TEMPO Interaktif, New York - Galeri seni di New York, Amerika Serikat menawarkan sensasi baru: keju yang terbuat dari air susu ibu (ASI). Meski bisa dimakan, keju ini tidak dijual, sebab ini adalah sebuah karya instalasi seni bertajuk "The Lady Cheese Shop".

Keju buatan mahasiswi New York University, Miriam Simun ini bukan sekadar untuk mencari sensasi, tapi untuk mengkritik etika bioteknologi modern yang kerap menjadi tubuh manusia sebagai "pabrik".

Meski tak dijual dan diproduksi massal, Miriam menciptakan keju ini dari ASI. Dia memperoleh susu dari tiga orang ibu yang lagi menyusui. Miriam lalu mengecek susu itu apakah mengandung penyakit atau tidak setelah itu dia melakukan pasteurisasi dan membuatnya jadi keju.

Miriam menciptakan tiga rasa keju, yakni West Side Funk, Midtown Smoke dan Wisconsin Chew, rasa ini cerminan dari sayuran yang dimakan air susu ibu yang disumbangkan.

Frances Anderson, seorang pengunjung mencoba keju ini. "Saya memang petualang kuliner," kata Frances yang dikutip dari Telegraph, Senin 2 Mei 2011. "Sekarang saya jadi tahu bagaimana mereka membuat keju-keju yang dijual di supermarket.

Miriam berharap dengan dipamerkannya keju ini, orang-orang yang melihat bisa berpikir dan merenung. Sebab, selama ini tubuh manusia sering dijadikan "pabrik" dan beberapa orang mengeruk keuntungan. Sebut saja, rambut, darah, sperma yang "dijual".

Sensasi panganan dari ASI ini bukan pertama kalinya. Tahun lalu, seorang koki di New York juga membuat keju dari ASI, awal tahun ini, toko es krim di London menjual es krim dari ASI.


TELEGRAPH | PGR