ps3black
27th May 2012, 05:57 PM
http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/374026_339359256124852_171695616224551_954975_1638 991109_n.jpg
Penyebab Diet Gagal dan Cara Mengatasinya Ada beberapa kebiasaan buruk soal makan yang telah tertanam dalam bawah sadar seseorang. Like Dianjurkan makan makanan yang disukai lebih dulu. Anda Nurlaila, Heryu Nandiasa - Keinginan memperoleh tubuh langsing yang menggebu-gebu lazim terjadi di awal diet.
Namun, ketika lemak tak juga susut sesuai harapan,
rasa frustasi justru berakibat sebaliknya. Sebagian
besar pelaku diet pun mengalami efek yo-yo, bahkan
lebih gemuk dari sebelumnya. Juli Triharto, pakar Hipnolangsing mengungkapkan, ada
rahasia memperoleh berat badan ideal, tanpa
membatasi jenis makanan. "Anda bisa berdamai
dengan makanan jika mengetahui rahasianya,"
katanya dalam seminar kesehatan "Eat What You
Want, Stay Slim," oleh Dewi Sri Spa dan Rudy Hadisuwarno, di Mabes TNI Cilangkap. Dia mengungkap, obesitas terjadi karena beberapa
faktor, yaitu: 1. Program diet yang salah Banyak mitos yang beredar di masyarakat seperti
"gemuk itu makmur" dan gemuk menandakan
kesejahteraan. Atau, belum makan kalau belum
makan nasi. Obesitas berkaitan dengan pemahaman
yang salah. 2. Makan secara emosional Perasaan nyaman dengan makanan atau mood food
seperti sudah memiliki keterikatan yang kompleks.
Makan emosional, kerap tertanam dalam bawah sadar
manusia, seperti ulang tahun atau kumpul-kumpul
pasti harus makan. Atau, setiap tukang jajanan yang
lewat harus dihentikan untuk dibeli. 3. Diet yang terlalu obsesif Survei menunjukkan 90 persen orang diet gagal
menurunkan berat badannya. Ini karena menakar
porsi makan, tidak akan memengaruhi berat badan
secara permanen. Yang ada, malah ada rasa tersiksa
dan bersalah dan saat makan cenderung 'balas
dendam'. Hal itulah yang membuat skeptis dengan tubuh. Juli menambahkan, saat mendapati berat badan tak
sesuai dengan keinginan, banyak yang lalu memilih
cara-cara instan untuk mengikis lemak, antara lain
dengan pil, suntik dan sebagainya. "Padahal yang sebenarnya yang harus diubah adalah
kebiasaan. Program bawah sadar harus diprogram
ulang. Dengan hipnolangsing, alam bawah sadar
diajarkan untuk menghentikan emosional eating dan
mengidam makanan," katanya. Masalah yang sering timbul adalah 'ngidam' makanan.
"Ngidam itu sudah kenyang tapi tidak bisa berhenti
makan. Sehingga diet bukan meningkatkan
metabolisme tapi malah menurunkan kecepatan
metabolisme," ujarnya. Pelangsingan tubuh dengam metode hipnoterapi,
katanya bisa memogram ulang kebiasaan makan. "Ini
bisa mengubah kebiasaan, memotivasi kita untuk
bergerak lebih banyak, percaya diri dengan diri sendiri,
sehingga ada keterkaitan antara tubuh dan pikiran." Juli menekankan adanya lima hal penting untuk
memperoleh tubuh ideal, yaitu: 1. Makan ketika lapar. Yang perlu dicatat adalah lapar
secara fisik, bukan karena emosional. 2. Makan yang diinginkan, tapi dengan porsi yang lebih
sedikit. Tidak adanya pantangan membuat orang tak
merasa bersalah hingga nanti justru 'balas dendam'. 3. Makan dengan sadar, menikmati makanan dan tahu
apa yang dimakan. Kebanyakan orang makan sembari
bekerja dan menonton televisi, sehingga makan tanpa
memperhatikan makanan yang disantap. Juli menyarankan, ketika selesai menyuap, sebaiknya
lepaskan sendok dan garpu lebih dulu, sebab
kebiasaan banyak orang baru melepas sendok dan
garpu begitu makanan tandas. Sebaiknya makan
makanan yang disenangi lebih dulu baru yang tak
disukai, dan jangan sebaliknya. Hal ini agar bila perut kenyang keinginan untuk makan lagi telah habis. Rasakan juga perubahan tekstur, suhu makanan ketika
dikunyah. Sebelum Anda mengetahuinya, Anda sudah
merasa kenyang, dan sadar bahwa porsi makan Anda
tidak sebanyak yang Anda pikirkan. 4. Berhenti makan saat netral. 5. Perbanyak berjalan kaki. Semakin banyak
melangkah, pergerakan otot paha, betis, dan perut
makin terasa sekaligus meluruhkan lemak. Dengan hipnolangsing, tanpa olahraga berlebihan dan
diet ekstrim atau teknik apapun yang menyiksa, Anda
bisa mendapatkan tubuh yang langsing dan sehat. Selamat mencoba!
