TEMPO Interaktif, Menteri Pertahahan Israel Ehud Barak sepertinya ingin urun rembug menyelesaikan masalah di negeri tetangganya.

Menurutnya, dunia ingin melihat perubahan di Mesir namun perlu memberikan cukup waktu untuk mencegah agar negeri itu tak jatuh kepada para "ekstrimis.," ujarnya, Kamis (10/2), di markas besar PBB, New York.

"Dunia perlu berkata jujur kepada Mesir, namun di belakang, pintu tertutup. Kami siap berada disana jika jelas ada perubahan," ujar Barak kepada televisi berita ABC.

Berbicara usai melihat Presiden Husni Mubarak marah terhadap demonstran dan telah menyerahkan kekuasaannya kepada wakil presidennya seraya menolak mundur, Barak mengatakan bahwa pesan kepada Mesir adalah sebuah keharusan.

"Kami menghargai keinginan Anda untuk tidak mengundurkan diri agar tak jatuh ke tangan ekstrimis. Kami sangat mengerti."

"Pemenang pemilihan umum dalam waktu dekat, katakanlah 90 hari ke depan, adalah Ikhwanul Muslimin," kata Barak.

Husni Mubarak, kendati mendapat tekanan keras dari dalam dan luar negeri, tetap mempertahankan jabatannya hingga pemilihan umum September.

Barak katakan, dirinya tidak pesimis tetang masa depan proses perdamaian Timur Tengah, meskipun terjadi berbagai masalah di Mesir dan dunia Arab.

"Saya masih optimis," kata Barak.

REUTERS | CHOIRUL