PDA

View Full Version : Dosen Vs Mahasiswa, Potret Pendidikan Indonesia


ps3black
27th May 2012, 05:51 PM
http://s.kaskus.id/images/1369996_20120318065109.jpg


Judul catatan ini menurut akal sehat keliru...!!!

Saya sengaja memilih judul tersebut dengan harapan agar menarik perhatian calon pembaca, sehingga pembaca yang budiman merasa penasaran untuk membacanya lebih lanjut.



Seperti kita ketahui bahwa dosen dan mahasiswa bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain,keduanya saling membutuhkan satu sama lain.

Dosen membutuhkan mahasiswa (paling tidak) sebagai penambah grade dosen.sedangkan mahasiswa membutuhkan dosen sebagai fasilitator untuk menambah pengetahuan mereka.

Jadi akan sangat lucu dan munafik jika ada dosen yang mengatakan bahwa yang membutuhkan itu mahasiswa,dosen tidak butuh mahasiswa.bayangkan jika dosen tanpa mahasiswa,kira kira apakah mereka mampu ''hidup''?.

Bargaining position/posisi tawar mahasiswa di mata dosen bisa dikatakan sangat rendah (terutama untuk mahasiswa tingkat sarjana/S1),ini akan sangat dirasakan ketika mahasiswa tersebut sudah berada di akhir studi (untuk mahasiswa tingkat awal sampai dengan tingkat 3 kemungkinan kecil merasakan ini).

banyak dosen yang menambah pendapatan mereka dengan mencari proyek proyek dari pemerintah atau swasta,ini dapat kita maklumi karena konon gaji dosen itu rendah.namun akankah dapat semakin dimaklumi jika dosen malah lebih mementingkan proyek dari pada mengurus mahasiswanya?

Perlu diingat bahwa tugas utama seorang dosen adalah membimbing dan memberikan ilmunya ke mahasiswa,sedangkan proyek adalah prioritas kesekian.



Akan semakin diskriminatif jika seorang dosen juga ''hanya'' mementingkan keberadaan anak pascasarjana dan memandang remeh anak sarjana.



Belum lagi dosen yang dengan seenaknya pergi ke luar kota/negeri hanya untuk liburan dan ''melupakan'' mahasiswanya yang berjuang tanpa henti untuk membahagiakan kedua orangtuanya dengan lulus dengan segera.



Seharusnya ditingkat fakultas dibuat semacam badan penerima keluhan mahasiswa (nama kerennya masih belum dapat), yang berfungsi selain menampung aspirasi mahasiswa namun juga menindaklanjuti. Badan ini khusus mengurusi mahasiswa yang merasa didiskrimanasi sebagaimana seperti yang dijelaskan di atas.

Badan ini harus terdiri dari dosen dosen kelas atas yang bisa menjatuhkan hukuman kepada dosen yang bersangkutan yang melakukan tindakan tidak adil.mereka juga harus mewajibkan dosen untuk mengisi surat keterangan yang berisi bahwa dosen tersebut memang sanggup dan layak menjadi pembimbing skripsi.



Mungkin dengan itu,bargaining position mahasiswa bisa agak meningkat.



Menurut saya,dosen itu harus:



1.memberikan kesempatan mahasiswa untuk menyuarakan keinginannya lulus kapan,sehingga dosen dapat berusaha sekeras mungkin untuk mencapainya.



2.tidak memandang sebelah mahasiswa sarjana,semua mahasiswa itu posisinya sama.



3.berpikiran bahwa dosen dan mahasiswa itu saling membutuhkan.





-ratapanmahasiswa-

</div>