</div>
Penyebab Diet Gagal dan Cara Mengatasinya Ada beberapa kebiasaan buruk soal makan yang telah tertanam dalam bawah sadar seseorang. Like Dianjurkan makan makanan yang disukai lebih dulu. Anda Nurlaila, Heryu Nandiasa - Keinginan memperoleh tubuh langsing yang menggebu-gebu lazim terjadi di awal diet.
Namun, ketika lemak tak juga susut sesuai harapan,
rasa frustasi justru berakibat sebaliknya. Sebagian
besar pelaku diet pun mengalami efek yo-yo, bahkan
lebih gemuk dari sebelumnya. Juli Triharto, pakar Hipnolangsing mengungkapkan, ada
rahasia memperoleh berat badan ideal, tanpa
membatasi jenis makanan. "Anda bisa berdamai
dengan makanan jika mengetahui rahasianya,"
katanya dalam seminar kesehatan "Eat What You
Want, Stay Slim," oleh Dewi Sri Spa dan Rudy Hadisuwarno, di Mabes TNI Cilangkap. Dia mengungkap, obesitas terjadi karena beberapa
faktor, yaitu: 1. Program diet yang salah Banyak mitos yang beredar di masyarakat seperti
"gemuk itu makmur" dan gemuk menandakan
kesejahteraan. Atau, belum makan kalau belum
makan nasi. Obesitas berkaitan dengan pemahaman
yang salah. 2. Makan secara emosional Perasaan nyaman dengan makanan atau mood food
seperti sudah memiliki keterikatan yang kompleks.
Makan emosional, kerap tertanam dalam bawah sadar
manusia, seperti ulang tahun atau kumpul-kumpul
pasti harus makan. Atau, setiap tukang jajanan yang
lewat harus dihentikan untuk dibeli. 3. Diet yang terlalu obsesif Survei menunjukkan 90 persen orang diet gagal
menurunkan berat badannya. Ini karena menakar
porsi makan, tidak akan memengaruhi berat badan
secara permanen. Yang ada, malah ada rasa tersiksa
dan bersalah dan saat makan cenderung 'balas
dendam'. Hal itulah yang membuat skeptis dengan tubuh. Juli menambahkan, saat mendapati berat badan tak
sesuai dengan keinginan, banyak yang lalu memilih
cara-cara instan untuk mengikis lemak, antara lain
dengan pil, suntik dan sebagainya. "Padahal yang sebenarnya yang harus diubah adalah
kebiasaan. Program bawah sadar harus diprogram
ulang. Dengan hipnolangsing, alam bawah sadar
diajarkan untuk menghentikan emosional eating dan
mengidam makanan," katanya. Masalah yang sering timbul adalah 'ngidam' makanan.
"Ngidam itu sudah kenyang tapi tidak bisa berhenti
makan. Sehingga diet bukan meningkatkan
metabolisme tapi malah menurunkan kecepatan
metabolisme," ujarnya. Pelangsingan tubuh dengam metode hipnoterapi,
katanya bisa memogram ulang kebiasaan makan. "Ini
bisa mengubah kebiasaan, memotivasi kita untuk
bergerak lebih banyak, percaya diri dengan diri sendiri,
sehingga ada keterkaitan antara tubuh dan pikiran." Juli menekankan adanya lima hal penting untuk
memperoleh tubuh ideal, yaitu: 1. Makan ketika lapar. Yang perlu dicatat adalah lapar
secara fisik, bukan karena emosional. 2. Makan yang diinginkan, tapi dengan porsi yang lebih
sedikit. Tidak adanya pantangan membuat orang tak
merasa bersalah hingga nanti justru 'balas dendam'. 3. Makan dengan sadar, menikmati makanan dan tahu
apa yang dimakan. Kebanyakan orang makan sembari
bekerja dan menonton televisi, sehingga makan tanpa
memperhatikan makanan yang disantap. Juli menyarankan, ketika selesai menyuap, sebaiknya
lepaskan sendok dan garpu lebih dulu, sebab
kebiasaan banyak orang baru melepas sendok dan
garpu begitu makanan tandas. Sebaiknya makan
makanan yang disenangi lebih dulu baru yang tak
disukai, dan jangan sebaliknya. Hal ini agar bila perut kenyang keinginan untuk makan lagi telah habis. Rasakan juga perubahan tekstur, suhu makanan ketika
dikunyah. Sebelum Anda mengetahuinya, Anda sudah
merasa kenyang, dan sadar bahwa porsi makan Anda
tidak sebanyak yang Anda pikirkan. 4. Berhenti makan saat netral. 5. Perbanyak berjalan kaki. Semakin banyak
melangkah, pergerakan otot paha, betis, dan perut
makin terasa sekaligus meluruhkan lemak. Dengan hipnolangsing, tanpa olahraga berlebihan dan
diet ekstrim atau teknik apapun yang menyiksa, Anda
bisa mendapatkan tubuh yang langsing dan sehat. Selamat mencoba!
</div>