ps3black
27th May 2012, 05:40 PM
Daftar 40 orang paling kaya di indonesia.
1. R. Budi & Michael Hartono US$ 11 miliar
2. Susilo Wonowidjojo US$ 8 miliar
3. Eka Tjipta Widjaja US$ 6 miliar
4. Martua Sitorus US$ 3,2 miliar
5. Anthoni Salim U$S 3 miliar
6. Sri Prakash Lohia US$ 2,65 miliar
7. Low Tuck Kwong US$ 2,6 miliar
8. Peter Sondakh US$ 2,3 miliar
9. Putra Sampoerna US$ 2,3 miliar
10. Aburizal Bakrie US$ 2,1 miliar
11. Kiki Barki US$ 1,7 miliar
12. Eddy William Katuari US$ 1,65 miliar
13. Edwin Soeryadjaya US$ 1,6 miliar
14. Boenjamin Setiawan US$ 1,5 miliar
15. Garibaldi Thohir US$ 1,45 miliar
16. Sukanto Tanoto US$ 1,4 miliar
17. Theodore Rachmat US$ 1,35 miliar
18. Chairul Tanjung US$ 1,25 miliar
19. Murdaya Poo US$ 1,15 miliar
20. Ciliandra Fangiono US$ 1,1 miliar
21. Benny Subianto US$ 1,05 miliar
22. Arifin dan Hilmi Panigoro US$ 985 juta
23. Sjamsul Nursalim US$ 850 juta
24. Agus Lasmono Suwikatmono US$ 845 juta
25. Kartini Muljadi US$ 840 juta
26. Tahir US$ 805 juta
27. Sandiaga Uno US$ 795 juta
28. Mochtar Riady US$ 730 juta
29. Ciputra US$ 725 juta
30. Hashim Djojohadikusumo US$ 680 juta
31. Harjo Sutanto US$ 350 juta
32. Trihatma Haliman US$ 600 juta
33. Hary Tanoesudibjo US$ 595 juta
34. Kusnan dan Rusdi Kirana US$ 580 juta
35. Wiwoho Baduki Tokronegoro US$ 575 juta
36. Engki Wibowo dan Jenny Quantero US$ 560 juta
37. Husain Djojonegoro US$ 545 juta
38. Eka Tjandranegara US$ 525 juta.
39. Sutanto Djuhar US$ 490 juta.
40. Prajogo Pangestu US$ 455 juta.
Data dari berbagai sumber
[/spoiler] for 1. R. Budi & Michael Hartono US$ 11 miliar:
Dua saudara ini adalah pemilik perusahaan rokok kretek Indonesia, Djarum.
Michael dan adiknya, Robert Budi Hartono, mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963.
Michael dan Robert bahu membahu mengibarkan bendera Djarum sampai ke luar negeri. Saat ini Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat, jauh melebihi Gudang Garam dan Sampoerna.
Selain itu, saat ini Michael dan Robert merupakan pemegang saham terbesar dari Bank Central Asia. Mereka berdua menguasai 46 persen saham BCA.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/dwdmwmsb.jpg Budi Hartono
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/s5iyv7fl.jpg Michael Hartono
for 2. Susilo Wonowidjojo US$ 8 miliar:
Pemilik sekaligus direktur utama dari perusahaan rokok Gudang Garam, anak dari pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjoyo yang membangun perusahaan dengan modal 'mimpi' pada usia 35 tahun dan berkembang hingga kini.
Foto masih dicari :D
for 3. Eka Tjipta Widjaja US$ 6 miliar:
Pendiri Grup Sinar Mas, grup yang salah satu bisnisnya terkenal di bidang kelapa sawit (CPO). Dia juga menjadi presiden komisaris dari bank BII (Bank Internasional Indonesia). Eka mempunyai anak yang terkenal mengikuti bisnisnya adalah Indra,Muchtar, Teguh, dan Franky.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/ycdxpsny.jpg
for 4. Martua Sitorus US$ 3,2 miliar:
Pendiri Wilmar International Limited, perusahaan singapura - Malaysia.
Pendiri PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania, perusahaan Indonesia.
