kerashati
27th May 2012, 04:52 PM
Assalamualaikum :shakehand:
UPDATE:
Ane tau dari kakak ane ,
Sekarang beliau sudah wafat ,13 nov 2011 :mewek:
Semoga amal ibadah nya diterima di sisi Tuhan
[/quote]
Originally Posted by ith4aja
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=550710477#post550710477)
Ini ade kelasnya ade gw gan..
Dan tadi siang Tissa sudah meninggal dunia..
Mohon do'anya ya gan.. :mewek: :mewek:
iye gan ane udah tau dari kaka ane,kaka ane juga satu sekolah :mewek:
Mohon bantuannya untuk teman kita bernama :TISSA TRINOVA .
http://cdn-u.kaskus.co.id/54/dsiaehti.jpg
Siswi SMU Negeri 1 Tangerang yang divonis penyakit langka GBS (Gullilain Barre Syndrome) :(( .
Saat ini Tissa sedang dirawat di RS Dharmais dan sanget membutuhkan bantuan biaya untuk pengobatannya yang dihimpun melalui SMU Negeri 1 Tangerang .
Yang mau tau kisah perjalanan Tissa,klik aja .
[Sedih]Perjalan Hidup Tissa,Siswi SMU yang terkena penyakit langka (http://ceriwis.us/showthread.php?t=10165501)
Berita dari DetikHealth :
[/spoiler] for Berita:
Jakarta, Sejak kasus Azka dan Shafa terungkap, kasus Gullilain Barre Syndrome (GBS) lainnya mulai bermunculan. Di Tangerang, seorang remaja yang juga atlet basket di sekolahnya juga diserang GBS sejak 2 bulan silam dan kini dirawat di RS Dharmais.
Tissa Trinovia, remaja 17 tahun asal Neglasari Tangerang sudah 2 bulan menjadi penghuni ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Dharmais, Jakarta. Ia didiagnosis GBS, sindrom langka yang sebenarnya hanya menyerang 1 dari 100.000 orang di seluruh dunia.
Berawal sejak 16 Juni 2011, Tissa yang biasanya aktif berkegiatan dan menjadi atlet basket di sekolahnya mendadak merasakan kesemutan di kakinya. Lama kelamaan, ia juga sesak napas dan kakinya sulit digerakkan sehingga langsung dibawa ke dokter praktik untuk mendapatkan pemeriksaan.
Semula dokter mendiagnosis Tissa hanya kekurangan Kalium, namun karena tidak yakin maka gadis itu langsung dirujuk ke RS Mayapada. Di RS Mayapada, dokter menemukan ada gangguan pada sistem saraf Tissa lalu menjatuhkan diagnosis suspect Myasthenia gravis (MG).
Karena kondisinya memburuk dan semakin sulit bernapas, pada tanggal 17 Juni 2011 siswi SMU N 1 Tangerang ini harus mendapat bantuan pernapasan melalui alat ventilator. Dokter juga merujuk Tissa ke rumah sakit lain, karena peralatan di RS Mayapada dinilai tidak memadai.
Tissa yang kondisinya sudah benar-benar lemas seperti orang mati suri akhirnya ditawari ke 3 alternatif rumah sakit sebagai rujukan, yakni RS Cipto Mangunkusumo, RS Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto. Namun ketiganya penuh, sehingga Tissa belum bisa dipindah dari RS Mayapada.
"Tissa baru bisa dipindah tanggal 20 Juni 2011, itupun bukan di RSCM, RSPAD maupun Persahabatan. Informasi yang saya dapat dari suster-suster di Mayapada, Dharmais juga punya alatnya, makanya Tissa kami bawa ke sana," ungkap Tasya, kakak kandung Tissa saat dihubungi detikHealth, Rabu (10/8/2011).
Saat tiba di RS Dharmais, Tissa yang masih berstatus suspect MG langsung masuk ke ICU. Sebelum akhirnya didiagnosis GBS, kondisi Tissa terus memburuk dan tidak bisa bergerak, bahkan dikatakan sempat koma selama 10 hari di rumah sakit tersebut.
