JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyambut baik jika Research In Motion (RIM) akan mendirikan node jaringan BlackBerry di Indonesia untuk melayani pengguna di kawasan ASEAN. Hal tersebut dikatakan Dirjen Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan di sela-sela Rapat Dengar Pendapat Kementerian Kominfo, di Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (17/1/2011).
Ia menyatakan
node atau
network aggregator bisa berfungsi sebagai pengganti server lokal atau
data center, yang sebelumnya diminta pemerintah. Kehadiran
node ini, menurutnya juga dapat menekan akses
bandwith internet internasional dan memudahkan kinerja penegak hukum untuk melakukan penyadapan.
"Dengan
node,
bandwith jadi lebih murah dan bisa dilakukan
law interception memudahkan aparat penegak hukum," ucap Budi.
Ia menjelaskan
node tersebut berfungsi sebagai penyederhana lalu lintas data.
Node ini juga merupakan titik pengumpul berbagai jaringan yang sebelumnya jaringan tiap operator langsung langsung terkirim ke pusat server RIM di Kanada.
"Fungsinya sama seperti
server lokal. Dengan adanya
node ini, data akan lebih dulu ke
node sebelum menuju Kanada. Jadi aparat penegak hukum kalau mau melakukan penyadapan bisa dilakukan lebih mudah," ujar Budi.
Namun, pendirian node ini baru diwacanakan untuk di Asia Pasifik. Masih belum bisa dipastikan apakah akan didirikan di Indonesia atau tidak.
"Walau mereka bilang itu untuk Asia Tenggara, tapi saya saya optimis, mereka akan bangun di Indonesia karena tahun depan target pengguna BB di Indonesia mencapai 10 juta pengguna," ujarnya.
sumber.kompas.com