warungkopi
27th May 2012, 04:50 PM
Sebelumnya maaf klw ane http://ceri.ws/smilies/salkam.gif plus :repost: tapi disini ane berniat untuk share yang mungkin menurut ane berguna untuk agan-agan semua,,
https://lh6.googleusercontent.com/-jeJBAoJ1HyA/TWygGnV773I/AAAAAAAAAHM/7sfC8crXuio/s200/piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii+susu.gif
Kesalahan lain yang sering terlihat pada makanan rumah sakit adalah susu. Nutrisi utama yang ditemukan dalam susu adalah protein, lemak, glukosa, kalsium, dan vitamin. Susu memang sangat populer karena mengandung banyak kalsium dan dianggap dapat mencegah osteoporosis.
Namun sesungguhnya, tidak ada makanan lain yang lebih sulit dicerna dari pada susu. Karena Susu adalah zat cair yang encer, sebagian orang meminumnya bagaikan air saat mereka haus. Ini sebuah kesalahan besar. Kasein, yang membentuk kira - kira 80% dari protein yang terdapat dalam susu, langsung menggumpal menjadi satu begitu memasuki lambung sehingga mencernannya menjadi sangat sulit. Terlebih lagi, dalam Susu yang dijual di toko, komponen tersebut telah dihomogenisasi. Homogenisasi berarti meratakan kadar lemak dalam susu dengan cara mengaduknya. Homogenisasi adalah hal yang buruk saat susu diaduk, udara ikut tercampur di dalamnya dan mengubah komponen lemak dalam susu itu menjadi zat lemak teroksidasi � yaitu lemak dalam keadaan oksidasi lanjut. Dengan kata lain, susu homogen menghasilkan radikal bebas dan memberikan pengaruh yang sangat buruk bagi tubuh.
Susu yang mengandung lemak teroksidasi kemudian dipasteurisasi dalam suhu tinggi di atas 100oC. Enzim sangatlah sensitif terhadap panas, dan mulai hancur pada suhu 93,3oC. Dengan kata lain, susu yang dijual di toko bukan saja tidak menggandung enzim � enzim yang berharga, lemaknya juga telah teroksidasi dan kualitas proteinnya berubah akibat suhu yang tinggi. Dapat dikatakan, susu adalah jenis makanan yang terburuk.
Malah, saya pernah mendengar bahwa jika Anda memberikan susu yang dijual di toko kepada anak sapi dan bukan susu yang datang langsung dari induk sapi, anak sapi itu akan mati dalam empat atau lima hari. Hidup tidak dapat ditopang dengan makanan yang tidak mengandung enzim.
Susu Menyebabkan Peradangan
https://lh5.googleusercontent.com/-E0Rz-czv3yw/TWyg_HgcURI/AAAAAAAAAHQ/3PQMeNm_8SE/s200/sakit-perut-dalam-ts.jpg
Saya pertama kali mengatahui betapa buruknya efek susu bagi tubuh lebih dari 35 tahun lalu, ketika anak � anak saya sendiri menderita dermatitis atopik pada usia enam atau tujuh bulan.
Sang ibu sudah menuruti segla instruksi yang diberikan oleh dokter anak, tetapi betapapun banyaknya perawatan yang mereka terima, radang kulit anak � anak sama sekali tidak membaik. Lalu, pada usia sekitar tiga atau empat tahun, putra saya mulai mengalami diare parah. Dan pada akhirnya, dia bahkan mulai mengeluarkan darah bersama kotorannya. Setelah memeriksanya dengan endoskop, saya menemukan si balita menunjukan tanda � tanda kolitis ulserativa.
Oleh karena tahu bahwa kolitis ulserativa berhubungan erat dengan makanan seseorang, saya pun memfokuskan pada jenis makanan yang bias dimakan oleh anak � anak. Ternyata, tepat pada saat anak � anak mulai menderita dermatitis atopik, istri saya telah berhenti menyusui dan mulai memberi mereka susu dibawah arahan dokter anak. Kami pun menyingkirkan semua susu dan produk susu dari makanan anak � anak sejak saat itu. Tentu saja, kotoran berdarah dan diare, bahkan daermatitis atopik, semua menghilang.