Sama seperti kasus Azka dan Shafa, orangtua Tissa juga mengalami kesulitan biaya pengobatan yang harus ditanggungnya. Teguh, ayah Tissa hanya seorang pensiunan pegawai Angkasa Pura dengan uang pensiun hanya Rp 1,4 juta/bulan sementara biaya pengobatan selama di RS Dharmais sudah mecapai Rp 350 juta.
"Yang sudah dibayar baru Rp 170-an juta. Uangnya dikumpulin dari sumbangan teman-teman kantor, teman-teman Tissa sama jual mobil dan rumah. yang masih terhutang ada sekitar Rp 160 juta," kata Tasya yang merupakan karyawati dengan status kontrak di Angkasa Pura II.
Kini keluarga Tissa hanya berharap ada pihak yang ikhlas membantu meringankan beban tersebut mengingat GBS tidak bisa diprediksi kapan sembuhnya. Sedangkan untuk mengajukan keringanan biaya, keluarga Tissa kesulitan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena tidak tergolong miskin.
Sementara itu seperti dikutip dari peduligbs.blogspot.com, Rabu (10/9/2011), Gerakan Seribu Rupiah yang dideklarasikan oleh rekan-rekan orangtua Azka dan Shafa pada Minggu (7/8/2011) hingga kini telah berhasil menghimpun dana sekitar Rp 250 juta. Selan untuk membantu Azka dan Shafa rencananya dana tersebut akan dipakai untuk mendirikan yayasan peduli GBS.
Originally Posted by Fantex
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=492830862#post492830862)
kasi penjelasan tentang GBS gan,ane masih kurang faham ama penyakit ini ?ane turut berduka gan,moga dia cepat sembuh. ane cuman bisa bantu ama do'a aja gan.
Apa Sih Penyakit GBS itu ?
[spoiler=open this] for penjelasan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/54/dml4jqf8.jpg
GBS adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam hitungan minggu, bulan atau tahun. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain (baca: Gilan) dan Barr� (baca: Barre), yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. Penyakit ini menjangkiti satu dari 40,000 orang tiap tahunnya. Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, jarang ditemukan pada manula. Lebih sering ditemukan pada kaum pria. Bukan penyakit turunan, tidak dapat menular lewat kelahiran, ternfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS. Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau tenggorokan.
Apa gejala GBS?
Gejala awal antara lain adalah: rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau tangan atau mati rasa di bagian tubuh tersebut. Kaki terasa berat dan kaku atau mengeras, lengan terasa lemah dan telapak tangan tidak bisa menggenggam erat atau memutar seusatu dengan baik (buka kunci, buka kaleng dll)
Gejala-gejala awal ini bisa hilang dalam tempo waktu beberapa minggu, penderita biasanya tidak merasa perlu perawatan atau susah menjelaskannya pada tim dokter untuk meminta perawatan lebih lanjut karena gejala-gejala akan hilang pada saat diperiksa.
Gejala tahap berikutnya disaaat mulai muncul kesulitan berarti, misalnya: kaki susah melangkah, lengan menjadi sakit lemah, dan kemudian dokter menemukan syaraf refleks lengan telah hilang fungsi.
Apa penyebab GBS?
Penyakit ini timbul dari pembengkakan syaraf peripheral, sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang terserang
Karena banyak syaraf yang terserang termasuk syaraf immune sistem maka sistem kekebalan tubuh kita pun akan kacau. Dengan tidak diperintahakan dia akan mengeluarkan cairan sistem kekebalan tubuh ditempat-tempat yang tidak diinginkan.
Dengan pengobatan maka sistem kekebalan tubuh akan berhenti menyerang syaraf dan bekerja sebagaimana mestinya.
Bagaimana GBS dapat ter-diagnosa?