Martua memulai karir bisnisnya sebagai pedagang minyak sawit dan kelapa sawit di Indonesia dan Singapura. Bisnisnya berkembang pesat. Pada 1991 Martua mampu memiliki kebun kelapa sawit sendiri seluas 7.100 hektar di Sumatera Utara
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/2t8wmbun.jpg
for 5. Anthoni Salim U$S 3 miliar:
Anthony Salim , CEO Group Salim (generasi kedua) - putra dari mantan orang terkaya di Indonesia & Asia Tenggara, Sudomo Salim - terpilih sebagai salah seorang 10 Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi. Dia dinilai berhasil membangun kembali kerajaan bisnis Salim Group, setelah sempat mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998.Sebelum krisis moneter dan ekonomi 1998, Group Salim merupakan Konglomerat terbesar di Indonesia dengan aset mencapai US$ 10 milyar (sekitar Rp 100 trilyun).
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/avnyskvr.jpg
for 6. Sri Prakash Lohia US$ 2,65 miliar:
Sri Prakash Lohia. Keturunan India yang memilihh jadi warga negara Indonesia ini memiliki kekayaan US$2,65 miliar. Dia pun menjadi orang terkaya nomor enam.
Kekayaannya diperoleh dari Indorama Corporation, perusahaan polyster yang didirikan bersama ayahnya, ML Lohia. Indorama memulai usahanya dengan mendirikan pabrik benang pada 1976 di Indonesia.
Kini di tangan Prakash, Grup Indorama kian menggurita. Produknya meliputi poliester, PET resin, polyethylene, polypropylene, kain, hingga sarung tangan medis. Pabriknya bertebaran di sepuluh negara dengan kontrol penuh dari Jakarta.
Produk Indorama dikirim ke lebih dari 90 negara di empat benua dan menyerap lebih dari 16 ribu tenaga kerja
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/kbfvovdi.jpg
for 7. Low Tuck Kwong US$ 2,6 miliar:
Low Tuck Kwong. Pria ini terlahir di Singapura serta ikut bisnis konstruksi orangtuanya hingga usia 20 tahun. Namun, kemudian pindah kewarganegaraan jadi warga Indonesia. Dia dikenal sebagai raja batu bara Kalimantan.
Low Tuck Kwong memulai bisnis di Indonesia pada 1973 ketika ia membentuk perusahaan konstruksi yang khusus menangani pekerjaan umum, konstruksi bawah tanah, hingga konstruksi di laut. Dalam perkembangannya, perusahaan konstruksi sipil ini kemudian mendapatkan kontrak batu bara pada 1988.
Lima tahun setelah berganti kewarganegaraan Indonesia, pada November 1997, Low Tuck mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasapratama yang memiliki tambang dan mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan sejak 1998.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/zi9xho4z.jpg
for 8. Peter Sondakh US$ 2,3 miliar:
Grup bisnis Rajawali yang dikendalikannya bergerak di berbagai bidang, mulai dari propert, pertambangan dan perkebunan
Sebelumnya Group Rajawali adalah pemegang saham terbesar dari perusahaan rokok Bentoel yang kemudian dijual ke British American Tobacco, produsen rokok terbesar kedua di dunia.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/fxen9w2r.jpg
for 9. Putra Sampoerna US$ 2,3 miliar:
Seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai presiden ketiga perusahaan rokok PT. HM Sampoerna. Putera adalah generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia.
Di bawah komandonya, Sampoerna grup melebarkan sayap dan merambah kebidang supermarket dengan mengakusisi Alfa Supermarket dan juga dunia perbankan (walaupun gagal)
Maret 2005 merupakan masa penting dalam perjalanan bisnis Putera Sampoerna dan keluarganya, dimana Putera memutuskan untuk menjual kepemilikan saham atas PT HM Sampoerna kepada PT Philips Morris Indonesia. Hingga saat ini alasan Putera Sampoerna untuk melakukan penjualan tersebut tidak diketahui dengan jelas
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/qacmunyh.jpg
[spoiler=open this] for 10. Aburizal Bakrie US$ 2,1 miliar:
Seorang pengusaha Indonesia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009.
Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004).
