Lahan perkemahan yang ada di kawasan ini cukup nyaman. Sudah tersedia fasilitas MCK (sayang, kurang terurus)
rumah kecil milik perhutani (cabin) yang bisa disewa (cukup mewah untuk ukuran �anak gunung�), dan yang paling penting, beberapa warung juga tersedia! Bahkan fasilitas listrik juga sudah masuk
Untuk masuk ke areal perkemahan, dikenakan biaya yang relatif murah
Selain berkemah, aktifitas-aktifitas outdoor seperti forest tracking atau sekedar main air di kali yang jernih dapat menjadi pilihan bagi pengunjung
Sebuah air terjun dengan ketinggian sekitar 100 meter dapat menjadi target alternatif dengan cara melakukan perjalanan selama 2 jam menembus hutan
Untuk mencapai lokasi Curug Siliwangi ini, sebaiknya menggunakan jasa pemandu arah setempat agar tidak tersesat
Pada area Gunung Puntang terdapat sebuah fasilitas rekreasi yang tidak kalah menarik
Fasilitas milik swasta ini berupa taman (namanya :Bougenvile) yang di dalamya terdapat 3 villa, 2 kolam renang, tempat bermain anak
dan lokasi ini dialiri beberapa stream sungai kecil yang sangat jernih airnya
Kolam renang yang ada meperoleh pasukan air langsung dari mata air yang mengalir terus menerus sehingga selalu jernih, dingin dan bebas kaporit
Tidak hanya menawarkan wisata alam yang menyejukkan hati, dikawasan ini terdapat sebuah objek wisata sejarah peninggalan bangsa Belanda yang cukup unik
Pada 1923, pemerintah Hindia Belanda pernah membangun stasiun radio dengan pemancar terbesar di dunia yang dirintis oleh Dr. de Groot
Sebuah pemancar radio yang sangat fenomenal dikarenakan antena yang digunakan untuk memancarkan sinyal radio memiliki panjang 2Km
membentang diantara gunung Malabar dan Halimun dengan ketinggian dari dasar lembah mencapai 500 meter
Sulit untuk dibayangkan bagaimana cara mereka membangun dengan menggunakan teknologi yang ada pada masa tersebut
Pada bagian dasar lembah, dahulu terdapat suatu bangunan yang cukup besar yang berfungsi sebagai stasiun pemancar
guna mendukung komunikasi ke negeri Belanda yang berjarak 12.000 km
Uniknya, mereka bisa mendapatkan lokasi yang sangat ideal, karena arah propagasi struktur antena tersebut memang menuju negara Kincir Angin terebut
Terlebih tempat ini cukup tersembunyi
Gedung radio pemancar ini bentuknya sangat cantik di masa itu. Sayangnya, saat ini bangunan tersebut hanya tersisa beberapa potong tembok saja
dikarena struktur bangunannya yang terbuat dari separuh kayu dan separuh tembok
Sebuah gua peninggalan Belanda juga bisa ditemukan disini dan bisa ditelusuri dengan mudah meskipun bagian dasar gua cenderung becek pada bagian dalamnya
Mulut gua ini cukup tersembunyi diantara lekukan tanah yang bila diperhatikan secara sekilas mirip dengan wajah harimau