Log in

View Full Version : Bekerjalah untuk apa yang anda cintai, abaikan yang lainnya


pingpong
27th May 2012, 05:36 PM
Apa yang membedakan seorang yang gagal dengan seorang yang memenangi kehidupannya?

Apa rahasia bagi sebagian orang yang berjumlah sedikit itu untuk ahli dan menjadi yang terbaik di bidangnya?



Kita melihat the beatles di musik, steve jobs sang pendiri dan inovator apple, Obama yang tak dikenal dan langsung mencengangkan dunia menjadi seorang presiden amerika, sebenarnya apakah mereka adalah orang-orang �pilihan� apakah mereka sudah di �takdirkan� untuk menjadi besar dan sukses.



Mari kita periksa. Sekarang bayangkan anda seorang biasa, yang tak di kenal, dan dari kecil anda memiliki kesukaan dan panggilan hati untuk sesuatu, bila anda begitu menggilai musik sampai-sampai anda melupakan pelajaran sekolah, ketika anda mencintai komputer dan designnya, atau ketika anda orang kulit hitam yang negaranya di kuasai orang-orang kulit putih, tapi berkeinginan kuat untuk menjadi pemimpin negara dan memajukan keadilan.



Pertanyaan pentingnya, apakah anda berani bermimpi? Lalu pertanyaan berikutnya lagi yang lebih penting, apakah anda memiliki segenap keberanian untuk berjuang untuk mengejar mimpi itu? Sebagian orang tidak, mereka mulanya bermimpi akan sesuatu, menjadi pemusik, pelukis, penari, desaigner, dokter, pengusaha dan sebagainya, lalu mereka menemukan kenyataan bahwa orang-orang disekitarnya tak mendukungnya, mereka mengatakan �jangan terlalu banyak bermimpi�,�jalani saja yang sekarang�, �pilih pendidikan yang normal saja�, �cari pekerjaan yang normal saja�. lalu mereka akan men�just� orang-orang yang sukses itu adalah karena mereka �bernasib baik� atau �koneksi� atau �Orang tuanya kaya� dan sebagainya.



perlahan kita mulai percaya dengan mereka, kita tidak ingin dipinggirkan, kita akan mulai merasa �seperti anak kecil pikirannya� dan merasa �hidup yang dewasa� adalah mencari uang dengan cara-cara yang sama dan normal seperti orang kebanyakan, kita tak sempat untuk memikirkan bahwa �bayaran untuk orang biasa adalah yang biasa di terima oleh orang-orang biasa�.



Kita mengejar segalanya, jika kita berusaha lebih keras kita akan menjadi karyawan yang �naik� ke tempat yang sedikit lebih tinggi, hidup kita di penuhi dengan pemenuhan apa yang di katakan orang kebahagiaan, membeli rumah, membeli mobil, membeli gadget, dan terus mengulanginya semakin ada versi yang terbaru, tapi ketika kita telah memiliki segalanya, bahkan ketika kita muda, waktu kita memiliki beberapa keinginan kita itu, kita mengerti bahwa kesenangan akan barang-barang itu membiasa dan hanya sementara, tapi orang-orang terus meracuni pikiran kita bahwa itulah yang penting, itulah kebahagiaan, kita mulai menjadi seperti mereka, dan kita mulai percaya, dan pada akhirnya kita menjadi serupa seperti orang-orang umumnya,

tapi ketika malam-malam yang tenang, ketika semua orang terlelap, kita berpikir bahwa hidup ini tak memiliki arti, bahwa apa yang anda miliki tak membuahkan perasaan apapun hanya semangat konsumtif yang di tanamkan iklan-iklan di tv dan telah menjadi pandangan dunia bahwa itulah kebahagiaan, tapi di hati kecil anda, anda terluka karena anda harus menjalani hari esok, untuk mengerjakan pekerjaan yang �harus� anda lakukan untuk memenuhi dan mempertahankan itu, walaupun pekerjaan itu tidak anda sukai, walaupun ketika anda mengerjakan pekerjaan itu anda memikirkan pekerjaan lainnya, seperti hobby anda untuk bermusik, mendesign program, membuat sketsa baju, menulis atau berdagang.



