Struktur perekonomian Indonesia saat ini cukup kuat. Alih-alih bergantung pada ekspor, Produk Domestik Bruto Indonesia justru banyak mengandalkan konsumsi domestik. Peluang investasi juga semakin bagus ketika negara-negara lain terimbas krisis global. Demikian pula demografi Indonesia yang mayoritas penduduknya berusia produktif menjadi faktor positif. "Ibaratnya pemerintah tidur saja, pertumbuhan ekonomi kita masih bisa 6,3 persen pada 2012. Ini jika krisisnya kecil-kecil seperti sekarang ini," kata ekonom EC-Think, Aviliani, dalam seminar bertajuk Navigating Through the Global Crisis di Jakarta, Selasa (25/10/2011).
Indonesia�s economic structure currently is quite powerful. Rather than rely on export, instead Indonesia�s Gross Domestic Product mostly relying on domestic consumption. Investment opportunities are also being more interesting when the other countries are affected by the global crisis. Similarly, Indonesian demographics majority productive age is a positive factor. �It was like even if the government sleeping alone, our economic growth can still reach 6.3% in 2012. This is if the crisis is not significant as it is today,� said economist EC-Think, Aviliani, in a seminar titled Navigating through the Global Crisis in Jakarta, Tuesday (25 October 2011)
Quote:
Contoh Terjemahan Inggris-Indonesia
Naskah Asli
In Western economies well over half of stockmarket profits are from firms controlled by institutional investors; in India only an eighth are. Instead capitalism is skewed towards the state and business houses (conglomerates usually controlled by families and family trusts). Government�grumpy, doddery and sometimes bent�still looms large. State-backed firms, similar to China�s, make 40% of stockmarket profits and dominate energy and finance. A vast number of other public-sector entities, some of them decrepit, often create bottlenecks. These are the remnants of India�s Fabian nightmare.
Dalam perekonomian barat, lebih dari setengah dari keuntungan pasar saham diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang digerakkan oleh investor-investor institusional. Namun di India, investor institusional hanya menggerakaan seperdelapan perekonomian saja. Sebaliknya, kapitalisme digerakkan untuk kepentingan negara dan bisnis-bisnis rumahan (konglomerasi biasanya dikontrol oleh keluarga dan orang-orang kepercayaan keluarga). Pemerintah � uring-uringan, ketakutan, dan terkadang dapat dikendalikan � masih tetap terlihat menonjol. Perusahaan-perusahaan yang didukung oleh pemerintah, seperti di Cina, menghasilkan 40% keuntungan pasar saham dan mendominasi energi dan keuangan. Sejumlah besar entitas sektor publik lainnya, beberapa diantaranya bangkrut, seringkali menyebabkan bottlenecks (hambatan). Ini semua adalah sisa-sisa mimpi buruk Fabian India.
70 halaman dikerjakan dalam waktu singkat dan murah :D
malah dalam bentuk persis dgn aslinya cuman udah diterjemahin (ane kira pertamanya cuman jadi bentuk word, ternyata seperti file aslinya dgn gambar pdf)
:mantap:
sukses terus ya..
Yang lain jangan takut kalo mau nyoba... jaminan mutu :shakehand:
translatenya muantep.... makasih sist..... recomended bgt.. ntar temen2 ane kalo lagi butuh ane kasi ke sist dah... buat agan-agan ceriwisser jangan ragu ama jasa yang atu ini... walaupun murah, tapi hasilnya sama skali gak murahan