View Single Post
  #9  
Old 9th June 2010
Bobo's Avatar
Bobo Bobo is offline
Ceriwis Banget !
 
Join Date: Jun 2010
Location: NKRI ajah, moga2 selamanya
Posts: 1,324
Rep Power: 22
Bobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessedBobo is blessed
Default

Quote:
Originally Posted by kazuya View Post
menurut ane menyimak soal korupsi....
pemikiran ane adalah bukan kebudayaan tapi penyimpangan wewenang dan jabatan ..

di negara mana pun pasti terdapat korupsi , karena korupsi menggiurkan bagi yang melakukannya..dapat hasil besar dalam waktu singkat.

di negara china ,pelaku korupsi malah ditindak berat coba baca artikel berikut ini ..dimana indonesia jauh dari berhasil dari penanganan tindak korupsi

http://www.theglobal-review.com/cont...id=1059&type=5

http://www.berita2.com/internasional...t-korupsi.html


korupsi bisa timbul karena ada niat dan kesempatan dan kewenangan dari pelaku...
semoga pelaku korupsi kelas kakap dapat segera di tangkap dan uang hasil korupsi dikembalikan ke negara jadi negara ga perlu naikkan tarif listrik n bbm lagi
Kalo membahas soal KORUPSI
Yang ane bold biru, setuju. cek cp ndan.

Jadi, menurut saya itu bukan saja di sektor pemerintahan, tapi swasta juga.
Kalo disektor pemerintahan sih kayaknya sdh semua orang mengetahuinya.

Di sektor swasta, bagi yg sdh bekerja, bisa melihat yang di bagian pembelian (purchasing) suatu perusahaan, bukan hal yg aneh bila mendapat "cepretan" dari rekanan pemasok barang di perusahaan tersebut.
Kalo pemasok barang gak ngasih "cepretan", khawatir dia gak jadi pemasok barang lagi di perusahaan tersebut.

Kemudian,
Kalo bicara KOLUSI gimana ?
Ilustrasi di sektor swasta tadi, diakibatkan dari kolusi antara oknum pegawai dg pemasok perusahaan tersebut, tujuannya supaya sama2 untung.
tentunya harga barang akan "mark up", karena pemasok tentu gak mau rugi donk.


Terus NEPOTISME gimana ?
Nah di awal tulisan saya di awal trit, sdh saya ilustrasikan contoh kecil, gimana kalo mau cepat dapat kerja. Istilahnya "koneksi" atau kenal dgn "orang dalam" akan lebih cepat dapet kerja, nah ini disamarkan dg yg namanya "referensi".
Kalo "referensi tersebut memang berdasarkan pertimbangan kemampuan dan profesionalitas mungkin akan dimaklumi.

Intinya, KKN ini di negara kita bukan hanya terjadi di sektor pemerintahan saja, tapi sektor swasta juga.

CMIIW

Last edited by Bobo; 9th June 2010 at 03:34 PM.
Reply With Quote