Setelah mengalami hal ini, saat menanyakan kepada pasien � pasien saya tentang sejarah kebiasaan makan mereka, saya mulai mengumpulkan daftar lengkap berupa banyak susu dan produk susu yang mereka konsumsi. Menurut data klinis saya, terdapat kemungkinan bersar tebentuknya kencenderungan timbulnya alergi dari mengkonsumsi susu dan produk � produk susu. Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai alergi baru � baru ini yang melaporkan bahwa.
[/quote][quote]
Jika wanita hamil minum susu, anak � anak mereka cenderung lebih mudah terjangkit dermatitis atopik.
Selama 30 tahun terakhir di Jepang, jumlah pasien penderita darmatitis atopik dan alergi sebuk mengingkat secara drastis. Jumlahnya pada saat ini mungkin hampir sebanyak satu dari setiap lima orang. Begitu banyak teori yang berusaha menjelaskan mengapa terjadi peningkatan yang begitu cepat dalam jumlah orang yang menderita alergi, tetapi saya percaya bahwa penyebab paling utama adalah diperkenalkannya susu dalam menu makan siang di sekolah pada awal era 1960-an.
Susu, yang mengandung banyak zat lemak teroksidasi, mengacaukan lingkungan dalam usus, mengkatkan jumlah bakteri jahat dan menghancurkan keseimbangan flora bakteri dalam usus kita. Sebagai akibanya, racun � racun seperti radikal bebas, hydrogen sulfide, dan amonia diproduksi dalam usus. Penelitian mengenai proses apa saja yang dialami racum � racun ini dan penyakit � penyakit jenis apa saja yang dapat timbul masih berlangsung. Namun, beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa susu tidak hanya Menyebabkan berbagai alergi, tetapi juga dihubungkan dengan diabetes pada anak � anak.
Minum Susu Terlalu Banyak Menyebabkan Osteoporosis
https://lh3.googleusercontent.com/-C6dA-wo4c_Y/TWygD7HfyNI/AAAAAAAAAHI/wIwDF61LMXo/s200/Osteoporosis_1.jpg
Susu miskonsepsi umum yang terbesar mengenai susu adalah bahwa susu membantu mencegah osteoporosis. Oleh karena jumlah kalsium dalam tubuh kita berkurang seirirng dengan usia, kita diberi tahu untuk minum susu yang banyak untuk mencegah osteoporosis. Namun, ini adalah sebuah kesalahan besar. Minum susu terlalu banyak sebenarnya menyebabkan osteoporosis.
Pada umumnya, dipercaya bahwa kalsium dalam susu lebih mudah diserap dari pada kalsium dalam makanan � makanan lain seperti ikan kecil (teri), tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar.
Kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9-10 mg. Namun, saat minum susu, konsentrasi dalam darah Anda tiba � tiba mengingkat. Walaupun sepintas lalu hal ini mungkin terlihat seperti banyak kalsium telah diserap, pengingkatan jumlah kalsium dalam darah ini memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah tiba � tiba mengingkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Dengan kata lain, jika Anda mencoba untuk minum susu dengan harapan mendapatkan kalsium, hasilnya sungguh ironis, yaitu menurunnya jumlah kalsium dalam tubuh Anda secara keseluruhan. Dari empat Negara susu besar seperti Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia di Negara yang banyak sekali mengkonsumsi susu setiap harinya, ditemukan banyak kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.
Sebaliknya, ikan � ikan kecil dan rumput laut, yang selama berabad � abad dimakan oleh bangsa Jepang dan pada awalnya dianggap rendah kalsium, mengandung kalsium yang tidak terlalu cepat diserap yang meningkatkan jumlah konsentrasi kalsium dalam darah. Terlebih lagi, hampir tidak ada kasus osteoporosis di Jepang selama masa rakyat Jepang tidak meminum susu. Bahkan sekarang, Anda tidak mendengar banyak orang yang menderita osteoporosis dari mereka yang tidak minum susu setiap harinya. Tubuh dapat menyerap kalsium dan mineral yang diperlukan melalui pencernaan udang kecil, ikan, dan rumput laut.