Kelompok usaha Bakrie memiliki sejumlah anak perusahaan seperti BUMI Resource (Pertambangan Batu Bara), Bakrie Telecom (Telekomunikasi), Bakrie Sumatra Plantations (CPO - Perkebunan), dll
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/ugaxxiow.jpg
11-15 lanjut ke halaman 2 post 37
</div>
1. R. Budi & Michael Hartono US$ 11 miliar
2. Susilo Wonowidjojo US$ 8 miliar
3. Eka Tjipta Widjaja US$ 6 miliar
4. Martua Sitorus US$ 3,2 miliar
5. Anthoni Salim U$S 3 miliar
6. Sri Prakash Lohia US$ 2,65 miliar
7. Low Tuck Kwong US$ 2,6 miliar
8. Peter Sondakh US$ 2,3 miliar
9. Putra Sampoerna US$ 2,3 miliar
10. Aburizal Bakrie US$ 2,1 miliar
11. Kiki Barki US$ 1,7 miliar
12. Eddy William Katuari US$ 1,65 miliar
13. Edwin Soeryadjaya US$ 1,6 miliar
14. Boenjamin Setiawan US$ 1,5 miliar
15. Garibaldi Thohir US$ 1,45 miliar
16. Sukanto Tanoto US$ 1,4 miliar
17. Theodore Rachmat US$ 1,35 miliar
18. Chairul Tanjung US$ 1,25 miliar
19. Murdaya Poo US$ 1,15 miliar
20. Ciliandra Fangiono US$ 1,1 miliar
21. Benny Subianto US$ 1,05 miliar
22. Arifin dan Hilmi Panigoro US$ 985 juta
23. Sjamsul Nursalim US$ 850 juta
24. Agus Lasmono Suwikatmono US$ 845 juta
25. Kartini Muljadi US$ 840 juta
26. Tahir US$ 805 juta
27. Sandiaga Uno US$ 795 juta
28. Mochtar Riady US$ 730 juta
29. Ciputra US$ 725 juta
30. Hashim Djojohadikusumo US$ 680 juta
31. Harjo Sutanto US$ 350 juta
32. Trihatma Haliman US$ 600 juta
33. Hary Tanoesudibjo US$ 595 juta
34. Kusnan dan Rusdi Kirana US$ 580 juta
35. Wiwoho Baduki Tokronegoro US$ 575 juta
36. Engki Wibowo dan Jenny Quantero US$ 560 juta
37. Husain Djojonegoro US$ 545 juta
38. Eka Tjandranegara US$ 525 juta.
39. Sutanto Djuhar US$ 490 juta.
40. Prajogo Pangestu US$ 455 juta.
Data dari berbagai sumber
[/spoiler] for 1. R. Budi & Michael Hartono US$ 11 miliar:
Dua saudara ini adalah pemilik perusahaan rokok kretek Indonesia, Djarum.
Michael dan adiknya, Robert Budi Hartono, mewarisi Djarum setelah ayah mereka, Oei Wie Gwan, meninggal pada tahun 1963.
Michael dan Robert bahu membahu mengibarkan bendera Djarum sampai ke luar negeri. Saat ini Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat, jauh melebihi Gudang Garam dan Sampoerna.
Selain itu, saat ini Michael dan Robert merupakan pemegang saham terbesar dari Bank Central Asia. Mereka berdua menguasai 46 persen saham BCA.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/dwdmwmsb.jpg Budi Hartono
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/s5iyv7fl.jpg Michael Hartono
for 2. Susilo Wonowidjojo US$ 8 miliar:
Pemilik sekaligus direktur utama dari perusahaan rokok Gudang Garam, anak dari pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjoyo yang membangun perusahaan dengan modal 'mimpi' pada usia 35 tahun dan berkembang hingga kini.
Foto masih dicari :D
for 3. Eka Tjipta Widjaja US$ 6 miliar:
Pendiri Grup Sinar Mas, grup yang salah satu bisnisnya terkenal di bidang kelapa sawit (CPO). Dia juga menjadi presiden komisaris dari bank BII (Bank Internasional Indonesia). Eka mempunyai anak yang terkenal mengikuti bisnisnya adalah Indra,Muchtar, Teguh, dan Franky.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/ycdxpsny.jpg
for 4. Martua Sitorus US$ 3,2 miliar:
Pendiri Wilmar International Limited, perusahaan singapura - Malaysia.
Pendiri PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania, perusahaan Indonesia.
