[bakriegroup]

Pada hari Sabtu (30/7) yang lalu, sebuah pesawat Caribbean Airlines mengangkut 157 orang. Pesawat yang bertolak dari New York ini dilaporkan mendarat di tengah landasan sebelum tergelincir keluar dan menghantam sebuah pagar kemudian terhenti di lereng berumput dekat sebuah jalan.



Bagian depan badan pesawat yang memuat rangkaian kursi kelas satu pecah di landasan sehingga sempat membuat para penumpangnya terperangkap di dalamnya. Hal ini menyebabkan pesawat terbelah dua saat mengalami kecelakaan di tengah hujan derat dan kabut di Georgetown, Guyana tersebut. Ajaibnya, tidak ada satupun dari 151 penumpang dan 6 awak yang berada di atas Boeing 737-800 itu yang mengalami cidera serius.



Menteri Kesehatan Gunaya Leslie Ramsammy menerangkan bahwa ada satu orang yang mengalami patah kaki dan beberapa orang lain menderita cidera ringan akibat kecelakaan pesawat ini. Petugas berupaya menyelamatkan para penumpang dan awak dari pesawat yang hancur itu selama beberapa jam di tengah kegelapan dini hari. Semua orang kini sudah dievakuasi keluar dari pesawat yang mengalami kecelakaan pada pukul 01.32 waktu setempat atau pukul 12.32 WIB tersebut.



“Luar biasa apabila membayangkan hanya ada korban cidera yang ringan dalam kecelakaan pesawat yang cukup parah seperti itu,” tutur Ramsammy. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pemimpin Caribbean Airlines, George Nicholas, dalam keterangan persnya di Bandara Internasional Cheddi Jagan. “Mujizat benar-benar terjadi hari ini,” katanya.



Kita percaya bahwa Tuhan masih terus bekerja melalui mujizat-mujizat yang diberikanNya ke dalam kehidupan manusia. Pesawat yang hancur dan terbelah dua pun dapat ditopang sehingga tidak ada yang terluka parah atau bahkan meninggal.