jonykebot
27th May 2012, 04:40 PM
[/quote][quote]
Sudah menjelang lebaran. Ada yang khas di momen ini. Tentu saja. tradisi mudik lebaran. Rutinitas tahunan yang demikian membudaya di negeri ini, Indonesia. Dari yang pernah saya baca, baik dari pemberitaan maupun sharing blog, tapi saya lupa alamat-alamat link-nya: konon tradisi mudik lebaran memang hanya ada di Indonesia.
Apa yang menjiwai tradisi mudik lebaran?
yang menjiwai adalah semangat silaturahmi. Menjaga hubungan, baik dalam keluarga maupun di masyarakat daerah asal para pemudik. Secara tradisionil, menjaga hubungan tersebut dengan kontak fisik, datang langsung, bertemu muka dengan muka. Sehingga di era kemajuan informasi seperti sekarang ini, dimana hubungan bisa terjalin dengan perangkat canggih alat telekomunikasi baik handphone dan atau internet: ternyata belum bisa menggantikan tradisi mudik.
Bahkan barangkali tradisi sungkem terhadap orang tua, maupun jabat tangan dengan saudara-saudara, tetangga-tetangga di kampung pun, belum bisa tergantikan lewat videocall 3G. Jika di kampungnya sudah ada sinyal 3G lho.
Adapun rutinitas mudik lebaran juga selalu dibarengi dengan rutinitas permasalahan (jika dianggap permasalahan). Baik itu permasalahan pribadi pemudik maupun permasalahan yang berkaitan dengan publik.
Di berbagai pemberitaan media cetak maupun online, dari tahun ke tahun, permasalahannya hampir sama. Baik mengenai transportasi AD, AL, juga AU ( maksudnya Angkutan Darat, Angkutan Laut, juga Angkutan Udara), permasalahannya ya itu-itu saja. Pengaturan lalu lintas jalur mudik lebaran dan peristiwa-peristiwa sekitar perjalanan mudik juga tak luput dari pemberitaan. Ada yang mudik menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, dan transportasi umum. Bahkan ada juga yang menggunakan sepeda onthel dan becak.
Semuanya terkumpul menjadi satu: aktivitas mudik lebaran. Menjadi liputan hangat di berbagai media.
Permasalahan pribadi pemudik pun sama saja. Terutama masalah pembiayaan. Berapa saja yang harus dianggarkan demi untuk acara mudik lebaran? Menjadi masalah rutin juga kan?
Selanjutnya pemberitaan yang dari tahun ke tahun tidak pernah lepas dari pemberitaan adalah: lengangnya kota Jakarta. Berbarengan dengan pemberitaan bagaimana ramainya suasana di daerah-daerah tujuan mudik.
Begitulah, sungguh luar biasa tradisi pulang kampung alias mudik saat lebaran.
Terlepas dari kota Jakarta yang menjadi asal pemudik. Bahkan bagi saudara-saudara yang bekerja di luar negeri, jika ada waktu dan kesempatan, perkiraan saya tentu akan berbondong-bondong juga untuk mudik. Menengok orang tua dan bersilaturahmi dengan saudara maupun tetangga di kampung halaman.
Lalu? Bisakah tradisi mudik dihilangkan dari budaya rutin tahunan di negeri ini?
Angkutan jalan raya akan berjalan sebagaimana biasa. Kota Jakarta juga tidak ada perubahan acara dan suasana. Kampung-kampung halaman sama saja. Rumah-rumah dimana tinggal orang tua yang anak-anaknya merantau ke kota-kota tidak riuh berkumpul segenap anggota keluarga.
Intinya tidak ada kejadian istimewa di hari lebaran.
Sehabis puasa ramadhan ya sholat id. Begitu selesai sholat id terus pulang tidak ada acara apa-apa setelahnya. Yang bekerja ya kembali bekerja. Libur cukup dua hari saja. Diisi dengan sekedar �melepas lelah� sehabis sebulan penuh berpuasa.
Silaturahmi kan bisa diambil lain waktu dengan mengambil cuti atau liburan lainnya. Maaf memaafkan bisa lewat sms atau telpon.
Simpel, sederhana, efisien, produktivitas kerja jalan terus, hemat, tidak ada permasalahan lalu lintas jalan raya dan angkutan.
Begitu kira-kira jika tradisi mudik lebaran bisa dihilangkan.
Tapi mungkinkah???
Apa yang menjadi penyebab tradisi mudik lebaran tidak bisa dihilangkan???
Ya, Jawabannya sampai saat ini tradisi mudik lebaran belum bisa dihilangkan.
