kerashati
27th May 2012, 04:53 PM
Permisi momod n mimin
Tolong dimaafkan kalau http://static.kaskus.co.id/images/smilies/reposts.gif
Biasakan Untuk Rate http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gif dan Berharap Mendapatkan http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif
Jika tidak suka Jangan http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif
Gambaran Bidadari dalam Al-Qur'anul Karim
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jeli matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik."
(Qs. Ash-Shaaffaat [37]: 48-49)
"Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya." (Qs. Shaad [38]: 52)
"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin."
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 56)
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 58)
"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik."
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 70)
"(Bidadari-bidadari) yang jeli, putih bersih, dipingit dalam rumah."
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 72)
"Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 74)
"Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 76)
"mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kimpoikan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (Qs. Ath-Thuur [52]: 20)
"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik."
(Qs. Al-Waaqi�ah [56]: 22-23)
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya."
(Qs. Al-Waaqi�ah [56]: 35-37)
Gambaran Bidadari dalam Hadits
Ath-Thabarany menuturkan, kami diberi tahu Bakr bin Sahl Ad-Dimyaty, kami diberitahu Amru bin Hisyam Al-Biruny, kami diberitahu Sulaiman bin Abu Karimah, dari Hisyam bin Hassan, dari Al-Hassan, dari ibunya, dari Ummu Salamah Radhiallahuanha, dia berkata, �Saya berkata,�Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli�.�
Beliau menjawab,�Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.�
Saya berkata lagi,�Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ��Laksana mutiara yang tersimpan baik.�(Al-Waqi'ah: 23)
Beliau menjawab,�Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.�
Saya berkata lagi,�Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ��Di dalam surga-surga ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.� (Ar-Rahmaan: 70)
Beliau menjawab,�Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jeli.�
Saya berkata lagi,�Jelaskan padaku firman Allah, �seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik.� (Ash-Shaaffaat: 49)
Beliau menjawab,�Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.�
Saya berkata lagi, �Wahai Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah, ��Penuh cinta lagi sebaya umurnya.� (Al-Waaqi'ah: 37)
Beliau menjawab,�Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.�
.........(hingga akhir hadits).
Disebutkan dalam catatan kaki buku Raudhatul Muhibbin, halaman 201: �Pengarang (Ibnul Qoyyim) menyebutkan hadits ini di dalam bukunya Hadil Arwah. Di sana dia memberi catatan: Sulaiman bin Abu Karamah menyendiri dalam riwayat ini. Abu Hatim menganggapnya dha�if. Menurut Ibnu Ady, mayoritas hadits-haditsnya adalah mungkar dan saya tidak melihat orang-orang dahulu membicarakannya. Kemudian dia menyebutkan hadits ini dari jalannya seraya berkata, �Hanya sanad inilah yang diketahui.�
Nah, dari sedikit gambaran (visualisasi) dari sosok bidadari itu, sudahkah dapat membuat kita (yang ikhwan) merindukannya??
</div>
Tolong dimaafkan kalau http://static.kaskus.co.id/images/smilies/reposts.gif
Biasakan Untuk Rate http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/008.gif dan Berharap Mendapatkan http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif
Jika tidak suka Jangan http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif
Gambaran Bidadari dalam Al-Qur'anul Karim
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jeli matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik."
(Qs. Ash-Shaaffaat [37]: 48-49)
"Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya." (Qs. Shaad [38]: 52)
"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin."
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 56)
"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 58)
"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik."
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 70)
"(Bidadari-bidadari) yang jeli, putih bersih, dipingit dalam rumah."
(Qs. Ar-Rahmaan [55]: 72)
"Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 74)
"Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 76)
"mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kimpoikan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (Qs. Ath-Thuur [52]: 20)
"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik."
(Qs. Al-Waaqi�ah [56]: 22-23)
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya."
(Qs. Al-Waaqi�ah [56]: 35-37)
Gambaran Bidadari dalam Hadits
Ath-Thabarany menuturkan, kami diberi tahu Bakr bin Sahl Ad-Dimyaty, kami diberitahu Amru bin Hisyam Al-Biruny, kami diberitahu Sulaiman bin Abu Karimah, dari Hisyam bin Hassan, dari Al-Hassan, dari ibunya, dari Ummu Salamah Radhiallahuanha, dia berkata, �Saya berkata,�Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli�.�
Beliau menjawab,�Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.�
Saya berkata lagi,�Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ��Laksana mutiara yang tersimpan baik.�(Al-Waqi'ah: 23)
Beliau menjawab,�Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.�
Saya berkata lagi,�Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ��Di dalam surga-surga ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.� (Ar-Rahmaan: 70)
Beliau menjawab,�Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jeli.�
Saya berkata lagi,�Jelaskan padaku firman Allah, �seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik.� (Ash-Shaaffaat: 49)
Beliau menjawab,�Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.�
Saya berkata lagi, �Wahai Rasulullah, jelaskan padaku firman Allah, ��Penuh cinta lagi sebaya umurnya.� (Al-Waaqi'ah: 37)
Beliau menjawab,�Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.�
.........(hingga akhir hadits).
Disebutkan dalam catatan kaki buku Raudhatul Muhibbin, halaman 201: �Pengarang (Ibnul Qoyyim) menyebutkan hadits ini di dalam bukunya Hadil Arwah. Di sana dia memberi catatan: Sulaiman bin Abu Karamah menyendiri dalam riwayat ini. Abu Hatim menganggapnya dha�if. Menurut Ibnu Ady, mayoritas hadits-haditsnya adalah mungkar dan saya tidak melihat orang-orang dahulu membicarakannya. Kemudian dia menyebutkan hadits ini dari jalannya seraya berkata, �Hanya sanad inilah yang diketahui.�
Nah, dari sedikit gambaran (visualisasi) dari sosok bidadari itu, sudahkah dapat membuat kita (yang ikhwan) merindukannya??
</div>