rumahmenteng
27th May 2012, 05:40 PM
26 Tahun terpisah, Ibu dan anak dipertemukan oleh Google Earth
[/quote][quote]
Tidak hanya bagus dan berguna untuk digunakan menjelajahi setiap daerah, negara, sampai ke tempat-tempat yang jarang dilalui manusia, ternyata Google Earth juga mempunyai pran dalam pertalian keluarga. Produk Google ini akhirnya dapat mempertemukan kembali dua bersaudara yang telah terpisah selama bertahun-tahun.
[/spoiler] for pesan:
http://s16.postimage.org/unfhschud/26_tahun_terpisah_ibu_dan_anak_dipertemukan_oleh.j pg
Saroo Brierley terpisah dengan kakaknya ketika dia bepergian berdua pada tahun 1986. Pada saat itu, dia dan kakaknya sedang melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta. Entah bagaimana cerita awalnya, Brierly terbangun setelah 14 jam tertidur di dalam kereta. Dia menemukan dirinya seorang diri tanpa ada lagi kakaknya di sampingnya. Akhirnya, dia turun dari kereta di sebuah pemukiman kumuh di Calcuta, India.
[spoiler=open this] for pesan:
http://1.bp.blogspot.com/-J8MSGKZodqQ/T41gYTZpd7I/AAAAAAAAB28/rKVxT4oFti4/s400/Saroo-Brierley-has-found-his-mother-25-years-later-using-satellite-images-from-Google-Earth.jpg
Menurut Telegraph.co.uk, Brierly akhirnya berjuang untuk hidup seorang diri di jalanan dan bergabung dengan anak-anak jalanan lain. Suatu saat, seorang pasangan suami istri menemukannya dan mengadopsinya. Karena dia tidak mempunyai apa-apa untuk hidup sehari-hari, akhirnya Brierly mengiyakan tawaran adopsi tersebut dan ikut untuk menetap dengan keluarga barunya di Australia.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun, Brierly tetap berfikir untuk mencari dan mengetahui asal-usulnya. Dia menggunakan jasa Google Earth untuk memindai letak terakhir ketika dia terpisah dengan kakaknya pada waktu dulu. Brierly mencoba mengalkulasikan jarak dan waktu dia tertidur. Setelah berhasil menemukan waktu dan jarak tersebut, dia mencoba menelusurinya dengan menggunakan Google Earth.
Akhirnya, Brierly menemukan tempat dia dilahirkan pada waktu dulu. Brierly mengidentifikasi suatu tempat yang dinamakan Khandwa karena di dekat tempat tersebut terdapat satu air terjun yang dulunya sering dia pakai untuk bermain-main dengan kakaknya. Tidak menunggu lama, Brierly memutuskan untuk mengunjungi tempat yang bernama Khandwa tersebut. Namun, ketika Brierly menginjakkan kaki di Khandwa, semua hal telah berubah, termasuk tempat tinggalnya dulu.
Dengan bantuan orang-orang sekitar, akhirnya Brierly berhasil mendapatkan letak pasti dimana ibunya sekarang menetap. Menurut Jezebel.com, untuk pertama kali, Brierly sedikit kesulitan mengenali wajah ibunya, namun perlahan dia berhasil memetakan wajah ibunya dalam ingatan. Sang ibu juga mengalami hal yang sama pada saat pertama. "Ibu memegang tangan saya dan menariknya ke dalam rumah. Beliau tidak mengatakan apapun kepada saya. Beliau hanya memandangi wajah saya dan seakan terheran sekaligus tidak percaya bahwa saya dapat kembali kehadapannya lagi", ungkap Brierly.