Diagnosa GBS didapat dari riwayat dan hasil test kesehatan baik secara fisik maupun test laboratorium. Dari riwayat penyakit, obat2an yang biasa diminum, pecandu alcohol, infeksi2 yang pernah diderita, gigitan kutu maka Dokter akan menyimpulkan apakah pasien masuk dalam daftar pasien GBS. Tidak lupa juga riwayat penyakit yang pernah diderita pasien maupun keluarga pasien misalnya diabetes mellitus, diet yang dilakukan, semuanya akan diteliti dengan seksama hingga dokter bisa membuat vonis apakah anda terkena GBS atau penyakit lainnya.
Pasien yang diduga mengidap GBS di haruskan melakukan test:
1. Darah lengkap
2. Lumbar Puncture
3. EMG (electromvogram)
Sesuai urutannya, test pertama akan dilakukan kemudian test ke dua apabila test pertama tidak terdeteksi adanya GBS, dan selanjutnya.
Lanjutan ada di #Post 2
Bagaimana caranya jika ingin membantu? http://static.kaskus.co.id/images/smilies/bingungs.gif
Bagi yang ingin memberikan donasinya bisa datang langsung ke SMU Negeri 1 Tangerang jika bertempat tinggal di Tangerang.
Atau bisa mentransfer melalui rekening :
-Mandiri : 155-000-3026237
Della Delfina.
-BNI : 022-622-5441
Rahmalia Lestari.
-BCA : 594-014-2328
Rizki Wiramulya Rahman.
CP :
Destri (085719797366)
Melisa (085781323233)
Sekecil bantuan agan sekalian walaupun hanya sebatas do'a,itu sangat membantu untuk Tissa :handshake:
Ane ga minta :melonndan: .
ane minta tolong buat :rate5 aja ,biar thread ini ga tenggelam .
:shakehand: Thanks For Entering My Thread :shakehand:
</div>
UPDATE:
Ane tau dari kakak ane ,
Sekarang beliau sudah wafat ,13 nov 2011 :mewek:
Semoga amal ibadah nya diterima di sisi Tuhan
[/quote]
Originally Posted by ith4aja
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=550710477#post550710477)
Ini ade kelasnya ade gw gan..
Dan tadi siang Tissa sudah meninggal dunia..
Mohon do'anya ya gan.. :mewek: :mewek:
iye gan ane udah tau dari kaka ane,kaka ane juga satu sekolah :mewek:
Mohon bantuannya untuk teman kita bernama :TISSA TRINOVA .
http://cdn-u.kaskus.co.id/54/dsiaehti.jpg
Siswi SMU Negeri 1 Tangerang yang divonis penyakit langka GBS (Gullilain Barre Syndrome) :(( .
Saat ini Tissa sedang dirawat di RS Dharmais dan sanget membutuhkan bantuan biaya untuk pengobatannya yang dihimpun melalui SMU Negeri 1 Tangerang .
Yang mau tau kisah perjalanan Tissa,klik aja .
[Sedih]Perjalan Hidup Tissa,Siswi SMU yang terkena penyakit langka (http://ceriwis.us/showthread.php?t=10165501)
Berita dari DetikHealth :
[/spoiler] for Berita:
Jakarta, Sejak kasus Azka dan Shafa terungkap, kasus Gullilain Barre Syndrome (GBS) lainnya mulai bermunculan. Di Tangerang, seorang remaja yang juga atlet basket di sekolahnya juga diserang GBS sejak 2 bulan silam dan kini dirawat di RS Dharmais.
Tissa Trinovia, remaja 17 tahun asal Neglasari Tangerang sudah 2 bulan menjadi penghuni ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Dharmais, Jakarta. Ia didiagnosis GBS, sindrom langka yang sebenarnya hanya menyerang 1 dari 100.000 orang di seluruh dunia.
Berawal sejak 16 Juni 2011, Tissa yang biasanya aktif berkegiatan dan menjadi atlet basket di sekolahnya mendadak merasakan kesemutan di kakinya. Lama kelamaan, ia juga sesak napas dan kakinya sulit digerakkan sehingga langsung dibawa ke dokter praktik untuk mendapatkan pemeriksaan.
