Day pekan lalu di zona merah. Investor enggan untuk membeli saham menjelang akhir pekan. “Apalagi, Dow dan S&P mencetak pekan Thanksgiving terburuk sejak Great Depression,” ujarnya.
Dari internal, indeks domestik mendapat tekanan dari faktor pelemahan nilai tukar rupiah yang jelang siang sudah mencapai 9.120 per dolar AS. “Meskipun, nantinya pasti ada intervensi dari Bank Indonesia,” papar Cece.
Hanya saja, menurutnya, pasar tetap melihat hantaman negatif pada mata uang garuda ini terutama dari sentimen pelemahan euro sehingga otomatis memperkuat dolar AS. Euro merosot ke level terendah 7 pekan terhadap Dollar AS akhir pekan lalu.
Koreksi tersebut, lanjutnya, masih berpotensi terus terjadi menyusul belum tercapainya kesepakatan mengenai langkah-langkah penyelesaian krisis hutang. Kondisi itu telah melambungkan biaya pinjaman beberapa negara zona Euro ke rekor tertinggi sepanjang sejarah kawasan itu.
Di lain pihak, kata Cece, memburuknya situasi di zona Euro juga telah mendorong investor beralih untuk memburu aset-aset yang dinilai lebih likuid seperti US Treasury sehingga jadi topangan bagi dolar AS.
Pada saat yang sama, kembali melonjaknya yield Italia dalam lelang obligasi bertenor 6 bulan akhir pekan lalu, juga kian menambah penderitaan Euro. Akibatnya, European Central Bank (ECB) terpaksa mengeluarkan pernyataan. “Bank Sentral siap melakukan intervensi guna coba meredam gejolak yang terjadi pada pasar obligasi kawasan Eropa,” imbuhnya.
Di atas semua itu, Cece merekomendasikan positif saham-saham yang sudah melemah signifikan pada saham-saham grup Astra dan sektor perbankan. Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT Astra Otoparts (AUTO).
Di sektor perbankan, dia rekomendasikan saham PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Central Asia (BBCA). “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham bank dan buy untuk grup Astra. Sebab, level harga saat sudah menarik untuk diakumulasi,”
Attached Images
File Type: jpg yp4.jpg (3.4 KB, 0 views)
Reply With Quote