rumahmenteng
27th May 2012, 05:36 PM
Pendaki Berkaki Satu Taklukkan Elbrus
http://cdn-u.kaskus.co.id/56/xlcbb0eg.jpg
[/quote][quote]
KOMPAS.com - Akhirnya, apa yang ia impikan menjadi nyata. Pendaki asal Indonesia itu berhasil menaklukkan Gunung Elbrus, Rusia, tepat pada HUT ke 66 RI, Rabu (17/8/2011). Gunung Elbrus merupakan gunung tertinggi di Eropa. Pendaki itu bernama Sabar. Pendakiannya istimewa karena Sabar adalah pendaki tuna daksa berkaki satu.
Sabar menuju kota terakhir sebelum pendakian, Pyatigorsk pada Kamis (11/8/2011). Tiba di camp petama yaitu Emanuel Glade pada Sabtu (13/8/2011). Dalam beberapa hari, ia melakukan aklimatisasi. Tepat pada 17 Agustus sore hari, ia berhasil menancapkan bendera merah putih di puncak Elbrus yang bersalju.
Dari 4 anggota tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, hanya Sabar dan seorang pendampingnya yang mencapai puncak. Dua lainnya "gugur" di tengah perjalanan. Beberapa saat setelah itu, Presiden RI pun menelepon Sabar untuk mengucapkan selamat.
Kini Sabar sudah setara dengan pendaki legendaris Elbrus lainnya. Tidak kalah dengan dua pendaki yang berkaki lumpuh, Vladimir Krupennikov (1997) dan Yakov London dari Rusia (2001) ataupun si buta Erik Weihenmayer dari Amerika Serikat (2002). Bahkan, disinyalir banyak kalangan, Sabar adalah tuna daksa berkaki satu pertama di dunia yang telah menaklukkan Elbrus.
Untuk mengenang kegigihannya, beberapa teman di Moskwa mengusulkan agar nama Gorky disematkan di belakang namanya. Menurut catatan sejarah Rusia, karena perjalanan hidupnya yang berliku, maka pujangga Alexey Maximovich Peshkov mendapatkan panggilan baru Maxim Gorky, alias Maxim si empunya hidup pahit.
Nama akhir gorky yang berarti pahit, awalnya merupakan olok-olokan bagi si Maxim. Namun kini justru menjadi sebuah julukan bernilai positif. Indonesia pun telah memiliki Gorky yang lain, yaitu Sabar Gorky.
Sesampai Sabar di KBRI Moskwa, ia disambut oleh warga negara Indonesia yang berada di Rusia. KBRI mengadakan acara syukuran untuk Sabar. Sebuah kue tart sudah disiapkan.
Kue tart bergambar bendera merah putih itu sempat disimpan di kulkas wisma Dubes Moskwa sejak hari peringatan kemerdekaan. Tidak boleh seorang pun menyentuhnya.
Kue tart baru muncul saat Sabar datang ke KBRI pada Sabtu (20/8/2011), usai Sabar kembali dari pendakian Elbrus. Wajahnya yang setengah legam akibat kedinginan di puncak gunung tiba-tiba menjadi sumringah.
Di hadapan lebih dari 80 orang WNI yang akan melaksanakan shalat tarawih, Dubes Hamid Awaludin bersama Sabar memotong kue. Sebelumnya, Sabar menceritakan pengalamannya saat tertatih-tatih dengan crampon buatannya menuju puncak Elbrus.
Dalam acara syukuran tersebut juga ditayangkan rekaman perjalanan Sabar. Tampak di tayangan, Sabar beberapa kali terjatuh sebelum mencapai puncak.
"Kue berlambang merah putih ini memang kita siapkan untuk pendaki kita yang luar biasa. Alhamdulillah, Pak Sabar berhasil. Karenanya saya minta semua berdoa untuk keberhasilan dirinya dan juga tim lain yang mendampingi," ujar Hamid sambil menyampaikan surat penghargaan.
Apresiasi yang diberikan Dubes itu juga berkaitan dengan keberhasilan Sabar menjadi orang pertama tuna daksa berkaki satu yang menaklukkan Elbrus. Tak tanggung-tanggung, Sabar mendaki dari sisi utara yang dikenal sangat sulit.