Semula dokter mendiagnosis Tissa hanya kekurangan Kalium, namun karena tidak yakin maka gadis itu langsung dirujuk ke RS Mayapada. Di RS Mayapada, dokter menemukan ada gangguan pada sistem saraf Tissa lalu menjatuhkan diagnosis suspect Myasthenia gravis (MG).
Karena kondisinya memburuk dan semakin sulit bernapas, pada tanggal 17 Juni 2011 siswi SMU N 1 Tangerang ini harus mendapat bantuan pernapasan melalui alat ventilator. Dokter juga merujuk Tissa ke rumah sakit lain, karena peralatan di RS Mayapada dinilai tidak memadai.
Tissa yang kondisinya sudah benar-benar lemas seperti orang mati suri akhirnya ditawari ke 3 alternatif rumah sakit sebagai rujukan, yakni RS Cipto Mangunkusumo, RS Persahabatan dan RSPAD Gatot Subroto. Namun ketiganya penuh, sehingga Tissa belum bisa dipindah dari RS Mayapada.
"Tissa baru bisa dipindah tanggal 20 Juni 2011, itupun bukan di RSCM, RSPAD maupun Persahabatan. Informasi yang saya dapat dari suster-suster di Mayapada, Dharmais juga punya alatnya, makanya Tissa kami bawa ke sana," ungkap Tasya, kakak kandung Tissa saat dihubungi detikHealth, Rabu (10/8/2011).
Saat tiba di RS Dharmais, Tissa yang masih berstatus suspect MG langsung masuk ke ICU. Sebelum akhirnya didiagnosis GBS, kondisi Tissa terus memburuk dan tidak bisa bergerak, bahkan dikatakan sempat koma selama 10 hari di rumah sakit tersebut.
Sama seperti kasus Azka dan Shafa, orangtua Tissa juga mengalami kesulitan biaya pengobatan yang harus ditanggungnya. Teguh, ayah Tissa hanya seorang pensiunan pegawai Angkasa Pura dengan uang pensiun hanya Rp 1,4 juta/bulan sementara biaya pengobatan selama di RS Dharmais sudah mecapai Rp 350 juta.
"Yang sudah dibayar baru Rp 170-an juta. Uangnya dikumpulin dari sumbangan teman-teman kantor, teman-teman Tissa sama jual mobil dan rumah. yang masih terhutang ada sekitar Rp 160 juta," kata Tasya yang merupakan karyawati dengan status kontrak di Angkasa Pura II.
Kini keluarga Tissa hanya berharap ada pihak yang ikhlas membantu meringankan beban tersebut mengingat GBS tidak bisa diprediksi kapan sembuhnya. Sedangkan untuk mengajukan keringanan biaya, keluarga Tissa kesulitan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena tidak tergolong miskin.
Sementara itu seperti dikutip dari peduligbs.blogspot.com, Rabu (10/9/2011), Gerakan Seribu Rupiah yang dideklarasikan oleh rekan-rekan orangtua Azka dan Shafa pada Minggu (7/8/2011) hingga kini telah berhasil menghimpun dana sekitar Rp 250 juta. Selan untuk membantu Azka dan Shafa rencananya dana tersebut akan dipakai untuk mendirikan yayasan peduli GBS.
Originally Posted by Fantex
http://static.kaskus.co.id/images/buttons/viewpost.gif (http://www.ceriwis.us/showthread.php?p=492830862#post492830862)
kasi penjelasan tentang GBS gan,ane masih kurang faham ama penyakit ini ?ane turut berduka gan,moga dia cepat sembuh. ane cuman bisa bantu ama do'a aja gan.
Apa Sih Penyakit GBS itu ?
