Sering Contek, Facebook Ditolak Mentah-mentah Ingin Akuisisi Snapchat!
 

Sudah bukan rahasia umum lagi jika para pengguna aktif dunia maya mengetahui bahwa Facebook sering sekali menyontek fitur-fitur yang ada di tempat lain dan diterapkan ke jejaring sosial miliknya tersebut. Beberapa contoh di antaranya seperti fitur mention dan hastag yang "dicuri" dari Twitter.






Tak berhenti sampai di situ saja, ternyata Facebook yang telah berhasil mengakuisisi Instagram dan WhatsApp, juga masih sering mencotek fitur lainnya. Sebagai contoh saja fitur video 1 x 24 jam yang sebelumnya diterapkan di Instagram dan akhirnya juga ada di WhatsApp.

Akuisisi yang dilakukan oleh Facebook kepada Instagram dan WhatsApp sendiri tak bisa dianggap remeh. Untuk mengakuisisi kedua aplikasi tersebut, Mark Zuckerberg rela merogoh kantong sangat dalam sebesar 1 miliar USD untuk Instagram dan 21 miliar USD untuk proses akuisisi WhatsApp hingga selesai.

Dibalik semua itu, ternyata ada satu perusahaan kecil yang justru menolak mentah-mentah untuk diakusisi oleh Facebook. Perusahaan itu adalah Snapchat yang sejatinya justru paling sering dicontek oleh Facebook. Seperti yang dilansir via laman BGR (22/3/2017), Facebook pernah menawar peruashaan Snapchat dengan nilah cukup besar yakni 3 miliar USD atau setara 40 triliun Rupiah. Namun sayang, tawaran tersebut ditolak langsung oleh CEO Snapchat Evan Spiegel dengan tegas.






Spiegel mengungkapkan bahwa, ada orang-orang kecil di dunia ini yang juga ingin membangun bisnis seperti ini (Snapchat). Ia mengatakan bahwa dengan menjual Snapchat dan mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek adalah hal yang tidak menarik.

Atas penolakannya tersebut, Facebook pun akhirnya justru mengakuisisi MSQRD. Dengan mengakuisisi perusahaan ini, maka Facebook bisa menghadirkan sebuah fitur yang sangat mirip sekali dengan Snapchat. Dan sekarang fitur tersebut sudah dapat terlihat pada jejaring sosial Facebook, Instagram, dan juga aplikasi WhatsApp.





Sumber

Spiegel mengungkapkan bahwa, ada orang-orang kecil di dunia ini yang juga ingin membangun bisnis seperti ini (slope). Ia mengatakan bahwa dengan menjual Snapchat dan mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek adalah hal yang tidak menarik.