pingpong
27th May 2012, 05:41 PM
Seram! Kanibalisme Solusi Makanan Langka?
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1791789.jpg
Jakarta � Menurut PBB, populasi manusia global mencapai tujuh miliar pada 31 Oktober dan akan menjadi 10 miliar pada akhir abad ini. Jelas, ada banyak mulut untuk diberi makan.
Pertumbuhan yang sangat cepat ini menimbulkan kegiatan pertanian tradisional dan pertenakan tak lagi mampu mengimbangi ledakan populasi ini. Apa jadinya jika kekurangan makanan di seluruh dunia menjadi begitu mengerikan hingga memaksa orang memakan orang?
Kanibalisme? Kedengarannya aneh. Tapi sejumlah ahli sudah membahasnya melalui sebuah fiksi ilmiah. Seperti James Cole dari University of Southampton yang menyebutkan, dalam peristiwa yang mengerikan ini, pilihan paling masuk akal pertama adalah orang tua.
Setidaknya, seperlima dari 10 miliar manusia berusia 65 tahun, dan secara fisik kurang mampu berkontribusi pada masyarakat. Untungnya, para peneliti mengatakan, makan orang tua tak akan menyelesaikan kelaparan dunia.
Dalam jangka pendek, memakan orang tua mungkin bisa memenuhi dilema mengerikan. Namun, kanibalisme dalam skala global tak akan pernah bisa bekerja untuk jangka panjang. �Jika semua orang saling memakan, spesies tak akan bertahan lama,� tambah James Cole.
Sebagian masalahnya adalah, manusia tidak memiliki banyak daging dibanding sapi, babi, rusa dan hewan lainnya. Bahkan, jika manusia melakukan diet dengan biji-bijian, hanya akan mengkonsumsi sesama manusia dengan jumlah per tahun yang lebih banyak dibanding lahirnya bayi baru.
�Bahkan jika konvensi sosial mogok sedemikian rupa di tingkat bencana kanibalisme ini, gizi manusia tak akan tercukupi bila dibandingkan dengan mamalia lain,� kata Cole. Lalu, apa yang akan menjadi sumber makanan masa depan?
Fiksi ilmiah menginspirasi hal ini. Dalam film 1973 �Soylent Green,� sebuah perusahaan menjajakan jatah makanan yang diiklankan terbuat dari ganggang namun ternyata sebenarnya berasal dari mayat manusia yang diolah menjadi wafer berwarna. Pada kenyataannya, anggota spesies Homo Sapiens dan moyangnya telah lama menjadi kanibal untuk kelangsungan hidup dan alasan ritual.
�Kanibalisme tampak menjadi tradisi panjang dalam spesies,� kata Cole. Hal ini terbukti dari tanda potongan yang ditemukan pada tulang hominid yang menunjukkan moyang manusia menjadi kanibal sejak 780 ribu tahun silam, lanjutnya. Saat ini, suku-suku di Amazon dan Papua Nugini masih mempraktikkan kanibalisme ini.
�Dugaan saya, manusia tumbuh terlalu lambat dibandingkan ayam atau mamalia herbivora lain,� kata ahli biologi Steven Vogel di Duke University. Berdasarkan buku tulisannya, Vogel mengatakan, tubuh manusia rata-rata bisa memberi sekitar 20kg daging berlemak serta bagian lain yang bisa dimakan.
[/quote][quote]
SUMBER (http://teknologi.inilah.com/read/detail/1791789/seram-kanibalisme-solusi-makanan-langka)
http://static.kaskus.co.id/images/smilies/takuts.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/takuts.gif
</div>
http://static.inilah.com/data/berita/foto/1791789.jpg
Jakarta � Menurut PBB, populasi manusia global mencapai tujuh miliar pada 31 Oktober dan akan menjadi 10 miliar pada akhir abad ini. Jelas, ada banyak mulut untuk diberi makan.
Pertumbuhan yang sangat cepat ini menimbulkan kegiatan pertanian tradisional dan pertenakan tak lagi mampu mengimbangi ledakan populasi ini. Apa jadinya jika kekurangan makanan di seluruh dunia menjadi begitu mengerikan hingga memaksa orang memakan orang?
Kanibalisme? Kedengarannya aneh. Tapi sejumlah ahli sudah membahasnya melalui sebuah fiksi ilmiah. Seperti James Cole dari University of Southampton yang menyebutkan, dalam peristiwa yang mengerikan ini, pilihan paling masuk akal pertama adalah orang tua.
Setidaknya, seperlima dari 10 miliar manusia berusia 65 tahun, dan secara fisik kurang mampu berkontribusi pada masyarakat. Untungnya, para peneliti mengatakan, makan orang tua tak akan menyelesaikan kelaparan dunia.
Dalam jangka pendek, memakan orang tua mungkin bisa memenuhi dilema mengerikan. Namun, kanibalisme dalam skala global tak akan pernah bisa bekerja untuk jangka panjang. �Jika semua orang saling memakan, spesies tak akan bertahan lama,� tambah James Cole.
Sebagian masalahnya adalah, manusia tidak memiliki banyak daging dibanding sapi, babi, rusa dan hewan lainnya. Bahkan, jika manusia melakukan diet dengan biji-bijian, hanya akan mengkonsumsi sesama manusia dengan jumlah per tahun yang lebih banyak dibanding lahirnya bayi baru.
�Bahkan jika konvensi sosial mogok sedemikian rupa di tingkat bencana kanibalisme ini, gizi manusia tak akan tercukupi bila dibandingkan dengan mamalia lain,� kata Cole. Lalu, apa yang akan menjadi sumber makanan masa depan?
Fiksi ilmiah menginspirasi hal ini. Dalam film 1973 �Soylent Green,� sebuah perusahaan menjajakan jatah makanan yang diiklankan terbuat dari ganggang namun ternyata sebenarnya berasal dari mayat manusia yang diolah menjadi wafer berwarna. Pada kenyataannya, anggota spesies Homo Sapiens dan moyangnya telah lama menjadi kanibal untuk kelangsungan hidup dan alasan ritual.
�Kanibalisme tampak menjadi tradisi panjang dalam spesies,� kata Cole. Hal ini terbukti dari tanda potongan yang ditemukan pada tulang hominid yang menunjukkan moyang manusia menjadi kanibal sejak 780 ribu tahun silam, lanjutnya. Saat ini, suku-suku di Amazon dan Papua Nugini masih mempraktikkan kanibalisme ini.
�Dugaan saya, manusia tumbuh terlalu lambat dibandingkan ayam atau mamalia herbivora lain,� kata ahli biologi Steven Vogel di Duke University. Berdasarkan buku tulisannya, Vogel mengatakan, tubuh manusia rata-rata bisa memberi sekitar 20kg daging berlemak serta bagian lain yang bisa dimakan.
[/quote][quote]
SUMBER (http://teknologi.inilah.com/read/detail/1791789/seram-kanibalisme-solusi-makanan-langka)
http://static.kaskus.co.id/images/smilies/takuts.gif http://static.kaskus.co.id/images/smilies/takuts.gif
</div>