belanjayuk
27th May 2012, 06:03 PM
Fobia sosial merupakan salah satu di antara
jenis gangguan cemas (neurosis-cemas) dengan
gelaja utama perasaan takut yang disertai
keinginan untuk menghindar. Fobia sosial sebagai
penyakit dikenal sejak tahun 1960, dan
sebelumnya diagnosis fobia sosial jarang dibuat.
Gangguan ini bukan disebabkan oleh gangguan
organik. Belum banyak diketahui tentang
penyebab fobia sosial, tetapi sejumlah penelitian
menunjukkan banyak komponen kompleks yang
terlibat. Karakteristik temperamen seseorang
seperti rasa malu, behavioral inhibition, selfconsciousness,
embarrassment dan keturunan
(heredity) merupakan faktor predisposisi
terjadinya fobia sosial.(1) Prevalensi fobia sosial
pada kelompok eksekutif di Indonesia besarnya
antara 9,6 -16%, yang timbul sejak usia muda
dan terus berlangsung sampai pada usia
dewasa.(2) Di negara maju prevalensi fobia sosial
besarnya 2-13%, dan secara bermakna
mengganggu pekerjaan, status akademik dan
hubungan seseorang. (3) Penelitian epidemiologi
yang telah dilakukan di berbagai negara-negara
dengan ruang lingkup kehidupan yang beragam
dan berdasarkan kriteria diagnostik, instrumen
penelitian dan lingkup budaya yang berbeda
menunjukkan prevalensi yang bervariasi antara
0,5% sampai 22,6%. Ada kecendrungan kenaikan
angka prevalensi fobia sosial, seiring dengan
perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat. (4,5)
Fobia sosial timbul sejak masa kecil, 40% di
antaranya di bawah 10 tahun. Sisanya di bawah
usia 20-tahun. Penggunaan alkohol berkorelasi
dengan fobia sosial, mereka yang menggunakan
alkohol mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita fobia sosial dibandingkan dengan
mereka yang tidak menggunakan alkohol. Dan
kelompok dengan ketergantungan alkohol
mempunyai risiko sembilan kali lebih besar untuk
mengalami fobia sosial. (6,7)
Fobia sosial merupakan gangguan kejiwaan
nomor tiga, setelah gangguan penyalahgunaan zat
(substance abuse) dan gangguan depresi berat.
Perhatian terhadap fobia sosial masih kurang, dan
sering dinyatakan sebagai �gangguan cemas yang
terabaikan�. Kurangnya perhatian terhadap fobia
sosial disebabkan oleh sedikitnya penderita yang
mencari pengobatan untuk gangguan fobia yang
dideritanya. Penderita berobat bukan untuk fobia
sosial tetapi untuk keluhan lain.
ciri2nya
Kondisi tersebut akan menimbulkan rasa
takut sehingga dalam kehidupan nyata, individu
tersebut lebih baik menghindar. (8-10) Prediksi akan
timbulnya rasa malu, akan menimbulkan rasa
takut, yang disertai dengan perasaan ingin
menghindar, wajah menjadi merah dan panas,
debaran jantung yang bertambah cepat, disertai
dengan gejala kesemutan, keringat dingin, rasa
tak enak di dalam perut, otot di daerah pundak
yang terasa tegang dan kerongkongan menjadi
kering. Fobia sosial yang timbul pada usia dini,
ada yang pernah ngalamin gan penyakit phobia sosial ini
kalau ada kita bisa sharing
</div>
jenis gangguan cemas (neurosis-cemas) dengan
gelaja utama perasaan takut yang disertai
keinginan untuk menghindar. Fobia sosial sebagai
penyakit dikenal sejak tahun 1960, dan
sebelumnya diagnosis fobia sosial jarang dibuat.
Gangguan ini bukan disebabkan oleh gangguan
organik. Belum banyak diketahui tentang
penyebab fobia sosial, tetapi sejumlah penelitian
menunjukkan banyak komponen kompleks yang
terlibat. Karakteristik temperamen seseorang
seperti rasa malu, behavioral inhibition, selfconsciousness,
embarrassment dan keturunan
(heredity) merupakan faktor predisposisi
terjadinya fobia sosial.(1) Prevalensi fobia sosial
pada kelompok eksekutif di Indonesia besarnya
antara 9,6 -16%, yang timbul sejak usia muda
dan terus berlangsung sampai pada usia
dewasa.(2) Di negara maju prevalensi fobia sosial
besarnya 2-13%, dan secara bermakna
mengganggu pekerjaan, status akademik dan
hubungan seseorang. (3) Penelitian epidemiologi
yang telah dilakukan di berbagai negara-negara
dengan ruang lingkup kehidupan yang beragam
dan berdasarkan kriteria diagnostik, instrumen
penelitian dan lingkup budaya yang berbeda
menunjukkan prevalensi yang bervariasi antara
0,5% sampai 22,6%. Ada kecendrungan kenaikan
angka prevalensi fobia sosial, seiring dengan
perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat. (4,5)
Fobia sosial timbul sejak masa kecil, 40% di
antaranya di bawah 10 tahun. Sisanya di bawah
usia 20-tahun. Penggunaan alkohol berkorelasi
dengan fobia sosial, mereka yang menggunakan
alkohol mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita fobia sosial dibandingkan dengan
mereka yang tidak menggunakan alkohol. Dan
kelompok dengan ketergantungan alkohol
mempunyai risiko sembilan kali lebih besar untuk
mengalami fobia sosial. (6,7)
Fobia sosial merupakan gangguan kejiwaan
nomor tiga, setelah gangguan penyalahgunaan zat
(substance abuse) dan gangguan depresi berat.
Perhatian terhadap fobia sosial masih kurang, dan
sering dinyatakan sebagai �gangguan cemas yang
terabaikan�. Kurangnya perhatian terhadap fobia
sosial disebabkan oleh sedikitnya penderita yang
mencari pengobatan untuk gangguan fobia yang
dideritanya. Penderita berobat bukan untuk fobia
sosial tetapi untuk keluhan lain.
ciri2nya
Kondisi tersebut akan menimbulkan rasa
takut sehingga dalam kehidupan nyata, individu
tersebut lebih baik menghindar. (8-10) Prediksi akan
timbulnya rasa malu, akan menimbulkan rasa
takut, yang disertai dengan perasaan ingin
menghindar, wajah menjadi merah dan panas,
debaran jantung yang bertambah cepat, disertai
dengan gejala kesemutan, keringat dingin, rasa
tak enak di dalam perut, otot di daerah pundak
yang terasa tegang dan kerongkongan menjadi
kering. Fobia sosial yang timbul pada usia dini,
ada yang pernah ngalamin gan penyakit phobia sosial ini
kalau ada kita bisa sharing
</div>