PDA

View Full Version : Calo Tiket Semakin Merajalela


bakwanmalang
27th May 2012, 05:40 PM
http://cdn-u.kaskus.co.id/72/xmsqljrr.jpg






[/quote]





JAKARTA� Praktik percaloan tiket kereta api jarak jauh belakangan ini semakin merajalela. Dalam praktiknya tidak menutup kemungkinan adanya kongkalikong antara oknum PT KAI dan para calo. Sejak tiket bisa dipesan tiga bulan sebelum keberangkatan, calon penumpang semakin sulit mendapatkan tiket. Meskipun sudah memesan jauh-jauh hari, tiket selalu habis. Ironisnya, di sejumlah stasiun besar seperti Gambir, Pasar Senen, Jakarta Kota, Tanah Abang, dan Jatinegara banyak calo menawarkan tiket, pada hari keberangkatan kereta. Ketika SINDO mencoba membeli tiket KA Kertajaya (Tanjung Priok�Surabaya Pasar Turi) di Stasiun Senen, kemarin, ternyata tiket sudah habis untuk 10 hari ke depan.



Petugas loket menjual tiket untuk minggu berikutnya. Ironisnya, tidak jauh dari loket ada sekelompok calo menawarkan tiket untuk tanggal keberangkatan yang bervariasi dengan tarif lima kali lipat dari jalur resmi. Begitu pun ketika SINDO mencoba membeli tiket KA eksekutif Argo Bromo (Gambir� Surabaya Pasar Turi) juga sudah habis untuk perjalanan seminggu ke depan.Lagi-lagi,ketika keluar dari loket ada sekelompok calo yang menawarkan tiket dengan harga dua kali lipat.



Banyaknya orang yang membeli tiket kereta tanpa KTP menjadi salah satu penyebab cepatnya tiket kereta habis terjual. Padahal peraturan menggunakan KTP sudah diberlakukan,namun fakta di lapangan tidak semua orang menggunakan KTP untuk mendapatkan tiket. Kasus langkanya tiket ini tidak jarang membuat calon penumpang emosi.



Seperti yang dilakukan Acong,33,yang nekat merusak loket tiket Stasiun Manggarai lantaran tidak mendapatkan tiket kereta tujuan Jawa Tengah (Senin 7/5). Acong mengamuk dan memecahkan kaca loket di Manggarai. Acong mengaku kesal lantaran dirinya tidak mendapatkan tiket. Hal ini bukan pertama kalinya bagi pria yang tinggal di kawasan Manggarai ini.



�Kita tidak selalu bisa merencanakan kapan akan menggunakan jasa kereta api. Jika sewaktu-waktu Anda punya urusan penting dan harus menggunakan kereta api, ternyata keadaannya seperti ini, apa yang akan anda lakukan,� terang Acong. Raudatul Jannah,20,warga Jember, Jawa Timur mengaku kesal tidak mendapatkan tiket KA Kertajaya. Sebenarnya dia ditawari tiket oleh seorang calo,tapi menolak karena mencapai lima kali lipat dari harga normal Rp45.000.



�Lebih baik saya naik bus eksekutif langsung ke Jember.Kalau naik kereta sudah naik tiga kali lipat, itu pun baru sampai Surabaya,� ujarnya. Jika ingin mendapatkan tiket, calon penumpang harus nongkrong di sekitar loket.Biasanya ada orang yang langsung menawarkan dengan mengatakan jurusan yang tersedia.Untuk tiket KA Kertajaya dibanderol Rp180.000 pada hari keberangkatan.



Sementara untuk keberangkatan lima hari ke depan, tiket dijual dengan harga Rp130.000. Ironisnya, para calo tidak merasa takut dirazia. Mereka pun menawarkan tiket secara terang-terangan kepada para calon penumpang.Biasanya setelah terjadi kesepakatan harga, calo tersebut akan mengambil tiket.Dia mengaku harus membanderol dengan harga lima kali lipat karena harus menyetor kepada seseorang yang menyediakan tiket tersebut.



� Jujur saja,jika untuk lima hari ke depan saya harus setor Rp120.000, jadi saya hanya mendapat Rp10.000 saja,� tuturnya di Stasiun Senen kemarin. Senior Manager Security PT KA Daop I Jakarta Akhmad Sujadi mengakui praktik percaloan tiket kereta masih marak.Bahkan,belakangan ini terjadi perubahan pola kerja para calo.Mereka lebih banyak beroperasi di stasiun yang melayani penjualan tiket kereta ekonomi.



Sujadi mengklaim petugas keamanan kereta sudah melakukan 30 kali razia dan berhasil mengamankan 400 tiket dalam dua minggu ini. Sujadi mengeluhkan kinerja aparat kepolisian yang hanya menahan para calo yang tertangkap, tetapi tidak menindaklanjuti ke proses persidangan. �Sering kita tangkap calo tiket kereta api, beberapa hari kemudian keluar lagi dan kembali beroperasi,�keluhnya.



Razia di Terminal Kampung Rambutan



Sementara itu,petugas dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur merazia calo yang beroperasi di Terminal Kampung Rambutan, kemarin. Razia tersebut melibatkan aparat dari Polsek Cipayung.Mereka juga menangkap orang-orang yang kedapatan tidak memakai seragam dan tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) saat menawarkan tiket.



Kepala Terminal AKAP Kampung Rambutan Dwi Basuki mengatakan, penertiban dilakukan karena kerap mendapat keluhan dari penumpang tentang perilaku calo yang memaksa penumpang untuk naik salah satu bus. �Mereka dipaksa oleh calo untuk membayar ongkos tertentu, misalnya yang Jawa Tengah, biasanya Rp60.000�70.000 bisa kena Rp150.000, ada unsur paksaan, diancam dengan kata-kata,�ujarnya kemarin.





sumber :


[quote]





http://www.seputar-indonesia.com/edi...iew/493548/38/ (http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/493548/38/)







</div>