lumpiabasah
27th May 2012, 05:50 PM
Belum memiliki gedung sekolah, murid SD Negeri 333 Tibona, Bontomangiring, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba ini terpaksa belajar di kandang ternak. :mewek:
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/vrljitwu.jpg
BULUKUMBA, KOMPAS.com - Murid SD Negeri 333 Tibona, Bntomangiring, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terpaksa belajar di kandang ternak. Pasalnya, sampai saat ini mereka belum memiliki gedung sekolah yang layak seperti sekolah-sekolah pada umumnya.
"Kondisi ini membuat pihak sekolah kesulitan dalam mengembangkan pendidikan karena terkendala sarana dan fasilitas yang dimiliki, sementara kemajuan pendidikan bagi murid didukung dengan sarana sekolah," ujar seorang tenaga guru honorer, Karmawan, Rabu (9/5/2012) pagi.
Pantauan di SD Negeri 333, para murid yang terdiri dari kelas satu dan dua itu, mau tidak mau belajar dengan suasana bau dari kotoran hewan seperti kambing dan ayam. Tidak hanya itu, debu yang beretebaran membuat konsentrasi proses belajar mengajar terganggu. Ini terjadi karena lantai yang digunakan hanyalah tanah keras, sehingga pakaian maupun perlengkapan sekolah murid lainnya pun penuh debu.
Sementara dinding mereka hanya dicabeinsi potongan kayu dan triplek yang sudah tua, apalagi ternak ayam maupun anjing terkadang keluar masuk di sela-sela dinding kayu yang sudah bolong.
Nurfadilla, murid kelas satu menginginkan gedung sekolah yang layak, agar bisa kosentrasi belajar. Anak petani yang bercita-cita jadi guru itu mengaku terkadang harus mencium bau dan sering terinjak kotoran hewan, bahkan saat baru masuk pun, yang dibersihkannya bukannya sampah melainkan kotoran-kotoran hewan yang bercampur debu.
Sementara itu, Aminah, pemilik kandang terpaksa meminjamkan sebahagian ruangan kandang ayam dan kambingnya untuk anak-anak agar bisa menuntut ilmu. Untuk kandang ternaknya yang berada di bawah kolong rumah panggungnya itu berdampingan dengan ruangan belajar mereka.
"Tidak ada ruangan maupun gedung yang mereka bisa tempati, sehingga kami ikhlas meminjamkannya," ujarnya. Sementara itu, ternak-ternak milik Aminah, baru dimasukkan ke kandang saat sore hari, dan dikeluarkannya di pagi hari.
TKP (http://regional.kompas.com/read/2012/05/09/09160810/Murid.SDN.333.Tibona.Belajar.di.Kandang)
coment : di mana mata pemerintahan setempat..? gk tau apa memang pura gk tau,,, apa sebener nya tau, tapi gk mau tau,, apa mungkin juga tau tapi malas ngurusin nya.. tanya kenapa..?????????? menyedihkan :mewek: :mewek:
sekian tread dari nubi gan.... :shakehand:
jika berkenan boleh :rate5 or timpuk ane :melonndan: yuak gan..
tapi ane jgn di http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif yuak gan,,
</div>
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/vrljitwu.jpg
BULUKUMBA, KOMPAS.com - Murid SD Negeri 333 Tibona, Bntomangiring, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terpaksa belajar di kandang ternak. Pasalnya, sampai saat ini mereka belum memiliki gedung sekolah yang layak seperti sekolah-sekolah pada umumnya.
"Kondisi ini membuat pihak sekolah kesulitan dalam mengembangkan pendidikan karena terkendala sarana dan fasilitas yang dimiliki, sementara kemajuan pendidikan bagi murid didukung dengan sarana sekolah," ujar seorang tenaga guru honorer, Karmawan, Rabu (9/5/2012) pagi.
Pantauan di SD Negeri 333, para murid yang terdiri dari kelas satu dan dua itu, mau tidak mau belajar dengan suasana bau dari kotoran hewan seperti kambing dan ayam. Tidak hanya itu, debu yang beretebaran membuat konsentrasi proses belajar mengajar terganggu. Ini terjadi karena lantai yang digunakan hanyalah tanah keras, sehingga pakaian maupun perlengkapan sekolah murid lainnya pun penuh debu.
Sementara dinding mereka hanya dicabeinsi potongan kayu dan triplek yang sudah tua, apalagi ternak ayam maupun anjing terkadang keluar masuk di sela-sela dinding kayu yang sudah bolong.
Nurfadilla, murid kelas satu menginginkan gedung sekolah yang layak, agar bisa kosentrasi belajar. Anak petani yang bercita-cita jadi guru itu mengaku terkadang harus mencium bau dan sering terinjak kotoran hewan, bahkan saat baru masuk pun, yang dibersihkannya bukannya sampah melainkan kotoran-kotoran hewan yang bercampur debu.
Sementara itu, Aminah, pemilik kandang terpaksa meminjamkan sebahagian ruangan kandang ayam dan kambingnya untuk anak-anak agar bisa menuntut ilmu. Untuk kandang ternaknya yang berada di bawah kolong rumah panggungnya itu berdampingan dengan ruangan belajar mereka.
"Tidak ada ruangan maupun gedung yang mereka bisa tempati, sehingga kami ikhlas meminjamkannya," ujarnya. Sementara itu, ternak-ternak milik Aminah, baru dimasukkan ke kandang saat sore hari, dan dikeluarkannya di pagi hari.
TKP (http://regional.kompas.com/read/2012/05/09/09160810/Murid.SDN.333.Tibona.Belajar.di.Kandang)
coment : di mana mata pemerintahan setempat..? gk tau apa memang pura gk tau,,, apa sebener nya tau, tapi gk mau tau,, apa mungkin juga tau tapi malas ngurusin nya.. tanya kenapa..?????????? menyedihkan :mewek: :mewek:
sekian tread dari nubi gan.... :shakehand:
jika berkenan boleh :rate5 or timpuk ane :melonndan: yuak gan..
tapi ane jgn di http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif yuak gan,,
</div>