PDA

View Full Version : [share info] majalah Digital Backpacker Indonesia vol #11


kukubimasakti
27th May 2012, 04:47 PM
:loveindonesia :loveindonesia :loveindonesia



Sekedar Share info nih gan untuk kelanjutan campaign "Jelajahi Indonesia lebih dekat" bahwa Majalah "free" digital InfoBackpacker #11 kembali mengusung edisi full Indonesia. mulai dari benteng Amsterdam Ambon, kampung Adat Kajang Sulsel, Pulau penyengat Riau, sampe backpacking ke Habitat Orang Utan di kutai kalimantan

berikut ane share reviewnya gan

:loveindonesia :loveindonesia :loveindonesia



http://cdn-u.kaskus.co.id/72/zumvwf2e.jpg




[/spoiler] for Review:








Backpacking ke Habitat Orang Utan Liar, Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur







http://cdn-u.kaskus.co.id/72/ware4ero.jpg





Saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Pongo Pygmaeus alias orang utan sejak melihat tingkah mereka di kebun binatang surabaya. Tatapan sendu dan berkaca-kaca yang terpancar dari sepasang mata bulat itu senantiasa membuat hati saya bergetar. Pedih rasanya ketika melihat mereka tak hentinya melambaikan tangan kepada pengunjung, meminta kacang atau pun secuil roti untuk mengisi perut. Para pengunjung pun tak mengindahkah tulisan: dilarang memberi makanan kepada satwa, semakin banyak kacang yang mereka lempar ke dalam kandang, semakin menarik tontonan yang mereka dapatkan. Entah karena stok makanan dari kebun binatang yang kurang atau karena sudah terbiasa diperlakukan seperti itu oleh para pengunjung, tak habis pikir rasanya melihat tingkah orang utan yang tidak jauh berbeda seperti pengemis jalanan itu. Melihat fenomena ini, saya tergelitik untuk melakukan perjalanan ke dalam hutan borneo, menengok orang utan liar dengan kehidupannya yang masih alami.

Pilihan saya jatuh kepada Taman Nasional Kutai di Kalimantan timur, karena menurut informasi yang saya dapatkan, kawasan Prevab Mentoko di Taman Nasional ini merupakan stasiun penelitian orang utan liar, di mana orang utan dibiarkan hidup alami seperti di habitat aslinya tanpa diberi bantuan makanan atau pemeliharaan. nah, kawasan yang nature seperti inilah yang saya butuhkan untuk mempelajari dan mengamati keunikan orang utan lebih lanjut.

Taman Nasional Kutai terletak di kota Sangatta, sekitar 5-6 jam dari kota Balikpapan. Dapat ditempuh dengan bus ataupun mobil travel yang banyak tersedia di terminal. Apabila melakukan perjalanan siang hari, mata kita akan dibius dengan betapa hijaunya hutan Kalimantan yang menjadi jantung dunia ini...



Melihat Kampung Adat Kajang Amma Toa Sulawesi Selatan







http://cdn-u.kaskus.co.id/72/dhz7lwr8.jpg









Masyarakat adat Kajang AmmaToa merupakan salah satu suku tertua yang sangat terkenal di Sulawesi selatan. Budaya dan kehidupan sosial masyarakatnya yang unik menjadi daya tarik bagi para wisatawan mancanegara yang membanjiri daerah ini setiap tahunya.

Kajang terbagi menjadi dua wilayah, kajang dalam dan kajang luar. Wilayah kajang luar merupakan wilayah yang menerima modernisasi, sedangkan wilayah kajang dalam merupakan wilayah adat yang mempertahankan tradisi dan menolak modernisasi.

Gaya hidup yang bersandar pada petuah dan ajaran-ajaran leluhur sebagai pandangan hidup masih dipegang teguh sampai sekarang . Berpakaian hitam-hitam dilengkapi penutup kepala yang juga berwarna hitam atau biasa disebut pasappu dalam bahasa setempat, dan sarung berwarna hitam atau disebut Tope lelleng Komunitas adat yang bisa di jumpai di kabupaten Bulukumba sekitar 190 km dari Makassar ibu kota Sulawesi Selatan ini di pimpin oleh seorang tetua terpilih dengan sebutan AmmaToa yang dibantu oleh 26 pemangku adat atau disebut Galla (mentri) yang memiliki tugas masing-masing.

Saat ini Kajang di pimpin oleh AmmaToa yang ke 22 yang bertanggung jawab penuh menjaga adat dan tradisi bisa berjalan selaras dengan alam. Selain itu AmmaToa juga bertindak sebagai pemimpin spiritualis tertinggi. Kami pun sempat berbincang dengan pemimpin yang murah senyum dan berwibawah ini, beliau menjelaskan tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan dan semua hal aspek kehidupan melalui musyawarah di rumah besar. Tentu saja menggunakan bahasa Konjo melalui perantara Galla (Mentri) yang memang bertugas menyambut dan menemani tamu.