Sumber (http://i-zones.blogspot.com/2011/03/minum-susu-itu-baik.html)
Kalau bacaan ini bermanfaat boleh dong ane minta :melonndan: dan yang belum ISO mohon di :rate5
Tapi kalu nggak suka ama bacaannya jangan di :cabendan:
</div>
https://lh6.googleusercontent.com/-jeJBAoJ1HyA/TWygGnV773I/AAAAAAAAAHM/7sfC8crXuio/s200/piiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii+susu.gif
Kesalahan lain yang sering terlihat pada makanan rumah sakit adalah susu. Nutrisi utama yang ditemukan dalam susu adalah protein, lemak, glukosa, kalsium, dan vitamin. Susu memang sangat populer karena mengandung banyak kalsium dan dianggap dapat mencegah osteoporosis.
Namun sesungguhnya, tidak ada makanan lain yang lebih sulit dicerna dari pada susu. Karena Susu adalah zat cair yang encer, sebagian orang meminumnya bagaikan air saat mereka haus. Ini sebuah kesalahan besar. Kasein, yang membentuk kira - kira 80% dari protein yang terdapat dalam susu, langsung menggumpal menjadi satu begitu memasuki lambung sehingga mencernannya menjadi sangat sulit. Terlebih lagi, dalam Susu yang dijual di toko, komponen tersebut telah dihomogenisasi. Homogenisasi berarti meratakan kadar lemak dalam susu dengan cara mengaduknya. Homogenisasi adalah hal yang buruk saat susu diaduk, udara ikut tercampur di dalamnya dan mengubah komponen lemak dalam susu itu menjadi zat lemak teroksidasi � yaitu lemak dalam keadaan oksidasi lanjut. Dengan kata lain, susu homogen menghasilkan radikal bebas dan memberikan pengaruh yang sangat buruk bagi tubuh.
Susu yang mengandung lemak teroksidasi kemudian dipasteurisasi dalam suhu tinggi di atas 100oC. Enzim sangatlah sensitif terhadap panas, dan mulai hancur pada suhu 93,3oC. Dengan kata lain, susu yang dijual di toko bukan saja tidak menggandung enzim � enzim yang berharga, lemaknya juga telah teroksidasi dan kualitas proteinnya berubah akibat suhu yang tinggi. Dapat dikatakan, susu adalah jenis makanan yang terburuk.
Malah, saya pernah mendengar bahwa jika Anda memberikan susu yang dijual di toko kepada anak sapi dan bukan susu yang datang langsung dari induk sapi, anak sapi itu akan mati dalam empat atau lima hari. Hidup tidak dapat ditopang dengan makanan yang tidak mengandung enzim.
Susu Menyebabkan Peradangan
https://lh5.googleusercontent.com/-E0Rz-czv3yw/TWyg_HgcURI/AAAAAAAAAHQ/3PQMeNm_8SE/s200/sakit-perut-dalam-ts.jpg
Saya pertama kali mengatahui betapa buruknya efek susu bagi tubuh lebih dari 35 tahun lalu, ketika anak � anak saya sendiri menderita dermatitis atopik pada usia enam atau tujuh bulan.
Sang ibu sudah menuruti segla instruksi yang diberikan oleh dokter anak, tetapi betapapun banyaknya perawatan yang mereka terima, radang kulit anak � anak sama sekali tidak membaik. Lalu, pada usia sekitar tiga atau empat tahun, putra saya mulai mengalami diare parah. Dan pada akhirnya, dia bahkan mulai mengeluarkan darah bersama kotorannya. Setelah memeriksanya dengan endoskop, saya menemukan si balita menunjukan tanda � tanda kolitis ulserativa.
Oleh karena tahu bahwa kolitis ulserativa berhubungan erat dengan makanan seseorang, saya pun memfokuskan pada jenis makanan yang bias dimakan oleh anak � anak. Ternyata, tepat pada saat anak � anak mulai menderita dermatitis atopik, istri saya telah berhenti menyusui dan mulai memberi mereka susu dibawah arahan dokter anak. Kami pun menyingkirkan semua susu dan produk susu dari makanan anak � anak sejak saat itu. Tentu saja, kotoran berdarah dan diare, bahkan daermatitis atopik, semua menghilang.
