Log in

View Full Version : premanisme di parkiran luar prj


kukubimasakti
27th May 2012, 04:47 PM
HELP ME TO SPREAD THIS

Hati-hati dengan artist tattoo JEREMIAH BLACK ARM (http://ceriwis.us/showthread.php?t=12502226)






JAKARTA, KOMPAS.com � Jika Anda mengunjungi Jakarta Fair 2011, berhati-hatilah mencari tempat parkir, terutama untuk mobil. Sedapat mungkin carilah tempat parkir di dalam arena Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Walaupun keamanan kendaraan terjamin, biaya parkir dipungut sesuai keinginan tukang parkir.



Hal ini terlihat jelas dalam kejadian di Jalan Menara Angkasa Raya, jalan tempat gerbang-gerbang utama menuju arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Kamis (15/5/2011).



"Walah, kaya garong," teriak seorang pengendara mobil sambil melarikan mobil secepatnya. Teriakan itu ditujukannya kepada dua petugas parkir berompi hijau yang sebelumnya terlihat menghadang jalan keluar mobilnya.



Keributan di Pintu 7 PRJ itu berawal saat petugas parkir meminta ongkos parkir sebesar Rp 50.000 kepada si pemilik mobil. Namun, si pengemudi menolak karena tagihan tersebut menurutnya tidak masuk di akal.



"Parkiran di dalam (PRJ) saja cuma Rp 15.000. Masa di sini lebih dari tiga kali lipat?" ujar sang pengemudi dengan nada tinggi. Ia lantas memberikan uang Rp 20.000 dan mencoba menjalankan mobilnya. Namun, seorang petugas parkir lain datang membantu temannya dengan menghadang jalan keluar mobil tersebut.



Beberapa teman mereka yang berpakaian seragam organisasi massa tertentu tampak ikut mendekat. Si pengemudi sempat bersikeras menolak, namun wanita yang duduk di sisinya terlihat memaksanya untuk memberikan jumlah uang yang diminta.



Ia pun kemudian menyerahkan selembar uang Rp 50.000 dan petugas parkir memberikan kepadanya kesempatan untuk keluar. Saat itulah umpatan di atas diteriakkan si pengemudi.



Salah seorang petugas parkir di dekat Pintu 7 membenarkan besarnya jumlah pungutan tersebut untuk tiap mobil. "Sekitar itu (Rp 50.000) satu mobil," katanya tanpa mau mengungkapkan identitasnya.



Saat ditanyai kenapa memungut biaya parkir sebesar itu, ia menjawab, "Parkiran dalam sudah penuh. Kalau mau cari parkiran yang lebih jauh, silakan saja. Kalau mau di sini, ya harus dibayar segitu!"



Seorang pedagang makanan yang berjualan di dekat lokasi keributan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. "Begitulah kelakuan mereka sekarang. Kalau mau aman, dikasih aja apa yang diminta," katanya.



Ia menceritakan, para pedagang yang berjualan di sepanjang Jalan Menara Angkasa Raya dipungut ongkos sewa lokasi masing-masing sebesar Rp 4 juta. Yang berada di sekitar gerbang malah dimintai setoran Rp 12 juta.



"Katanya sih pemimpinnya baru, jadi harga sewa ikut baru," tuturnya. Tahun lalu, setoran para pedagang makanan masih sebesar Rp 1,6 juta. Demikian ungkap seorang ibu yang berdagang soto ayam di lokasi tersebut. "Kalau ada orang media yang makan di sini akan saya ceritain biar diberitakan. Kami enggak mungkin dapat keuntungan kalau pungutannya segitu," katanya.



Padahal sering sekali petugas PEMDA berseragam COKLAT datang dan mampir selama PRJ buka, memang bekerja sama atau pura-pura tidak tau karena takut... Pemerintah tau hal ini tapi tidak ada tindakan tegas



bantu sebarkan pada yang lain supaya pemerintah sadar "kapan korupsi bisa selesai, kapan martabat indonesia bisa dipandang 2 mata oleh negara lain" kalo kejadian seperti ini saja tidak berani menindak..



payah... polisi maunya mengurusi yang ada duitnya saja...

</div>