Log in

View Full Version : Apa Itu Electronic Road Pricing (ERP)??


warungkopi
27th May 2012, 04:49 PM
ELECTRONIC ROAD PRICING

[/spoiler] for Klik:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/repost-1.jpg








[/quote]





Seperti yang sudah kita ketahui bahwa barusan ini presiden menandatangani aturan mengenai Electronic Road Pricing (ERP) [Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011](source (http://www.detiknews..com/read/2011/06/24/084120/1667550/10/peraturan-pemerintah-soal-erp-diteken-sby)).Tapi banyak diantara kita mungkin belum tahu mengenai ERP itu sendiri. Berikut ini ane paparkan mengenai ERP












Electronic Road Pricing (ERP)adalah skema tol elektronik yang diadopsi di Singapura untuk mengatur lalu lintas dengan road pricing, dan sebagai mekanisme perpajakan penggunaan berbasis untuk melengkapi pembelian Sertifikat berbasis sistem Hak. ERP dilaksanakan oleh Otoritas Land Transport pada September 1998 untuk menggantikan Skema Singapura Wilayah Perizinan setelah berhasil stres-pengujian sistem dengan kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi.



Singapura adalah kota pertama di dunia untuk menerapkan sistem pengumpulan tol elektronik (ERP) untuk tujuan pengenaan harga terhadap kemacetan.



Sistem ERP menyediakan solusi yang ditargetkan untuk harga kemacetan dengan memungkinkan pihak berwenang untuk pin-point titik kemacetan yang spesifik dan bervariasi sesuai dengan biaya kemacetan lalu lintas yang berlaku pola. Oleh karena itu, biaya dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan permintaan penggunaan jalan tol atau penentu harga.



Sistem ERP membantu untuk mendorong pengendara untuk mempertimbangkan alternatif transportasi lain. Ini akan termasuk menggunakan jalan lain untuk tiba di tujuan mereka, perjalanan selama periode off-peak, penggunaan angkutan umum atau mobil-pooling.



Sejak diperkenalkan, sistem ERP telah efektif dalam mengelola kemacetan lalu lintas dan menghasilkan perbaikan kondisi lalu lintas yang lancar.(ini di Singapura http://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/8.gif) Namun, sistem ERP tidak dapat beroperasi di silo dan telah bekerja secara erat dengan tindakan pengendalian kepemilikan kendaraan, meningkatkan dan mengoptimalkan kapasitas jalan serta mendorong pengendara untuk beralih ke angkutan umum sehingga dapat menjaga jaringan jalan mulus mengalir.



Berikut adalah gambar sistem ERP di Singapura


for ERP:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/normal_singapore-erp.jpg









for ERP:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/ERP-Singapura.jpg









for ERP:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/ERPgantryatNorthBridgeRoad.jpg









for ERP:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/erp.jpg









for ERP:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/ElectronicRoadPricing.jpg









for ERP:




http://i928.photobucket.com/albums/ad128/shabun/240ST_17981391.jpg











[spoiler=open this] for ERP:

















NEWShttp://ceri.ws/smilies/hotnow.gif








Besaran tarif berlaku untuk kawasan Electronic Road Pricing (ERP) belum ditentukan. Diperkirakan, berapa pun tarif yang dibebankan tidak akan membuat warga takut membawa kendaraan pribadi. Artinya Jakarta akan tetap macet.



"Mau berapa pun nilainya, mau Rp 100 ribu, mau Rp 25 ribu, kalau kendaraan alternatifnya yaitu angkutan massal belum juga memadai ya sama saja, nggak ngaruh. Jakarta bakal tetap macet," ujar pengamat kebijakan publik dan transportasi, Agus Pambagio, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (7/7/2011).



Agus mengatakan, tidak ada alasan masyarakat Jakarta bisa meninggalklan kendaraan pribadi mereka jika angkutan massal yang tersedia saat ini tidak aman dan nyaman. Justru dia khawatir, masyarakat akan lebih cerdik agar tidak terkena beban tarif tersebut.



"Jadi apapun alasannya kalau angkutan massal yang menjadi alternatif itu belum maksimal jangan coba-coba buat kebijakan lain, yang malah terkesan maksa. Nanti yang ada diakal-akalin lagi sama masyarakat," katanya.



Sebelumnya, Ditlantas Polda Metro Jaya mengusulkan tarif untuk Electronic Road Pricing (ERP) berkisar pada angka Rp 50-100 ribu. Sementara itu, kajian sementara dari DKI Jakarta sendiri, tarif ERP berkisar antara Rp 6.500 hingga Rp 21.000.



Namun kedua usulan ini belum disepakati mengingat PP Keuangan yang mengatur tentang jenis tarif yang akan dibebankan masih diproses di Kementerian Keuangan. Yang jelas, besaran nilai yang akan dibebankan pada masyarakat harus mempertimbangkan tiga komponen yaitu kemampuan dan keinginan orang membayar, tarif tol yang berlaku dan tarif ERP di negara lain.Source (http://www.detiknews..com/read/2011/07/07/054123/1676279/10/berapa-pun-tarif-erp-tak-akan-kurangi-macet-jakarta?991101mainnews)












source (http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_Road_Pricing)

Source (http://app.mot.gov.sg/Land_Transport/Managing_Road_Use/Electronic_Road_Pricing.aspx)






bener jg,imho TransJ yg disediain spy pemilik kendaraan beralih ke TransJ aja blm mampu mngurangi kemacetan di Jakarta..mendingan transportasi umum dibuat yg bagus,nyaman n terawat.


[quote]





kalo krg puas jgn http://ceri.ws/smilies/small_cabe.gif ya gan..dikasih http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif aja ato dikasih :rate5







</div>