Dubes juga berpesan agar semangat luar biasa yang dimiliki oleh Sabar dapat menular ke masyarakat Indonesia. Inilah contoh hidup yang pantang menyerah. (AJI SURYA/KBRI MOSKWA)
</div>
http://cdn-u.kaskus.co.id/56/xlcbb0eg.jpg
[/quote][quote]
KOMPAS.com - Akhirnya, apa yang ia impikan menjadi nyata. Pendaki asal Indonesia itu berhasil menaklukkan Gunung Elbrus, Rusia, tepat pada HUT ke 66 RI, Rabu (17/8/2011). Gunung Elbrus merupakan gunung tertinggi di Eropa. Pendaki itu bernama Sabar. Pendakiannya istimewa karena Sabar adalah pendaki tuna daksa berkaki satu.
Sabar menuju kota terakhir sebelum pendakian, Pyatigorsk pada Kamis (11/8/2011). Tiba di camp petama yaitu Emanuel Glade pada Sabtu (13/8/2011). Dalam beberapa hari, ia melakukan aklimatisasi. Tepat pada 17 Agustus sore hari, ia berhasil menancapkan bendera merah putih di puncak Elbrus yang bersalju.
Dari 4 anggota tim Ekspedisi Merdeka-RMOL, hanya Sabar dan seorang pendampingnya yang mencapai puncak. Dua lainnya "gugur" di tengah perjalanan. Beberapa saat setelah itu, Presiden RI pun menelepon Sabar untuk mengucapkan selamat.
Kini Sabar sudah setara dengan pendaki legendaris Elbrus lainnya. Tidak kalah dengan dua pendaki yang berkaki lumpuh, Vladimir Krupennikov (1997) dan Yakov London dari Rusia (2001) ataupun si buta Erik Weihenmayer dari Amerika Serikat (2002). Bahkan, disinyalir banyak kalangan, Sabar adalah tuna daksa berkaki satu pertama di dunia yang telah menaklukkan Elbrus.
Untuk mengenang kegigihannya, beberapa teman di Moskwa mengusulkan agar nama Gorky disematkan di belakang namanya. Menurut catatan sejarah Rusia, karena perjalanan hidupnya yang berliku, maka pujangga Alexey Maximovich Peshkov mendapatkan panggilan baru Maxim Gorky, alias Maxim si empunya hidup pahit.
Nama akhir gorky yang berarti pahit, awalnya merupakan olok-olokan bagi si Maxim. Namun kini justru menjadi sebuah julukan bernilai positif. Indonesia pun telah memiliki Gorky yang lain, yaitu Sabar Gorky.
Sesampai Sabar di KBRI Moskwa, ia disambut oleh warga negara Indonesia yang berada di Rusia. KBRI mengadakan acara syukuran untuk Sabar. Sebuah kue tart sudah disiapkan.
Kue tart bergambar bendera merah putih itu sempat disimpan di kulkas wisma Dubes Moskwa sejak hari peringatan kemerdekaan. Tidak boleh seorang pun menyentuhnya.
Kue tart baru muncul saat Sabar datang ke KBRI pada Sabtu (20/8/2011), usai Sabar kembali dari pendakian Elbrus. Wajahnya yang setengah legam akibat kedinginan di puncak gunung tiba-tiba menjadi sumringah.
Di hadapan lebih dari 80 orang WNI yang akan melaksanakan shalat tarawih, Dubes Hamid Awaludin bersama Sabar memotong kue. Sebelumnya, Sabar menceritakan pengalamannya saat tertatih-tatih dengan crampon buatannya menuju puncak Elbrus.
Dalam acara syukuran tersebut juga ditayangkan rekaman perjalanan Sabar. Tampak di tayangan, Sabar beberapa kali terjatuh sebelum mencapai puncak.
"Kue berlambang merah putih ini memang kita siapkan untuk pendaki kita yang luar biasa. Alhamdulillah, Pak Sabar berhasil. Karenanya saya minta semua berdoa untuk keberhasilan dirinya dan juga tim lain yang mendampingi," ujar Hamid sambil menyampaikan surat penghargaan.
Apresiasi yang diberikan Dubes itu juga berkaitan dengan keberhasilan Sabar menjadi orang pertama tuna daksa berkaki satu yang menaklukkan Elbrus. Tak tanggung-tanggung, Sabar mendaki dari sisi utara yang dikenal sangat sulit.
Dubes juga berpesan agar semangat luar biasa yang dimiliki oleh Sabar dapat menular ke masyarakat Indonesia. Inilah contoh hidup yang pantang menyerah. (AJI SURYA/KBRI MOSKWA)
</div>