Budayawan Betawi: Antisipasi Banjir, Pemprov Siapkan Saja Perahu Karet
 

Jakarta - Warga Jakarta kian pesimis dengan kondisi Jakarta yang selalu banjir tiap hujan tiba. Pemerintah dinilai sudah tidak mampu mencegah banjir dalam waktu dekat ini. Satu-satunya cara mengantisipasi banjir, Pemprov DKI diminta membeli perahu karet.

"Beli perahu karet sebanyak-banyaknya baik oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Dinas Pertamanan dan Tata Kota. Harus segera siap-siap," sindir Budayawan Betawi, Ridwan Saidi kepada wartawan di Doekoen Cafe, Jl Pasar Minggu Raya, Jakarta, Minggu (31/10/2010).

Perahu karet ini dianggap efektif untuk menyelamatkan diri dan barang-barang warga. Apalagi curah hujan untuk beberapa waktu ke depan akan membuat kondisi Jakarta tambah ruwet.

"Genangan air sekarang itu bertambah jumlahnya jadi 270 titik. Dan harus diwaspadai genangan air itu tidak mengalir karena nggak ada tampungannya makanya jadi banjir," kata Ridwan.

Ridwan mengatakan, Jakarta sudah tidak tertolong lagi. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan jajarannya sudah tidak mampu mengatasi masalah banjir dan macet.

"Tak ada lagi persiapan jangka panjang. Kerendam sudah semua. Nggak bisa ditolong lagi," ucapnya.

Menurut Ridwan, penanganan banjir dengan membuat drainase selama ini terbukti gagal. Foke dianggap tak mampu lagi berbuat untuk mencegah bahkan mengurangi.

"Alam sudah tidak menyukai kita. November ini hujan lebih besar. Udah nggak keburu mikir drainase mikir ngatasin banjir. Nyerah udah itu gubernur," tandasnya.

Terkait dengan kemacetan, Ridwan menegaskan hal itu dikarenakan pemerintah pusat yang terlalu longgar soal izin kendaraan bermotor. Akibatnya, jumlah kendaraan bermotor membludak dan menyesaki Jakarta.

"Menteri Perdagangan Mari Pangestu yang kudu tanggungjawab. Jangan salahin Pemprov semua. Dia (Mari) yang membuka izin agar kendaraan bisa mudah begitu aja berkeliaran di jalan," cetusnya dengan logat khas Betawi.