Mengulik Peninggalan Raja-Raja Melayu Riau Lingga Pulau Penyengat Indra Sakti





http://cdn-u.kaskus.co.id/72/rampl6va.jpg









Pulau Penyengat Indra Sakti merupakan pulau yang terletak di Kepulauan Riau. Pulau ini dulu nya merupakan pusat pemerintahan dari Kerajaan Riau Lingga di abad ke 17 pulau ini juga melahirkan seorang pahlawan besar dari kerajaan Melayu Lingga yang memiliki angkatan laut terkuat saat itu. Pahlawan ini bernama Raja Haji Fisabilillah, yang merupakan leluhur dari pujangga besar Melayu Raja Ali Haji yang melahirkan karya satra Gurindam Dua belas.

Setelah lima jam perjalanan laut dari Pekanbaru menuju kabupaten Meranti yang merupakan pintu gerbang masuk menuju Provinsi Kepulauan Riau. Tepat pukul 13.00 WIB akhirnya saya tiba di pulau yang lebih dikenal dengan nama Selat Panjang ini. Walaupun gelombang relatif tenang, tapi perjalanan barusan cukup membuat saya harus beristirahat lebih cepat sebelum ke esokan harinya melanjutkan perjalanan berlayar menuju pulau Batam, dan dilanjutkan kembali berlayar menuju Tanjung Pinang yang merupakan titik strategis untuk menyeberang ke destinasi yang sebenarnya, yakni Pulau Penyengat Indra Sakti.

Tepat jam 11.00 WIB keesokan harinya perjalanan di lanjutkan menuju pulau Batam dengan menumpang kapal yang ditempuh selama empat jam. Perjalanan laut kali ini seperti offroad, guncangan keras dari kiri kanan, namun itulah ciri khas perjalanan laut. Gelombang dan angin merupakan sahabat pelaut. Ingatan akan lagu �Nenek Moyangku Seorang Pelaut� mengantarkan perjalanan menuju Tanjung Pinang yang ditempuh sekitar satu jam berlayar dari Batam.







Benteng Amsterdam Moluccas Ambon







http://cdn-u.kaskus.co.id/72/aohyykp2.jpg





Moluccas, Ambon bukan hanya terkenal dengan kekayaan alam dan objek wisata bahari yang sudah mendunia. Tapi juga menyimpan banyak peninggalan bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh, seakan ingin menunjukkan betapa pentingnya pulau yang berada di timur Indonesia ini pada zaman dahulu.

Cuaca pagi sangat cerah saat saya menginjakkan kaki di bandara Pattimura Ambon yang masih terlihat sepi dari aktivitas. Tanpa membuang-buang waktu saya melanjutkan perjalanan ke salah satu destinasi utama, yakni Benteng Amsterdam. Tentu saja setelah menikmati secangkir kopi dan kudapan khas Ambon di kantin pelataran bandara.

Benteng Amsterdam Berjarak sekitar satu jam perjalanan dari kota Ambon. Tepatnya di Desa Hila Kaitetu, kecamatan Leihitu, Moluccas Ambon. Benteng yang menjadi saksi bisu jalur perdagangan rempah-rempah yang kala itu jauh lebih berharga dibanding emas. Karena zaman itu dua karung buah pala yang menjadi komoditi utama bisa ditukar dengan satu unit rumah mewah di NY, Amerika. Sehingga jejeran pulau-pulau di perairan Maluku sebagai penghasil utama rempah-rempah seperti Hila, Banda Naira, dan pulau Seram menjadi perebutan bangsa-bangsa eropa.



:tank2: :tank2:

Baca selengkapnya di Majalah Digital Info-Backpacker Edisi 11. :tank2: :tank2:




















[spoiler=open this] for Tips backpacking:






untuk tips, info dan quote seputar dunia Backpacking ala InfoBackpacker. mulai dari #TravelPhotograhy #TipsBackpackingdiMusimHujan, #EcoTravelling, dll.. silahkan liat di web www.infobackpacker.com (http://www.infobackpacker.com/download) atau di halaman Favorites twitter kami >> @inBackpacker (https://twitter.com/#!/inBackpacker)









thread yang lain



[notes]Hutan batu terbesar & terindah no.2 Dunia ada di Indonesia + pic (http://ceriwis.us/showthread.php?t=10220172) > HT



[Notes] Catatan perjalanan Backpacker ke Raja Ampat + PIC (http://ceriwis.us/showthread.php?t=14089857)

</div>