jonykebot
27th May 2012, 04:48 PM
[/spoiler] for ...:
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/12956905291394027627.jpg
Gedung ini ada di pusat pameran Industri di WDNH Moskow, kokoh, kuat, dengan arsitektur yang menawan. Bukan hasil berleha-leha, tapi kerja keras.
[/quote]
Hari masih gelap, lampu-lampu di setiap apartement masih gelap, mereka masih terlelap dalam selimut tebal karena dinginya malam dan suhu yang masih saja terus di bawah nol derajat C, ya maklum di Rusia bila musim dingin memang seperti itu, dingin, dingin dan dingin, tak kurang dari tiga bulan penuh, bahkan bisa lebih. Rasa dingin itu dimulai sekitar oktober di musim gugur dan puncak nya yang musim dingin ini, Desember- Februari.
Namun ada suatu yang selalu menarik untuk belajar dan dipelajari bangsa Rusia ini, bayangkan mereka selalu bekerja dengan suasana yang serba dingin, kecuali di musim panas, nah mereka libur tiga bulan penuh! Namun semangat hidup mereka benar-benar membuat anda geleng-geleng kepala, ambil satu contoh pengeruk salju. Di saat orang-orang masih terlelap dalam tidurnya, di pagi-pagi buta, pengeruk salju sudah berada di jalan.
[spoiler=open this] for ...:
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/12956906361683406297.jpg
Petugas pengeruk salju tetap harus bekerja keras di jalan Nowiarbat, Moskow, walau badai menerjang mereka harus tetap membersihkan salju dari jalanan.
Srak srok, srak srok �. terdengar dari kejauhan suara pengeruk salju di jalan raya sebelah apartement tempat saya tinggal. Orang-orang lain masih dalam selimut tebalnya, namun pengeruk salju sudah bekerja di jalan raya sepagi itu! Padahal suhu di luar dingin banget, namun pekerjaan harus tetap dilakukan. Hidup memang harus diperjuangkan dan sang pengeruk salju adalah golongan kaum urban dari negara-negara di Selatan Rusia, seperti dari Kyrgistan, Tajikistan, Turkmenistan dan lain-lain. Mereka bisa jadi sudah menjadi warga negara Rusia atau seperti TKI-TKI/TKW-TKW kita yang bekerja di luar negeri, perkerja musiman atau kontrakan.
Karena biaya hidup mahal dan sewa rumah juga mahal, maka agar tetap hidup dan bisa bekerja di Moskow, kebanyakan dari mereka menyewa apartement yang kumuh dan dibayarr secar kolektif, patungan! Jadi ada di Rusia istilah gotong royong, di mana sesebuah masalah dicarikan solusinya dengan bergotong royong, maka dengan cara itu mereka bisa tetap bekerja di ibu kota Rusia, Moskow. Bisa anda bayangkan, satu epertement murah, disebut studio, karena hanya kamar tidur merangkap ruang tamu plus dapur di isi 5-7 orang !
Pernahkah anda membayangkan tidur di dapur? Itu bisa terjadi di Rusia, ya benar-benar tidur di dapur, sebuah dipan kecil diletakkan di dekat kompor gas, apa boleh buat, itu terjadi pada orang yang tinggal di Rusia, nyewa pada orang Indonesia yang sudah menjadi warga Rusia. Teman yang tidur di dapur, kini sudah kembali ke Indonesia, mungkin itu cara dia menghemat anggaran. Tidur di dapur itu belum apa-apa, yang repot mahasiswa Indonesia yang tinggal di asrama dan tinggal di ruang yang sama dengan bangsa lain, bisa kulit putih atau kulit hitam, yang menganut paham kebebasan, free sex. Apa yang terjadi setiap malam libur? Kamar yang hanya dipisahkan oleh hordeng, terdengar suara yang anda sudah tahu, yang satu lagi belajar, yang lainya membuat gerah! Satu lagi sisi gelap kehidupan manusia.
