PDA

View Full Version : interview with The Extra large


rumahmenteng
27th May 2012, 05:52 PM
Lewat album perdana bertajuk �Confession�, musik yang dimainkan oleh Davina (vokal), Pandu (bass), Dion (keyboard), Panji (gitar) dan Ape (drum) mulai mencuri perhatian khalayak ramai.

Tak hanya musik pop dengan sentuhan karakter vokal Davina yang terdengar jazzy dan soulful, pembawaan The Extra Large yang friendly dan gemar bercanda juga selalu membuat panggung terasa hidup. Sama hal-nya ketika Freemagz.com bertemu langsung dengan mereka, interview sangat sulit berlangsung serius karena semua selalu disambut dengan bercanda. Namun, dari obrolan selama satu jam itu, Freemagz.com pun berhasil mengulik berbagai fakta di balik grup band yang satu ini. Apa saja? Simak wawancaranya!



Kalian sering sekali bercanda bahwa nama The Extra Large memang berasal dari ukuran tubuh kalian yang extra large. Benarkah demikian?

Panji : Jadi dulu tuh ukuran badan kita nggak sebesar ini, dulu tuh kita seger, tangguh. Tapi terus kita kepikiran gimana sih caranya biar gendut, dan kita menemukan cara dengan memberi nama band kita Extra Large jadi kita kebawa makan terus biar sesuai� hahahaha� Sebenarnya awalnya cuma mikir seru juga kalau kita bikin band bareng dengan nama Extra Large, dimana band-band sekarang banyak yang jual kegantengan, sementara kita jual kegendutan. Hahahaha. (mereka benar-benar susah diajak serius! �red)



Gimana sih awal perkenalan kalian sampai bisa memutuskan bikin band?

Davina: Awalnya sebenernya lucu. Waktu itu ada yang nyomblangin gue sama Panji. Dari ngobrol-ngobrol, ternyata kita malah nyambung soal musik dan nggak ada minat pacaran sama sekali! Dari situ, Panji ngajak Pandu, adiknya. Setelah itu mulai ngajakin teman-teman yang lain. Resmi terbentuk tahun 2008, awalnya justru cuma iseng-iseng, tapi terus malah jadi serius.



Gimana dengan proses rekaman?

Akhir 2009 kita mulai serius nge-band. Tadinya sih berencana ngeluarin album tahun 2010, tapi tertunda terus. Akhirnya malah tahun 2011 kita iseng-iseng recording dan prosesnya cuma 2 minggu. Tapi lagi-lagi proyek iseng-iseng ini terbawa serius dan akhirnya hasil rekaman kita resmi keluar tanggal 20 Oktober 2011.



Katanya proses pembuatan albumnya sampai harus ke London?

Sebenarnya, itu hanya mastering saja. Untuk recording dan segala macamnya tetap di Jakarta. Awalnya sih justru karena budget kita cukup untuk recording, giliran mau mastering budget kita malah kurang. Di Jakarta sih sebenarnya bagus-bagus, kok. Tapi setelah kita hitung-hitung justru lebih mahal dibandingkan mastering di London. Setelah kita coba rekomendasi beberapa teman-teman musisi, ternyata harganya cukup reasonable untuk kita, dan berangkatlah kita ke London.



Awalnya, kami mendengar The Xtra Large lewat video kalian yang meng-cover lagu-lagu Melayu dan di-upload di YouTube. Kenapa justru tertarik meng-cover lagu-lagu Melayu yang sering mendapat tanggapan negatif dari banyak orang?

Sebenarnya lagu-lagu Melayu itu bagus, lho. Memang banyak orang-orang dari kalangan A-B nggak suka jenis musik ini, tapi sebenarnya lagu-lagunya enak-enak. Itu jadi tantangan sendiri buat kita supaya lagu-lagu ini disukai oleh lebih banyak lagi orang.



Soal album pertama kalian, �Confession�, ada yang menarik selama proses pembuatannya?

Semuanya menarik karena ini album pertama, jadi suatu pengalaman yang benar-benar baru buat kita berlima. Proses pengerjaannya sendiri dikerjain bareng-bareng, mulai dari lirik sampai aransemennya. Pengalaman sih bukan ke menarik ya, tapi menegangkan. Pernah malamnya kita harus recording tapi sampai siang materi belum siap� hahahaha�



Ada cerita apa di balik judul �Confession�?

Panji : Lagu itu lagu religi sebenarnya�. (ucapan Panji ini langsung disambut cemoohan riuh teman-temannya yang lain. Konon sih, bukan itu cerita sebenarnya, tapi lebih merupakan cinta seseorang terhadap pasangannya. Pengalaman pribadi, mungkin? :p)



Ada rencana membuat video klip dalam waktu dekat ini?

Pasti ada, tapi masih menunggu budget.. hehehe... Penginnya video kita nanti akan berkonsep video fashion dan diusahakan kita nggak ada yang nge-band di dalamnya. Di bayangan kita sih nanti akan ada cewek sama cowok di satu tempat, lirik-lirikan, suka-sukaan dan lucu-lucuan gitu� hahahaha.



Banyak yang menilai album kalian ini beraliran Jazzy. Kalian setuju?

Davina : Kita agak heran juga dibilang orang sebagai band jazz karena sebenarnya benang merah album kita lebih ke pop. Meskipun kita ketemu di komunitas musik jazz, tapi kita nggak mau disebut band jazz karena masing-masing dari kita punya ciri khas yang berbeda-beda dan yang pasti itu bukan jazz. Mungkin banyak yang menilai kita ini band jazz karena suara aku yang agak jazzy, tapi sebenarnya kita mainin musik pop, kok.



Berada di jalur musik pop, pasti banyak kesempatan kalian untuk bergabung dengan major label. Tapi kenapa pilih indie?

Kita memilih jalur indie supaya nggak dilarang-larang saja. Soalnya kalau bergabung di major, kita pasti akan banyak diatur dan diminta untuk merubah macam-macam di musik dan penampilan kami. Kita cuma nggak mau banyak diatur dalam musik. Apalagi kalau diminta kurus. Aduh, itu berat! Hahahaha�



Apa harapan The Extra Large untuk ke depan?

Yang pasti sih berharap album kita bisa diterima dulu. Tapi untuk jangka panjangnya, kita pengin bisa sukses di jalur musik indie dan bisa bantu teman-teman di jalur indie juga. Sayang sebenarnya. Kita sering banget lihat band indie itu bagus-bagus, hanya kesempatannya yang suka nggak ada.



http://cdn-u.kaskus.co.id/71/2u3qrcfx.jpg



http://cdn-u.kaskus.co.id/71/x1sqcluv.jpg



suara vokalisnya ini bikin ane merinding gan http://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif

http://static.kaskus.co.id/images/smilies/add-friend-kecil.gif

agan2 harus denger single mereka yg SELAMANYA

</div>