PDA

View Full Version : orang terpintar didunia, bukan da vinci/ albert einsten


lumpiabasah
27th May 2012, 05:52 PM
ma'af kalau thread ini :repost:



lagsung aja ya..




[/quote]












William James Sidis













Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia? Da Vinci? John

Stuart Mills? Atau Albert Einstein seperti yang selama ini diperkirakan

orang?

Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan

banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia

terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada

William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang

dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250�-300?




[/spoiler] for :




http://i.imgur.com/Ouvmt.jpg









Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan

sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah

menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya.




for :




http://i.imgur.com/grStR.jpg









Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku

sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada

usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda.

Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan

ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.

Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisa

menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah

bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!!



Keberhasilan William Sidis adalah keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang

seorang Psikolog handal berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang

lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia

kemudian memberi nama pada anaknya) Boris memang menjadikan anaknya

sebagai contoh untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang

sistem pendidikan konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi

kejahatan, kriminalitas dan penyakit. Siapa yang sangka William Sidis

kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat

dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis

meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.



Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas

dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa.




[spoiler=open this] for :




http://i.imgur.com/PK6Ka.jpg









Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers

bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan

namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman.

Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah

memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah

selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan

keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya,

mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang

sebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya

adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang

terlambat





Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari

pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis

tidak kuasa. Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah

berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidak

bisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam

sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri




[quote]





TAMAT, terimakasih.


















boleh donk bagi2 :melonndan: nya

tapi TS tidak mau di :cabendan:


</div>