View Single Post
  #35  
Old 21st November 2011
Iwan99 Iwan99 is offline
Member
 
Join Date: May 2011
Posts: 64
Rep Power: 0
Iwan99 mempunyai hidup yang Normal
Thumbs up Broker[pt.etrading securities dengan fee terendah]

Jakarta – Secara historis, saham-saham sektor properti selalu atraktif pada penghujung tahun. Apalagi, dengan pemangkasan BI rate hingga 6%. Inilah target harga BKSL, ASRI dan ELTY.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (21/11) saham PT Bukit Sentul City (BKSL) ditransaksikan turun 15 poin (6%) ke level Rp235; PT Alam Sutera Realty (ASRI) turun Rp10 (2,24%) ke level Rp435; dan PT Bakrieland Development (ELTY) turun Rp1 (0,89%) ke level Rp111.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, saham-saham sektor properti akan bergerak aktif pada Desember 2011 karenafaktor penghujung tahun. Apalagi,menurutnya, kinerja emiten juga cukup cemerlang hingga kuartal III-2011.

Karena itu, Willy menegaskan, saham-saham sektor properti layak dicermati untuk arah market selanjutnya. “Jadi, selain, pengaruh positif dari penurunan BI rate, juga karena faktor penghujung tahun. Secara historis setiap Desember, saham sektor ini selalu menarik, di Jakarta, Senin (21/11).

Di sektor properti, Willy menjagokan saham BKSLyang bakal jadi kota mandiri dan sangat ditakuti di masa depan dengan lahan yang sangat luas. Lalu, ASRIyang kinarja keuangannya sangat positif, danELTYyang juga menjadi salah satu pemilik BKSL.

Target harga BKSL di level Rp350 hingga akhir 2011. ASRI Rp550, dan ELTY Rp185. Dalam 1,5 bulan ini, harga sahamnya akan bergerak ke target-target tersebut. “Sekarang sudah saat tepat untuk masuk setelah IHSG mengalami koreksi dua hari berturut-turut. Strong buy saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Dihubungi terpisah, analis Panin Securities Purwoko Sartonomenilai, pemangkasan BI tidak signifikan pengaruhnya pada saham-saham di sektor properti. “Kita lihat, tidak ada transaksi yang signifikan pada saham-saham di sektor ini pascapemangkasan BI rate. Sebab, pasar masih menunggu dan tetap khawatir atas krisis utang di Eropa,” timpalnya.

Sebenarnya,lanjut Cece, dalam kondisi normal, pemangkasan BI jadi berita bagus bagi emiten di sektor ini. Tapi, saat ini, situasi market tidak normal sehingga lajunya tidak pasti. “Meski secara fundamental diuntungkan BI rate, tidak akan segaris lurus dengan kenaikan gain pada saham di sektor ini,” kata Purwoko menandaskan.

Purwoko memperkirakan, ketidakpastian dari Eropa bakal berlangsung lama. Apalagi, karakteristik investor lokal, juga terpengaruh investor asing sehingga apa yang terjadi di Eropa sangat menentukan. “Meskipun, kontribusi investor lokal sudah mulai meningkat. Jadi, sejauh ini, pengaruh BI rate terhadap saham sektor properti masih netral. Jika kondisi market membaik, saham-saham properti bisa juga naik,” imbuhnya.
Attached Images
File Type: jpg yp4.jpg (3.4 KB, 0 views)
Reply With Quote