[quote]
Lanjut Baeah Gan... :handshake:
</div>
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/12956905291394027627.jpg
Gedung ini ada di pusat pameran Industri di WDNH Moskow, kokoh, kuat, dengan arsitektur yang menawan. Bukan hasil berleha-leha, tapi kerja keras.
[/quote]
Hari masih gelap, lampu-lampu di setiap apartement masih gelap, mereka masih terlelap dalam selimut tebal karena dinginya malam dan suhu yang masih saja terus di bawah nol derajat C, ya maklum di Rusia bila musim dingin memang seperti itu, dingin, dingin dan dingin, tak kurang dari tiga bulan penuh, bahkan bisa lebih. Rasa dingin itu dimulai sekitar oktober di musim gugur dan puncak nya yang musim dingin ini, Desember- Februari.
Namun ada suatu yang selalu menarik untuk belajar dan dipelajari bangsa Rusia ini, bayangkan mereka selalu bekerja dengan suasana yang serba dingin, kecuali di musim panas, nah mereka libur tiga bulan penuh! Namun semangat hidup mereka benar-benar membuat anda geleng-geleng kepala, ambil satu contoh pengeruk salju. Di saat orang-orang masih terlelap dalam tidurnya, di pagi-pagi buta, pengeruk salju sudah berada di jalan.
[spoiler=open this] for ...:
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2011/01/12956906361683406297.jpg
Petugas pengeruk salju tetap harus bekerja keras di jalan Nowiarbat, Moskow, walau badai menerjang mereka harus tetap membersihkan salju dari jalanan.
Srak srok, srak srok �. terdengar dari kejauhan suara pengeruk salju di jalan raya sebelah apartement tempat saya tinggal. Orang-orang lain masih dalam selimut tebalnya, namun pengeruk salju sudah bekerja di jalan raya sepagi itu! Padahal suhu di luar dingin banget, namun pekerjaan harus tetap dilakukan. Hidup memang harus diperjuangkan dan sang pengeruk salju adalah golongan kaum urban dari negara-negara di Selatan Rusia, seperti dari Kyrgistan, Tajikistan, Turkmenistan dan lain-lain. Mereka bisa jadi sudah menjadi warga negara Rusia atau seperti TKI-TKI/TKW-TKW kita yang bekerja di luar negeri, perkerja musiman atau kontrakan.
Karena biaya hidup mahal dan sewa rumah juga mahal, maka agar tetap hidup dan bisa bekerja di Moskow, kebanyakan dari mereka menyewa apartement yang kumuh dan dibayarr secar kolektif, patungan! Jadi ada di Rusia istilah gotong royong, di mana sesebuah masalah dicarikan solusinya dengan bergotong royong, maka dengan cara itu mereka bisa tetap bekerja di ibu kota Rusia, Moskow. Bisa anda bayangkan, satu epertement murah, disebut studio, karena hanya kamar tidur merangkap ruang tamu plus dapur di isi 5-7 orang !
Pernahkah anda membayangkan tidur di dapur? Itu bisa terjadi di Rusia, ya benar-benar tidur di dapur, sebuah dipan kecil diletakkan di dekat kompor gas, apa boleh buat, itu terjadi pada orang yang tinggal di Rusia, nyewa pada orang Indonesia yang sudah menjadi warga Rusia. Teman yang tidur di dapur, kini sudah kembali ke Indonesia, mungkin itu cara dia menghemat anggaran. Tidur di dapur itu belum apa-apa, yang repot mahasiswa Indonesia yang tinggal di asrama dan tinggal di ruang yang sama dengan bangsa lain, bisa kulit putih atau kulit hitam, yang menganut paham kebebasan, free sex. Apa yang terjadi setiap malam libur? Kamar yang hanya dipisahkan oleh hordeng, terdengar suara yang anda sudah tahu, yang satu lagi belajar, yang lainya membuat gerah! Satu lagi sisi gelap kehidupan manusia.
[quote]
Lanjut Baeah Gan... :handshake:
</div>