Anda mulai takut dan gelisah ketika malam hari senin, anda mengeluhkan tentang hari libur anda di minggu yang sangat cepat berlalu, anda hidup di sabtu dan minggu, dan harus �bekerja� lima hari seminggu. �bekerja� sebuah kata yang indah, sebuah kata yang Tuhan pun sering kerjakan dan tulis dalam kitabnya, menjadi sebuah kata yang sangat memilukan, kata yang sangat menyiksa, yang berisi tentang �omelan� tentang �membosankan� tentang �perendahan� tentang �memang ini nasib�,dan �gaji kecil�, anda melupakan bahwa dengan tidak menyukai sesuatu yang anda kerjakan anda akan mulai mengalihkan perhatian anda pada pekerjaan tersebut, anda akan menjalankan pilot otomatis anda saat mengerjakannya, sementara pikiran anda berkelana ke dalam khayalan pikiran anda, dimana anda hidup sebagai pengusaha sukses, designer ternama, penulis yang memberi untuk dunia, pemusik yang melegenda, dan ketika sadar anda telah kembali ke meja kerja anda dan anda sadar, anda bukan siapa-siapa, anda orang biasa. Pekerjaan anda akan biasa-biasa saja dan cenderung mengecewakan orang yang mempekerjakan anda, karena anda tidak mengerjakan keseluruhan diri anda untuk mengerjakannya, (setidak-tidaknya anda berusaha tapi lagi-lagi anda mendapati anda tak bisa)



Siapakah mereka orang-orang berhasil itu? Apakah mereka orang-orang terpilih? Atau mereka orang-orang yang berani mendengarkan suara kecil di hatinya, menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk mengerjakan apa yang memang Tuhan telah Talenta-kan pada mereka, sesuatu yang bila di perjuangkan, bila saja kita lebih berani sedikit, akan membakar sebuah api, api yang tak pernah padam.



Mengapakah orang-orang yang sering mendengarkan motivasi dan membaca buku motivasi sebentar akan kehilangan motivasi tersebut? karena motivasi itu adalah minyak, dan mereka yang mengerjakan pekerjaan di mana mereka tidak menyukainya, dimana mereka terpaksa mengerjakannya, seperti menyiram minyak di tanah, sebentar api itu akan padam dan tak berbekas, sementara untuk mereka orang-orang yang mendengarkan kata hatinya itu ketika mendapatkan sedikit saja inspirasi atau motivasi dari apapun yang kehidupan tawarkan akan menjadi berkali-kali lipat, dan anda akan meilhat seorang yang mengerjakan pekerjaannnya sampai tengah malam, seorang yang mengerjakan pekerjaanya pagi-pagi buta, anda akan melihat dan mendengar orang itu membicarakan pekerjaannya dan bagaimana memperbaiki dan semakin mengembangkan pekerjaan tersebut, orang-orang seperti itu seperi menyiram minyak di kayu bakar dan sekejab segala disana menjadi api yang besar yang bertahan lama, seperti sebuah api unggun yang besar.



Mereka mengerjakan segala sesuatunya dengan bahagia, mereka tidak pernah merasakan hari senin, karena bagi mereka setiap hari adalah liburan dimana mereka mengerjakan kesukaan mereka, mereka tidak akan mengeluh di berikan tugas lebih banyak, bahkan mereka memikirkan bagaimana cara untuk melakukan pekerjaanya lebih baik lagi dan lebih membahagiakan lagi anda percaya bahwa pekerjaan anda berarti, bahwa pekerjaan anda dapat menyentuh lebih luas orang lain, dan bahwa anda berhasil mempercayai hati anda.



Pertanyaannya beranikah anda mendengarkan kata hati anda? Beranikah anda untuk berjuang untuk takdir anda? Bersediakan anda mengabaikan nasihat-nasihat orang-orang yang sebenarnya bila anda lebih jeli akan menemukan, bahwa betapa tidak bahagia hidup mereka, betapa tidak bahagianya mereka dengan apa yang mereka kerjakan, bila kita mengatakan ini mereka akan berdalih, mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab, harus memenuhi kebutuhan hidup mereka dan keluarganya, walaupun dengan penghasilan yang pas-pas-an, walaupun dengan tanpa penghargaan, walaupun mereka tersiksa mengerjakan itu semua, tapi mereka memiliki alasan bahwa jalan-jalan itulah yang akan memberi mereka uang lebih banyak, jabatan lebih tinggi, dan kedudukan lebih besar, mungkin mereka lupa logika pertama untuk orang yang berhasil adalah yang �karyanya hebat� orang tidak membeli yang biasa-biasa Dan mungkin mereka lupa dengan melakukan apa yang kita cintai, kita akan mengusahakan, memikirkan dan mengerjakan segalanya dengan lebih baik dan lebih bersungguh-sungguh dari mereka yang mengerjakannya dengan terpaksa, dan dengan hukum alam, bahwa mereka yang lebih berusaha, mereka yang lebih bersungguh-sungguh, mereka yang mempunyai �cinta� dalam hatinya akan memiliki kekuatan untuk mencapai puncak dimana yang mereka inginkan. Dan mereka secara otomatis menjadi yang terbaik. uang, harta, rumah, mobil dan sebagainya hanya akan menjadi bonus bagi mereka,

karena mereka telah memiliki harta terbesar dalam hidup mereka, 2 hal terpenting bahwa mereka �mendengarkan kata hati mereka� dan mereka �mengerjakan pekerjaan yang mereka cintai�.


</div>