[spoiler=open this] for penjelasan:
http://cdn-u.kaskus.co.id/54/dml4jqf8.jpg
GBS adalah penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah kehilangan kepekaan yang biasanya dapat sembuh sempurna dalam hitungan minggu, bulan atau tahun. GBS mengambil nama dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain (baca: Gilan) dan Barr� (baca: Barre), yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis. Penyakit ini menjangkiti satu dari 40,000 orang tiap tahunnya. Bisa terjangkit di semua tingkatan usia mulai dari anak-anak sampai dewasa, jarang ditemukan pada manula. Lebih sering ditemukan pada kaum pria. Bukan penyakit turunan, tidak dapat menular lewat kelahiran, ternfeksi atau terjangkit dari orang lain yang mengidap GBS. Namun, bisa timbul seminggu atau dua minggu setelah infeksi usus atau tenggorokan.
Apa gejala GBS?
Gejala awal antara lain adalah: rasa seperti ditusuk-tusuk jarum diujung jari kaki atau tangan atau mati rasa di bagian tubuh tersebut. Kaki terasa berat dan kaku atau mengeras, lengan terasa lemah dan telapak tangan tidak bisa menggenggam erat atau memutar seusatu dengan baik (buka kunci, buka kaleng dll)
Gejala-gejala awal ini bisa hilang dalam tempo waktu beberapa minggu, penderita biasanya tidak merasa perlu perawatan atau susah menjelaskannya pada tim dokter untuk meminta perawatan lebih lanjut karena gejala-gejala akan hilang pada saat diperiksa.
Gejala tahap berikutnya disaaat mulai muncul kesulitan berarti, misalnya: kaki susah melangkah, lengan menjadi sakit lemah, dan kemudian dokter menemukan syaraf refleks lengan telah hilang fungsi.
Apa penyebab GBS?
Penyakit ini timbul dari pembengkakan syaraf peripheral, sehingga mengakibatkan tidak adanya pesan dari otak untuk melakukan gerakan yang dapat diterima oleh otot yang terserang
Karena banyak syaraf yang terserang termasuk syaraf immune sistem maka sistem kekebalan tubuh kita pun akan kacau. Dengan tidak diperintahakan dia akan mengeluarkan cairan sistem kekebalan tubuh ditempat-tempat yang tidak diinginkan.
Dengan pengobatan maka sistem kekebalan tubuh akan berhenti menyerang syaraf dan bekerja sebagaimana mestinya.
Bagaimana GBS dapat ter-diagnosa?
Diagnosa GBS didapat dari riwayat dan hasil test kesehatan baik secara fisik maupun test laboratorium. Dari riwayat penyakit, obat2an yang biasa diminum, pecandu alcohol, infeksi2 yang pernah diderita, gigitan kutu maka Dokter akan menyimpulkan apakah pasien masuk dalam daftar pasien GBS. Tidak lupa juga riwayat penyakit yang pernah diderita pasien maupun keluarga pasien misalnya diabetes mellitus, diet yang dilakukan, semuanya akan diteliti dengan seksama hingga dokter bisa membuat vonis apakah anda terkena GBS atau penyakit lainnya.
Pasien yang diduga mengidap GBS di haruskan melakukan test:
1. Darah lengkap
2. Lumbar Puncture
3. EMG (electromvogram)
Sesuai urutannya, test pertama akan dilakukan kemudian test ke dua apabila test pertama tidak terdeteksi adanya GBS, dan selanjutnya.
Lanjutan ada di #Post 2
Bagaimana caranya jika ingin membantu? http://static.kaskus.co.id/images/smilies/bingungs.gif
Bagi yang ingin memberikan donasinya bisa datang langsung ke SMU Negeri 1 Tangerang jika bertempat tinggal di Tangerang.
Atau bisa mentransfer melalui rekening :
-Mandiri : 155-000-3026237
Della Delfina.
-BNI : 022-622-5441
Rahmalia Lestari.
-BCA : 594-014-2328
Rizki Wiramulya Rahman.
CP :
Destri (085719797366)
Melisa (085781323233)
Sekecil bantuan agan sekalian walaupun hanya sebatas do'a,itu sangat membantu untuk Tissa :handshake:
Ane ga minta :melonndan: .
ane minta tolong buat :rate5 aja ,biar thread ini ga tenggelam .
:shakehand: Thanks For Entering My Thread :shakehand:
</div>