Sayangnya, Brierly tidak dapat berjumpa lagi dengan kakaknya untuk selamanya, karena kakaknya ditemukan meninggal beberapa jam setelah dia dan kakaknya tersebut terpisah. Memang tidak diragukan lagi bahwa teknologi amat sangat membantu manusia dalam kehidupan. Perpaduan yang sangat pas antara teknologi, keyakinan, dan usaha, dapat membuat suatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
</div>
[/quote][quote]
Tidak hanya bagus dan berguna untuk digunakan menjelajahi setiap daerah, negara, sampai ke tempat-tempat yang jarang dilalui manusia, ternyata Google Earth juga mempunyai pran dalam pertalian keluarga. Produk Google ini akhirnya dapat mempertemukan kembali dua bersaudara yang telah terpisah selama bertahun-tahun.
[/spoiler] for pesan:
http://s16.postimage.org/unfhschud/26_tahun_terpisah_ibu_dan_anak_dipertemukan_oleh.j pg
Saroo Brierley terpisah dengan kakaknya ketika dia bepergian berdua pada tahun 1986. Pada saat itu, dia dan kakaknya sedang melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta. Entah bagaimana cerita awalnya, Brierly terbangun setelah 14 jam tertidur di dalam kereta. Dia menemukan dirinya seorang diri tanpa ada lagi kakaknya di sampingnya. Akhirnya, dia turun dari kereta di sebuah pemukiman kumuh di Calcuta, India.
[spoiler=open this] for pesan:
http://1.bp.blogspot.com/-J8MSGKZodqQ/T41gYTZpd7I/AAAAAAAAB28/rKVxT4oFti4/s400/Saroo-Brierley-has-found-his-mother-25-years-later-using-satellite-images-from-Google-Earth.jpg
Menurut Telegraph.co.uk, Brierly akhirnya berjuang untuk hidup seorang diri di jalanan dan bergabung dengan anak-anak jalanan lain. Suatu saat, seorang pasangan suami istri menemukannya dan mengadopsinya. Karena dia tidak mempunyai apa-apa untuk hidup sehari-hari, akhirnya Brierly mengiyakan tawaran adopsi tersebut dan ikut untuk menetap dengan keluarga barunya di Australia.
Dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun, Brierly tetap berfikir untuk mencari dan mengetahui asal-usulnya. Dia menggunakan jasa Google Earth untuk memindai letak terakhir ketika dia terpisah dengan kakaknya pada waktu dulu. Brierly mencoba mengalkulasikan jarak dan waktu dia tertidur. Setelah berhasil menemukan waktu dan jarak tersebut, dia mencoba menelusurinya dengan menggunakan Google Earth.
Akhirnya, Brierly menemukan tempat dia dilahirkan pada waktu dulu. Brierly mengidentifikasi suatu tempat yang dinamakan Khandwa karena di dekat tempat tersebut terdapat satu air terjun yang dulunya sering dia pakai untuk bermain-main dengan kakaknya. Tidak menunggu lama, Brierly memutuskan untuk mengunjungi tempat yang bernama Khandwa tersebut. Namun, ketika Brierly menginjakkan kaki di Khandwa, semua hal telah berubah, termasuk tempat tinggalnya dulu.
Dengan bantuan orang-orang sekitar, akhirnya Brierly berhasil mendapatkan letak pasti dimana ibunya sekarang menetap. Menurut Jezebel.com, untuk pertama kali, Brierly sedikit kesulitan mengenali wajah ibunya, namun perlahan dia berhasil memetakan wajah ibunya dalam ingatan. Sang ibu juga mengalami hal yang sama pada saat pertama. "Ibu memegang tangan saya dan menariknya ke dalam rumah. Beliau tidak mengatakan apapun kepada saya. Beliau hanya memandangi wajah saya dan seakan terheran sekaligus tidak percaya bahwa saya dapat kembali kehadapannya lagi", ungkap Brierly.
Sayangnya, Brierly tidak dapat berjumpa lagi dengan kakaknya untuk selamanya, karena kakaknya ditemukan meninggal beberapa jam setelah dia dan kakaknya tersebut terpisah. Memang tidak diragukan lagi bahwa teknologi amat sangat membantu manusia dalam kehidupan. Perpaduan yang sangat pas antara teknologi, keyakinan, dan usaha, dapat membuat suatu hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
</div>