Martua memulai karir bisnisnya sebagai pedagang minyak sawit dan kelapa sawit di Indonesia dan Singapura. Bisnisnya berkembang pesat. Pada 1991 Martua mampu memiliki kebun kelapa sawit sendiri seluas 7.100 hektar di Sumatera Utara
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/2t8wmbun.jpg
for 5. Anthoni Salim U$S 3 miliar:
Anthony Salim , CEO Group Salim (generasi kedua) - putra dari mantan orang terkaya di Indonesia & Asia Tenggara, Sudomo Salim - terpilih sebagai salah seorang 10 Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi. Dia dinilai berhasil membangun kembali kerajaan bisnis Salim Group, setelah sempat mengalami kemunduran akibat krisis ekonomi 1998.Sebelum krisis moneter dan ekonomi 1998, Group Salim merupakan Konglomerat terbesar di Indonesia dengan aset mencapai US$ 10 milyar (sekitar Rp 100 trilyun).
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/avnyskvr.jpg
for 6. Sri Prakash Lohia US$ 2,65 miliar:
Sri Prakash Lohia. Keturunan India yang memilihh jadi warga negara Indonesia ini memiliki kekayaan US$2,65 miliar. Dia pun menjadi orang terkaya nomor enam.
Kekayaannya diperoleh dari Indorama Corporation, perusahaan polyster yang didirikan bersama ayahnya, ML Lohia. Indorama memulai usahanya dengan mendirikan pabrik benang pada 1976 di Indonesia.
Kini di tangan Prakash, Grup Indorama kian menggurita. Produknya meliputi poliester, PET resin, polyethylene, polypropylene, kain, hingga sarung tangan medis. Pabriknya bertebaran di sepuluh negara dengan kontrol penuh dari Jakarta.
Produk Indorama dikirim ke lebih dari 90 negara di empat benua dan menyerap lebih dari 16 ribu tenaga kerja
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/kbfvovdi.jpg
for 7. Low Tuck Kwong US$ 2,6 miliar:
Low Tuck Kwong. Pria ini terlahir di Singapura serta ikut bisnis konstruksi orangtuanya hingga usia 20 tahun. Namun, kemudian pindah kewarganegaraan jadi warga Indonesia. Dia dikenal sebagai raja batu bara Kalimantan.
Low Tuck Kwong memulai bisnis di Indonesia pada 1973 ketika ia membentuk perusahaan konstruksi yang khusus menangani pekerjaan umum, konstruksi bawah tanah, hingga konstruksi di laut. Dalam perkembangannya, perusahaan konstruksi sipil ini kemudian mendapatkan kontrak batu bara pada 1988.
Lima tahun setelah berganti kewarganegaraan Indonesia, pada November 1997, Low Tuck mengakuisisi PT Gunung Bayan Pratamacoal dan PT Dermaga Perkasapratama yang memiliki tambang dan mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan sejak 1998.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/zi9xho4z.jpg
for 8. Peter Sondakh US$ 2,3 miliar:
Grup bisnis Rajawali yang dikendalikannya bergerak di berbagai bidang, mulai dari propert, pertambangan dan perkebunan
Sebelumnya Group Rajawali adalah pemegang saham terbesar dari perusahaan rokok Bentoel yang kemudian dijual ke British American Tobacco, produsen rokok terbesar kedua di dunia.
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/fxen9w2r.jpg
for 9. Putra Sampoerna US$ 2,3 miliar:
Seorang pengusaha Indonesia yang dikenal sebagai presiden ketiga perusahaan rokok PT. HM Sampoerna. Putera adalah generasi ketiga dari keluarga Sampoerna di Indonesia.
Di bawah komandonya, Sampoerna grup melebarkan sayap dan merambah kebidang supermarket dengan mengakusisi Alfa Supermarket dan juga dunia perbankan (walaupun gagal)
Maret 2005 merupakan masa penting dalam perjalanan bisnis Putera Sampoerna dan keluarganya, dimana Putera memutuskan untuk menjual kepemilikan saham atas PT HM Sampoerna kepada PT Philips Morris Indonesia. Hingga saat ini alasan Putera Sampoerna untuk melakukan penjualan tersebut tidak diketahui dengan jelas
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/qacmunyh.jpg
[spoiler=open this] for 10. Aburizal Bakrie US$ 2,1 miliar:
Seorang pengusaha Indonesia yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009.
Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004).
Kelompok usaha Bakrie memiliki sejumlah anak perusahaan seperti BUMI Resource (Pertambangan Batu Bara), Bakrie Telecom (Telekomunikasi), Bakrie Sumatra Plantations (CPO - Perkebunan), dll
http://cdn-u.kaskus.co.id/32/ugaxxiow.jpg
11-15 lanjut ke halaman 2 post 37
</div>