Log in

View Full Version : Berkunjung ke Pura Mangkunegaran


pingpong
27th May 2012, 05:33 PM
"WELCOME TO CahyoAdhianto (http://livebeta.kaskus.us/profile/4296515) THREAD"



[/quote]












Like This Yo!

http://s.kaskus.id/images/4296515_20120430044219.gif

:rate5

And

http://s.kaskus.id/images/4296515_20120430044219.gif

:melonndan:








http://static.kaskus.co.id/images/smilies/reposts.gif

^

^

Kata Siapa? Cek aja dibawah

http://s.kaskus.id/images/4296515_20120430044219.gif

cek (http://livebeta.kaskus.us/search?f=&q=Berkunjung+ke+Pura+Mangkunegaraan&searchchoice;=)






http://s.kaskus.id/images/2012/05/06/4296515_20120506051358.gif
















http://3.bp.blogspot.com/-1RXb8g4aiO0/T2suZOwhE2I/AAAAAAAAAEw/2dZ5AFP-DWI/s1600/52f4d_mangkunegaran.jpg






Pura (Puro) Mangkunegaran adalah istana tempat kediaman Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model keraton yang lebih kecil

.

Secara arsitektur bangunan ini memiliki ciri yang sama dengan keraton, yaitu pada pamedan, pendopo, pringgitan, dalem, dan kaputran, yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok yang kokoh.



Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran dan dua tahun setelah dilaksanakannya Perjanjian Giyanti yang isinya membagi pemerintahan Jawa menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakartaoleh VOC (Kumpeni) pada tahun 1755. Kerajaan Surakarta terpisah setelah Pangeran Raden Mas Said terus memberontak pada VOC (Kumpeni) dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan sendiri tahun 1757. Raden Mas Said memakai gelar Mangkunegoro I dan membangun wilayah kekuasaannya di sebelah barat tepian Sungai Pepe (Kali Pepe) di pusat kota yang sekarang bernama Solo.



Seperti bangunan utama di keraton Surakarta dan keraton Yogyakarta, Puro Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan selama puncak masa pemerintahan kolonial Belanda di Jawa Tengah. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa yang popular saat itu.



















http://tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/mangkunegaraan/uTAMA.jpg






MENGUNJUNGI Solo jangan lupa singgah di Pura Mangkunegaraan. Pura atau keraton yang dibangun oleh Raden Mas Said atau yang sering dikenal dengan Pangeran Sambernyawa ini dibangun saat Perjanjian Salatiga, 13 Maret 1757.










http://tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/mangkunegaraan/IMG_3380.jpg






Raden Mas Said pun dinobatkan sebagai Pangeran Mangkunegoro I. Dan, seperti disebut-sebut dalam sejarah bahwa Mangkunegaran pertama-tama didirikan setelah pertarungan pahit keluarganya dengan V.O.C Belanda (East India Company



Istana Mangkunegaran merupakan tempat penyimpanan kesenian dan budaya yang sangat berharga dan tak ternilai. Koleksinya juga sangat indah yang konon sebagian berasal dari dari Majapahit (1293 - 1478) dan Mataram (1586 - 1755).










http://tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/mangkunegaraan/IMG_3364.jpg






Istana yang terbuat dari kayu jati utuh ini terdiri atas dua bagian utama, yaitu Pendopo ( Balairung Istana, tempat menerima tamu ) dan Dalem ( Balairung Utama ) yang dikelilingi oleh tempat tinggal para keluarga Raja.










http://tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/mangkunegaraan/IMG_3412.jpg






Bagian Timur, disebut Bale Peni, digunakan untuk tempat tinggal putra / pangeran. Bagian Barat dinamakan Bale Warni, digunakan untuk tempat tinggal putri - putri. Di dalam tempat istana yang sangat indah ini juga terdapat perpustakaan Reksopustoko, dimana naskah yang jarang didapat, keagamaan dan filsafat ditulis dalam gaya tulisan Jawa.










http://tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/mangkunegaraan/IMG_3383.jpg






Sama halnya seperti Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran juga mengalami perubahan pada arsitektur bangunannya, yang bisa dilihat dari percampuran gaya Eropa di beberapa bagian bangunan. Diperkirakan bentuk Pura Mangkunegaran yang sekarang ini dibangun oleh KGPAA Mangkunegara II yang memerintah antara tahun 1804-1866.










http://tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/mangkunegaraan/IMG_3393.jpg






Sejak tahun 1757 berturut turut yang bertahta di Istana Mangkunegaran adalah yang pertama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkunegara I (1757-1795), Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara II (1796-1835), Mangkunegara III (1835-1853), Mangkunegara IV (1853-1881), Mangkunegara V (1881-1896), Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI (1896-1916), Mangkunegara VII (1916-1944), Mangkunegara VIII (1944-1987), dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX (1987-sekarang).



