Log in

View Full Version : Panglima Burung, Antara Mitos dan Fakta


pingpong
27th May 2012, 05:41 PM
[/quote]





tolong bantu :rate5






Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok panglima tertinggi masyarakat Dayak, Panglima Burung, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, namun dapat rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan.



http://cdn-u.kaskus.co.id/59/xolumorq.jpg

ilustrasi



Selain banyaknya versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengaku sebagai Panglima Burung, entah di Tarakan, Sampit, atau pun Pontianak. Namun setiap pengakuan itu hanya diyakini dengan tiga cara yang berbeda; ada yang percaya, ada yang tidak percaya, dan ada yang ragu-ragu. Belum ada bukti otentik yang memastikan salah satunya adalah benar-benar Panglima Burung yang sejati.



Banyak sekali isu dan cerita yang beredar, namun ada satu versi yang menurut saya sangat pas menggambarkan apa dan siapa itu Penglima Burung. Ia adalah sosok yang menggambarkan orang Dayak secara umum. Panglima Burung adalah perlambang orang Dayak. Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya.



http://cdn-u.kaskus.co.id/59/repa9dkm.jpg



Lalu bagaimanakah seorang Panglima Burung itu, bagaimana ia bisa melambangkan orang Dayak? Selain sakti dan kebal, Panglima Burung juga adalah sosok yang kalem, tenang, penyabar, dan tidak suka membuat keonaran. Ini sesuai dengan tipikal orang Dayak yang juga ramah dan penyabar, bahkan kadang pemalu. Cukup sulit untuk membujuk orang Dayak pedalaman agar mau difoto, kadang harus menyuguhkan imbalan berupa rokok kretek.



Dan kenyataan di lapangan membuyarkan semua stereotipe terhadap orang Dayak sebagai orang yang kejam, ganas, dan beringas. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Dayak bisa dibilang cukup pemalu, tetap menerima para pendatang dengan baik-baik, dan senantiasa menjaga keutuhan warisan nenek moyang baik religi maupun ritual. Seperti Penglima Burung yang bersabar dan tetap tenang mendiami pedalaman, masyarakat Dayak pun banyak yang mengalah ketika penebang kayu dan penambang emas memasuki daerah mereka. Meskipun tetap kukuh memegang ajaran leluhur, tak pernah ada konflik ketika ada anggota masyarakatnya yang beralih ke agama-agama yang dibawa oleh para pendatang.



Kesederhanaan pun identik dengan sosok Panglima Burung. Walaupun sosok yang diagungkan, ia tidak bertempat tinggal di istana atau bangunan yang mewah. Ia bersembunyi dan bertapa di gunung dan menyatu dengan alam. Masyarakat Dayak pedalaman pun tidak pernah peduli dengan nilai nominal uang. Para pendatang bisa dengan mudah berbarter barang seperti kopi, garam, atau rokok dengan mereka.



http://cdn-u.kaskus.co.id/59/jepn6eug.jpg



Panglima Burung diceritakan jarang menampakkan dirinya, karena sifatnya yang tidak suka pamer kekuatan. Begitupun orang Dayak, yang tidak sembarangan masuk ke kota sambil membawa mandau, sumpit, atau panah. Senjata-senjata tersebut pada umumnya digunakan untuk berburu di hutan, dan mandau tidak dilepaskan dari kumpang (sarung) jika tak ada perihal yang penting atau mendesak.



Lantas di manakah budaya kekerasan dan keberingasan orang Dayak yang santer dibicarakan dan ditakuti itu? Ada satu perkara Panglima Burung turun gunung, yaitu ketika setelah terus-menerus bersabar dan kesabarannya itu habis. Panglima burung memang sosok yang sangat penyabar, namun jika batas kesabaran sudah melewati batas, perkara akan menjadi lain. Ia akan berubah menjadi seorang pemurka. Ini benar-benar menjadi penggambaran sempurna mengenai orang Dayak yang ramah, pemalu, dan penyabar, namun akan berubah menjadi sangat ganas dan kejam jika sudah kesabarannya sudah habis.



Panglima Burung yang murka akan segera turun gunung dan mengumpulkan pasukannya. Ritual�yang di Kalimankan Barat dinamakan Mangkuk Merah�dilakukan untuk mengumpulkan prajurit Dayak dari saentero Kalimantan. Tarian-tarian perang bersahut-sahutan, mandau melekat erat di pinggang. Mereka yang tadinya orang-orang yang sangat baik akan terlihat menyeramkan. Senyum di wajahnya menghilang, digantikan tatapan mata ganas yang seperti terhipnotis. Mereka siap berperang, mengayau�memenggal dan membawa kepala musuh. Inilah yang terjadi di kota Sampit beberapa tahun silam, ketika pemenggalan kepala terjadi di mana-mana hampir di tiap sudut kota.



Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Penglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah�agama manapun�dengan merusaknya atau membunuh di dalamnya. Karena kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh, itu dalam sudut pandang mereka. Pembunuhan, dan kegiatan mengayau, dalam hati kecil mereka itu tak boleh dilakukan, tetapi karena didesak ke pilihan terakhir dan untuk mengubah apa yang menurut mereka salah, itu memang harus dilakukan. Inilah budaya kekerasan yang sebenarnya patut ditakuti itu.



Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga kekurangannya dan kesalahannya. Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya, tetap saja tidak dapat dibenarkan. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh tersebut, Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.



Amun ikam kada maulah sual awan ulun, ulun gen kada handak jua bahual lawan pian malah ulun maangkat dingsanak awan pian, begitu yang diucapkan orang Kalimantan khususnya orang Banjar untuk menggambarkan sikap dari orang-orang Dayak.






ada tambahan ni dari agan agan yg coment











Originally Posted by k3nzo78
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516722468#post516722468)


ane punya temen org sampit gan,ini sih kata dia gan: dlo katanya ada org yg naik kapal fery dr tanjung perak ke kalimantan, sewaktu malam dia lg tiduran di depan kapal sambil menghadap ke langit, pas dia liat kaget ad org yg terbang di atas dia trus tiba2 turun dr atas, berpakain adat dayak, lalu bertnya kpd org tadi, mau kmna?mau ke sampit..oh ya udh hati2 ya, trus org tadi terbang lagi gan..percaya gk percaya gan, waktu kerusuhan sampit temen ane liat sndri banyak manusia dayak yg dari hutan ke kota berbentuk burung atau hewan2 lain sehingga mrka cepat sampai ke kota, percaya gk percaya..kebetulan ane ada darah dayak sedikit dr nenek ane gan, nenek ane dr Pontianak (kampung sigedong)^^














Originally Posted by FaRBegas
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516725582#post516725582)


banyak kesamaan dgn minahasa (Sulawesi Utara) & Sulteng.. pernah dengar juga ttg pasukan terbangnya Poso pas pecah kerusuhan di sana..

kalo gak salah dayak & minahasa berasal dari nenek moyang yg sama gan..

bahkan ada kayak kerjasama / ikatan emosional yg erat antara Dayak & Brigade Manguni (PaSus nya Minahasa)



cmiiw














Originally Posted by cutecupid
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516727156#post516727156)


Kakak ipar ane orang pedalaman kalimantan gan, kata dia ini bukan mitos tp memang ada yg namanya Panglima Burung....Dia bakalan muncul kl suku dayak ada yang terancam keberadaannya, memang ga gampang nemuinnya tp sebenarnya orangnya itu baik kata dia si...banyak dah yang kakak ane ceritain soal suku dayak asli itu kaya gimana, mereka sebenarnya sangat bersahabat dan baik kepada para pendatang disana tp bisa berubah drastis kl para pendatang itu merusak.....














Originally Posted by admin-_-kaskus
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516728176#post516728176)


klo gak salah panglima burung atau bukan.. dia punya keahlian di senjata nya gan.. klo dia sebutin nama atau apapun ke senjatanya itu.. nanti pas malem2 senjatanya terbang sendiri ngebunuh orang yang tadi disebutin gan... serem abis gan... cerita sampit yang kayak2 gtu katanya juga emang ada.... seremmm.. :serem: :dingin:



taro pejwan gan..














Originally Posted by Sacrifear
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516732673#post516732673)


ane orang sampit gan, ane sependapat dengan agan. waktu kerusuhan dulu tuh emank uda parah gan, dimana2 kalo kampung agan dijajah ama pendatang sapa yang gg abis kesabaranya gan?



kan ada pepatah : dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.



harusx sebagai pendatang harus bisa saling menghormati dengan tuan rumah.

jangan semena-mena.














Originally Posted by jonazee
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516735688#post516735688)


nenek ane orang kalteng gan..banyak ilmux..tp skrg dah meninggal..!!minta ilmu apa aja boleh gan..kk ane yang cowo minta ilmu kebal..tp syaratx ga boleh be agama..hedeh..cape deh..:hammer:














Originally Posted by Cap.MacTavish
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516737060#post516737060)


ane percaya adanya gan:D

soalnya temen ane ada yang pernah ketemu..

emang sih terkenal kalo orang dayak itu baik2 banget gan..

kalah kita orang2 perkotaan yang ngakunya paling beradab..














Originally Posted by Nomix92
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516751122#post516751122)


Kalo kata kk ane yg ada di balikpapan sih panglima burung itu memang ada gan..tp dia gk bisa dilihat sama orang biasa gan..dia cuma kluar kalo keadaannya genting

Selain panglima burung ada juga panglima kumbang..kalo panglima kumbang ini berwujud manusia n bisa dilihat..kata kk ane sih panglima kumbang ini tangan kanannya panglima burung..



Kalo berkenan taro didepan gan :maho http://img.kaskus.co.id/images/kaskusmobile_hp.gif















Originally Posted by kevmekti
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=516887593#post516887593)


cuman bisa ngasih :rate5 aje gan....ane juga tinggal di kalimantan, temen ane banyak juga yang asli dayak...ga seseram apa kata orang2....tapi emang tegas mereka orangnya....itu aja share ane!













[quote]





kalau berkenan bagi :melonndan: :melonndan: :melonndan:

ts menolak :cabendan: :cabendan: :cabendan:








</div>