lumpiabasah
27th May 2012, 05:39 PM
sumber:
http://rixco.multiply.com/journal?&=&page_start=0
http://www.xairforces.net/images/country/israel/a-4_iaf_01.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/85/Northrop_F-5E_(Tail_No._01557)_061006-F-1234S-073.jpg/300px-Northrop_F-5E_(Tail_No._01557)_061006-F-1234S-073.jpg
�Mengecewakan! Rencana terbang yang susah payah kususun rapi langsung dicabeinlkan pagi-pagi. Aku mendapat perintah untuk menghadap komandan skadron. Yang terpikir, aku tidak lulus latihan terbang di Israel dan pulang ke Indonesia sebagai pilot pesakitan. Semua bayangan buruk musnah sudah. Aku ternyata menerima perintah baru untuk terbang dalam format sama, tetapi berbeda rute. Sebuah peta disodorkan lengkap dengan titik-titik rute. Ada sebuah garis merah yang wajib diterobos masuk dan dalam waktu dua belas menit harus kembali ke luar. Yang membuatku gugup, garis merah itu adalah garis perbatasan antara Israel dan Suriah�
Cerita diatas adalah sepenggal kisah dari seorang pilot yang tergabung dalam operasi alpha, operasi alpha adalah operasi klandestin terbesar yang dilakukan oleh TNI AU, dimana TNI AU melatih pilot dan melakukan pembelian 32 pesawat A-4 Skyhawk dari Israel. Berikut adalah kutipan tentang operasi alpha yang diambil dari buku otobiografi Djoko F Poerwoko �Menari di Angkasa�.
Operasi Alpha
Memasuki tahun 1979, isu tentang bakal dilakukannya pergantian kekuatan pesawat-pesawat tempur TNI AU sudah mulai bergulir. Hal ini sebenarnya wajar saja, mengingat kondisi pesawat tempur F-86 dan T-33 memang sudah tua. Sehingga, kemudian pemerintah harus mencari negara produsen yang bisa menjual pesawatnya dengan segera. Amerika Serikat ternyata bisa memberikan 16 pesawat F-5 E/F Tiger II. Tetapi ini masih belum cukup untuk mengisi kekosongan skadron-skadron tempur Indonesia.
Dari penggalian intelijen, Mabes ABRI ternyata kemudian mendapatkan berita, bahwa Israel bermaksud akan melepaskan armada A-4 yang mereka miliki. Indonesia dan Israel memang tidak memiliki hubungan diplomatik. Tetapi pada sisi lain, pembelian armada pesawat tersebut akhirnya terus diupayakan secara klandestin, oleh karena pasti akan menjadi polemik dalam masyarakat apabila tersiar di media massa.
</div>
http://rixco.multiply.com/journal?&=&page_start=0
http://www.xairforces.net/images/country/israel/a-4_iaf_01.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/85/Northrop_F-5E_(Tail_No._01557)_061006-F-1234S-073.jpg/300px-Northrop_F-5E_(Tail_No._01557)_061006-F-1234S-073.jpg
�Mengecewakan! Rencana terbang yang susah payah kususun rapi langsung dicabeinlkan pagi-pagi. Aku mendapat perintah untuk menghadap komandan skadron. Yang terpikir, aku tidak lulus latihan terbang di Israel dan pulang ke Indonesia sebagai pilot pesakitan. Semua bayangan buruk musnah sudah. Aku ternyata menerima perintah baru untuk terbang dalam format sama, tetapi berbeda rute. Sebuah peta disodorkan lengkap dengan titik-titik rute. Ada sebuah garis merah yang wajib diterobos masuk dan dalam waktu dua belas menit harus kembali ke luar. Yang membuatku gugup, garis merah itu adalah garis perbatasan antara Israel dan Suriah�
Cerita diatas adalah sepenggal kisah dari seorang pilot yang tergabung dalam operasi alpha, operasi alpha adalah operasi klandestin terbesar yang dilakukan oleh TNI AU, dimana TNI AU melatih pilot dan melakukan pembelian 32 pesawat A-4 Skyhawk dari Israel. Berikut adalah kutipan tentang operasi alpha yang diambil dari buku otobiografi Djoko F Poerwoko �Menari di Angkasa�.
Operasi Alpha
Memasuki tahun 1979, isu tentang bakal dilakukannya pergantian kekuatan pesawat-pesawat tempur TNI AU sudah mulai bergulir. Hal ini sebenarnya wajar saja, mengingat kondisi pesawat tempur F-86 dan T-33 memang sudah tua. Sehingga, kemudian pemerintah harus mencari negara produsen yang bisa menjual pesawatnya dengan segera. Amerika Serikat ternyata bisa memberikan 16 pesawat F-5 E/F Tiger II. Tetapi ini masih belum cukup untuk mengisi kekosongan skadron-skadron tempur Indonesia.
Dari penggalian intelijen, Mabes ABRI ternyata kemudian mendapatkan berita, bahwa Israel bermaksud akan melepaskan armada A-4 yang mereka miliki. Indonesia dan Israel memang tidak memiliki hubungan diplomatik. Tetapi pada sisi lain, pembelian armada pesawat tersebut akhirnya terus diupayakan secara klandestin, oleh karena pasti akan menjadi polemik dalam masyarakat apabila tersiar di media massa.
</div>