sambelkecap
27th May 2012, 04:47 PM
Agan dan agan aganwati ane mau sedikit share nih , langsung aja cekidothttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/sumbangan/47.gifthumbup
[/spoiler][spoiler=open this] for klik disini:
[/quote][quote]
http://s.kaskus.id/images/2012/05/05/4235152_20120505122810.jpg
Mungkin sebagian kita bakal memilih dosen murah nilai. Tetapi lihatlah dulu gimana cara mengajarnya apakah semua anak megerti apa yang dia jelaskan. Bakal rumit masalahnya kalau begini. Ckckkck
Yang saya rasakan sampai saat ini sebagai murid, menurut pengalaman saya,sebagian besar dosen yang yang jelasin nya enak mereka cenderung pelit dalam memberi nilai karena mereka terlalu selektif hal ini berbanding terbalik dengan dosen yang menerangkannya terserah mereka ,mau murid mereka mengerti atau tidak yang penting beliau sudah menyampaikan apa yang harus mereka sampaikan walaupun dalam hal menilai mereka juga terserah memberinya. Hal ini akan mendidik anak itu untuk selalu mengejar nilai bukan mengerti apa yang mereka pelajari. Sehingga mereka tidak terfokus untuk mengerti apa yang mereka pelajari tetapi mengejar nilai, tapi apakah nilai ini akan berguna diluar sana. TIDAK!!! Nilai hanya sebagai pengantar saja tetapi pemahamanlah sekarang yang kita butuhkan dalam dunia kerja.
Ironi memang, Tapi cobalah untuk berpikir sejenak apa jadinya kalau pendidikan di Indonesia kalau cara mengajarnya seperti ini. Coba kita lihat contoh film 3 idot, rancordas mencotohkan bagaimana dia ingin sekali menuntut ilmu tanpa memikirkan nilai ataupun ijasah yang diterimanya nanti. Tapi apa hasilnya, dia malah yang sukses karena menurut dia �lakukan lah apa yang kau suka maka kesuksesan akan menyertaimu�. Coba kalau pendidikan di Indonesia itu tidak menuntut nilai ataupun ijasah tetapi lebih mementingkan pemahaman murid- muridnya dan memfokuskan apa bakat mereka, maka akan banyak terlahir individu-individu baru yang mungkin bisa merubah Indonesia ini. Coba tengoklah negara finlandia dengan pendidikan terbaik dunia, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Dengan seperti ini Finlandia tidak menuntut muridnya untuk meperoleh segini tetapi mereka lebih fokus pada evaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
Semoga dengan ini pendidikan di Indonesia lebih ditingkatkan lagi. Semoga murid murid di Indonesia itu menuntut ilmu dengan iklas bukan lagi mengejar nilai, Karena nilai hanya bersifat sementara tapi ILMULAH YANG BERSIFAT PEMANEN
KALAU AGAN AGAN MAUNYA YANG MANA????
JANGAN LUPA DI :rate5:rate5:rate5:rate5 YA GAN . . TAPI JANGAN DI :cabendan::cabendan::cabendan::cabendan:
</div>
[/spoiler][spoiler=open this] for klik disini:
[/quote][quote]
http://s.kaskus.id/images/2012/05/05/4235152_20120505122810.jpg
Mungkin sebagian kita bakal memilih dosen murah nilai. Tetapi lihatlah dulu gimana cara mengajarnya apakah semua anak megerti apa yang dia jelaskan. Bakal rumit masalahnya kalau begini. Ckckkck
Yang saya rasakan sampai saat ini sebagai murid, menurut pengalaman saya,sebagian besar dosen yang yang jelasin nya enak mereka cenderung pelit dalam memberi nilai karena mereka terlalu selektif hal ini berbanding terbalik dengan dosen yang menerangkannya terserah mereka ,mau murid mereka mengerti atau tidak yang penting beliau sudah menyampaikan apa yang harus mereka sampaikan walaupun dalam hal menilai mereka juga terserah memberinya. Hal ini akan mendidik anak itu untuk selalu mengejar nilai bukan mengerti apa yang mereka pelajari. Sehingga mereka tidak terfokus untuk mengerti apa yang mereka pelajari tetapi mengejar nilai, tapi apakah nilai ini akan berguna diluar sana. TIDAK!!! Nilai hanya sebagai pengantar saja tetapi pemahamanlah sekarang yang kita butuhkan dalam dunia kerja.
Ironi memang, Tapi cobalah untuk berpikir sejenak apa jadinya kalau pendidikan di Indonesia kalau cara mengajarnya seperti ini. Coba kita lihat contoh film 3 idot, rancordas mencotohkan bagaimana dia ingin sekali menuntut ilmu tanpa memikirkan nilai ataupun ijasah yang diterimanya nanti. Tapi apa hasilnya, dia malah yang sukses karena menurut dia �lakukan lah apa yang kau suka maka kesuksesan akan menyertaimu�. Coba kalau pendidikan di Indonesia itu tidak menuntut nilai ataupun ijasah tetapi lebih mementingkan pemahaman murid- muridnya dan memfokuskan apa bakat mereka, maka akan banyak terlahir individu-individu baru yang mungkin bisa merubah Indonesia ini. Coba tengoklah negara finlandia dengan pendidikan terbaik dunia, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Dengan seperti ini Finlandia tidak menuntut muridnya untuk meperoleh segini tetapi mereka lebih fokus pada evaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
Semoga dengan ini pendidikan di Indonesia lebih ditingkatkan lagi. Semoga murid murid di Indonesia itu menuntut ilmu dengan iklas bukan lagi mengejar nilai, Karena nilai hanya bersifat sementara tapi ILMULAH YANG BERSIFAT PEMANEN
KALAU AGAN AGAN MAUNYA YANG MANA????
JANGAN LUPA DI :rate5:rate5:rate5:rate5 YA GAN . . TAPI JANGAN DI :cabendan::cabendan::cabendan::cabendan:
</div>