Berkunjung ke Istana Mangkunegaraan sangat menyenangkan dan menyejukan. Dan, yang jelas banyak manfaat yang kita raih, selain menyelami sejarah juga












Bagian-bagian bangunan







Setelah pintu gerbang utama akan tampak pamedan, yaitu lapangan perlatihan prajurit pasukan Mangkunegaran. Bekas pusat pasukan kuda, gedung kavaleri ada di sebelah timur pamedan. Pintu gerbang kedua menuju halaman dalam tempat tempat berdirinya Pendopo Agung yang berukuran 3.500 meter persegi. Pendopo yang dapat menampung lima sampai sepuluh ribu orang orang ini, selama bertahun-tahun dianggap pendopo yang terbesar di Indonesia. Tiang-tiang kayu berbentuk persegi yang menyangga atap joglo diambil dari pepohonan yang tumbuh di hutan Mangkunegaran di perbukitan Wonogiri. Seluruh bangunan ini didirikan tanpa menggunakan paku. Di pendopo ini terdapat empat set gamelan, satu digunakan secara rutin dan tiga lainnya digunakan hanya pada upacara khusus.



Warna kuning dan hijau yang mendominasi pendopo adalah warna pari anom (padi muda) warna khas keluarga Mangkunegaran. Hiasan langit-langit pendopo yang berwarna terang melambangkan astrologi Hindu-Jawa dan dari langit-langit ini tergantung deretan lampu gantung antik. Pada mulanya orang-orang yang hadir di pendopo duduk bersila di lantai. Kursi baru diperkenalkan pada akhir abad ke-19 waktu pemerintahan Mangkunagara VI.



Tempat di belakang pendopo terdapat sebuah beranda terbuka, yang bernama Pringgitan, yang mempunyai tangga menuju Dalem Ageng, sebuah ruangan seluas 1.000 meter persegi, yang secara tradisional merupakan ruang tidur pengantin kerajaan, sekarang berfungsi sebagai museum. Selain memamerkan petanen (tempat persemayaman Dewi Sri) yang berlapiskan tenunan sutera, yang menjadi pusat perhatian pengunjung, museum ini juga memamerkan perhiasan, senjata-senjata, pakaian-pakaian, medali-medali, perlengkapan wayang, uang logam, gambar raja-raja Mangkunegaran dan benda-benda seni.



Di bagian tengah Puro Mangkunegaran di belakang Dalem Ageng, terdapat tempat kediaman keluarga mangkunegaran. Tempat ini, yang masih memiliki suasana tenang bagaikan di rumah pedesaan milik para bangsawan, sekarang digunakan oleh para keluarga keturunan raja. Taman di bagian dalam yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbunga dan semak-semak hias, juga merupakan cagar alam dengan sangkar berisi burung berkicau, patung-patung klasik model Eropa, serta kupu-kupu yang berwarna-warni dengan air pancur yang bergerak-gerak dibawah sinar matahari.



Menghadap ke taman terbuka, adalah Beranda Dalem, yang bersudut delapan, dimana terdapat tempat lilin dan perabotan Eropa yang indah. Kaca-kaca berbingkai emas terpasang berjejer di dinding. Dari beranda menuju ke dalam tampak ruang makan dengan jendela kaca berwarna gambar yang berisi pemandangan di Jawa, ruang ganti dan rias para putri raja, serta kamar mandi yang indah.



Sisa peninggalan yang masih tampak jelas pada saat ini adalah perpustakaan yang didirikan pada tahun 1867 oleh Mangkunagara IV. Perpustakaan tersebut terletak dilantai dua, diatas Kantor Dinas Urusan Istana di sebelah kiri pamedan. Perpustakaan yang daun jendela kayunya dibuka lebar-lebar agar sinar matahari dapat masuk, sampai sekarang masih digunakan oleh para sejarahwan dan pelajar. Mereka dapat menemukan manuskrip yang bersampul kulit, buku-buku berbagai bahasa terutama bahasa Jawa, banyak koleksi-koleksi foto yang bersejarah dan data-data mengenai perkebunan dan pemilikan Mangkunegaran yang lain.











SUMBER

| 1 (http://google.com) | 2 (http://id.wikipedia.org/wiki/Pura_Mangkunagaran) | 3 (http://tnol.co.id/id/travel-living/13580-berkunjung-ke-pura-mangkunegaraan.html) |



[quote]





Ane mau dong gan kalo dikasih :melonndan:

Tapi ane 100% Nolak Kalo Dikasih :cabendan:

kalo yang belom ISO boleh ko ngasih ane :rate5






:kiss: Thanks Buat Yang Sudah Mengunjungi :kiss:


</div>