Setelah mengalami hal ini, saat menanyakan kepada pasien � pasien saya tentang sejarah kebiasaan makan mereka, saya mulai mengumpulkan daftar lengkap berupa banyak susu dan produk susu yang mereka konsumsi. Menurut data klinis saya, terdapat kemungkinan bersar tebentuknya kencenderungan timbulnya alergi dari mengkonsumsi susu dan produk � produk susu. Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai alergi baru � baru ini yang melaporkan bahwa.
[/quote][quote]
Jika wanita hamil minum susu, anak � anak mereka cenderung lebih mudah terjangkit dermatitis atopik.
Selama 30 tahun terakhir di Jepang, jumlah pasien penderita darmatitis atopik dan alergi sebuk mengingkat secara drastis. Jumlahnya pada saat ini mungkin hampir sebanyak satu dari setiap lima orang. Begitu banyak teori yang berusaha menjelaskan mengapa terjadi peningkatan yang begitu cepat dalam jumlah orang yang menderita alergi, tetapi saya percaya bahwa penyebab paling utama adalah diperkenalkannya susu dalam menu makan siang di sekolah pada awal era 1960-an.
Susu, yang mengandung banyak zat lemak teroksidasi, mengacaukan lingkungan dalam usus, mengkatkan jumlah bakteri jahat dan menghancurkan keseimbangan flora bakteri dalam usus kita. Sebagai akibanya, racun � racun seperti radikal bebas, hydrogen sulfide, dan amonia diproduksi dalam usus. Penelitian mengenai proses apa saja yang dialami racum � racun ini dan penyakit � penyakit jenis apa saja yang dapat timbul masih berlangsung. Namun, beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa susu tidak hanya Menyebabkan berbagai alergi, tetapi juga dihubungkan dengan diabetes pada anak � anak.
Minum Susu Terlalu Banyak Menyebabkan Osteoporosis
https://lh3.googleusercontent.com/-C6dA-wo4c_Y/TWygD7HfyNI/AAAAAAAAAHI/wIwDF61LMXo/s200/Osteoporosis_1.jpg
Susu miskonsepsi umum yang terbesar mengenai susu adalah bahwa susu membantu mencegah osteoporosis. Oleh karena jumlah kalsium dalam tubuh kita berkurang seirirng dengan usia, kita diberi tahu untuk minum susu yang banyak untuk mencegah osteoporosis. Namun, ini adalah sebuah kesalahan besar. Minum susu terlalu banyak sebenarnya menyebabkan osteoporosis.
Pada umumnya, dipercaya bahwa kalsium dalam susu lebih mudah diserap dari pada kalsium dalam makanan � makanan lain seperti ikan kecil (teri), tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar.
Kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9-10 mg. Namun, saat minum susu, konsentrasi dalam darah Anda tiba � tiba mengingkat. Walaupun sepintas lalu hal ini mungkin terlihat seperti banyak kalsium telah diserap, pengingkatan jumlah kalsium dalam darah ini memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah tiba � tiba mengingkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Dengan kata lain, jika Anda mencoba untuk minum susu dengan harapan mendapatkan kalsium, hasilnya sungguh ironis, yaitu menurunnya jumlah kalsium dalam tubuh Anda secara keseluruhan. Dari empat Negara susu besar seperti Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia di Negara yang banyak sekali mengkonsumsi susu setiap harinya, ditemukan banyak kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.
Sebaliknya, ikan � ikan kecil dan rumput laut, yang selama berabad � abad dimakan oleh bangsa Jepang dan pada awalnya dianggap rendah kalsium, mengandung kalsium yang tidak terlalu cepat diserap yang meningkatkan jumlah konsentrasi kalsium dalam darah. Terlebih lagi, hampir tidak ada kasus osteoporosis di Jepang selama masa rakyat Jepang tidak meminum susu. Bahkan sekarang, Anda tidak mendengar banyak orang yang menderita osteoporosis dari mereka yang tidak minum susu setiap harinya. Tubuh dapat menyerap kalsium dan mineral yang diperlukan melalui pencernaan udang kecil, ikan, dan rumput laut.
Sumber (http://i-zones.blogspot.com/2011/03/minum-susu-itu-baik.html)
Kalau bacaan ini bermanfaat boleh dong ane minta :melonndan: dan yang belum ISO mohon di :rate5
Tapi kalu nggak suka ama bacaannya jangan di :cabendan:
</div>