TEMPO Interaktif, Jakarta - Sehari sebelum menahan tersangka dugaan suap cek perjalanan, Panda Nababan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mendapat surat dari pengacaranya Patra M Zein untuk memberikan ruang dan waktu selama proses di Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, penyidik menerima surat itu pada Kamis 27 Januari siang.

Menindaklanjuti surat itu, pada Kamis malam penyidik menghubungi Patra melalui hubungan telepon. Dalam pembicaraan itu, Patra mengatakan bila Panda akan pergi ke Batam, Kepulauan Riau. "Penyidik pesan ke pengacara bila Panda mau ke luar kota, sebelumnya datang dulu ke KPK," ujar Johan di KPK, Jumat (28/1).

Namun Jumat pagi, penyidik mendapat kabar bila Panda berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta untuk pergi ke Batam. Mendapat kabar itu, penyidik meluncur ke bandara, menyusul Panda. Dekat parkiran mobil Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, penyidik sambangi Panda dan memintanya datang ke KPK. "Dia langsung ok tanpa perlawanan, masuk ke mobilnya didampingi ke penyidik," ujar Johan.

Ketika ditanya mengapa kesembilan belas tersangka itu baru diperiksa saat ini, Johan mengatakan bila hal itu hanya penyidik yang mengetahuinya. "Tapi selama ini kami selalu memanggil mereka untuk diperiksa, hanya saja mereka menolak beri keterangan dengan alasan masih berproses di KY," kata dia

CORNILA DESYANA