Penyebabnya apa, juga saya kira tidak ada jawaban yang pasti. Semangat dan jiwa di dalam mudik lebaran sudah membius pertimbangan efisiensi, efektivitas, bahkan rasionalitas perlu tidaknya mudik lebaran.
Sekarang, apakah anda sudah berkemas, mempersiapkan mudik lebaran tahun ini ??
thx atas perhatiannya agan... :)
semoga kita selamat dalam mudik lebaran tahun ini.. :)
:loveindonesia:loveindonesia:ceriwislove::ilovein donesia:melonndan::melonndan:
</div>
Sudah menjelang lebaran. Ada yang khas di momen ini. Tentu saja. tradisi mudik lebaran. Rutinitas tahunan yang demikian membudaya di negeri ini, Indonesia. Dari yang pernah saya baca, baik dari pemberitaan maupun sharing blog, tapi saya lupa alamat-alamat link-nya: konon tradisi mudik lebaran memang hanya ada di Indonesia.
Apa yang menjiwai tradisi mudik lebaran?
yang menjiwai adalah semangat silaturahmi. Menjaga hubungan, baik dalam keluarga maupun di masyarakat daerah asal para pemudik. Secara tradisionil, menjaga hubungan tersebut dengan kontak fisik, datang langsung, bertemu muka dengan muka. Sehingga di era kemajuan informasi seperti sekarang ini, dimana hubungan bisa terjalin dengan perangkat canggih alat telekomunikasi baik handphone dan atau internet: ternyata belum bisa menggantikan tradisi mudik.
Bahkan barangkali tradisi sungkem terhadap orang tua, maupun jabat tangan dengan saudara-saudara, tetangga-tetangga di kampung pun, belum bisa tergantikan lewat videocall 3G. Jika di kampungnya sudah ada sinyal 3G lho.
Adapun rutinitas mudik lebaran juga selalu dibarengi dengan rutinitas permasalahan (jika dianggap permasalahan). Baik itu permasalahan pribadi pemudik maupun permasalahan yang berkaitan dengan publik.
Di berbagai pemberitaan media cetak maupun online, dari tahun ke tahun, permasalahannya hampir sama. Baik mengenai transportasi AD, AL, juga AU ( maksudnya Angkutan Darat, Angkutan Laut, juga Angkutan Udara), permasalahannya ya itu-itu saja. Pengaturan lalu lintas jalur mudik lebaran dan peristiwa-peristiwa sekitar perjalanan mudik juga tak luput dari pemberitaan. Ada yang mudik menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, dan transportasi umum. Bahkan ada juga yang menggunakan sepeda onthel dan becak.
Semuanya terkumpul menjadi satu: aktivitas mudik lebaran. Menjadi liputan hangat di berbagai media.
Permasalahan pribadi pemudik pun sama saja. Terutama masalah pembiayaan. Berapa saja yang harus dianggarkan demi untuk acara mudik lebaran? Menjadi masalah rutin juga kan?
Selanjutnya pemberitaan yang dari tahun ke tahun tidak pernah lepas dari pemberitaan adalah: lengangnya kota Jakarta. Berbarengan dengan pemberitaan bagaimana ramainya suasana di daerah-daerah tujuan mudik.
Begitulah, sungguh luar biasa tradisi pulang kampung alias mudik saat lebaran.
Terlepas dari kota Jakarta yang menjadi asal pemudik. Bahkan bagi saudara-saudara yang bekerja di luar negeri, jika ada waktu dan kesempatan, perkiraan saya tentu akan berbondong-bondong juga untuk mudik. Menengok orang tua dan bersilaturahmi dengan saudara maupun tetangga di kampung halaman.
Lalu? Bisakah tradisi mudik dihilangkan dari budaya rutin tahunan di negeri ini?
Angkutan jalan raya akan berjalan sebagaimana biasa. Kota Jakarta juga tidak ada perubahan acara dan suasana. Kampung-kampung halaman sama saja. Rumah-rumah dimana tinggal orang tua yang anak-anaknya merantau ke kota-kota tidak riuh berkumpul segenap anggota keluarga.
Intinya tidak ada kejadian istimewa di hari lebaran.
Sehabis puasa ramadhan ya sholat id. Begitu selesai sholat id terus pulang tidak ada acara apa-apa setelahnya. Yang bekerja ya kembali bekerja. Libur cukup dua hari saja. Diisi dengan sekedar �melepas lelah� sehabis sebulan penuh berpuasa.
Silaturahmi kan bisa diambil lain waktu dengan mengambil cuti atau liburan lainnya. Maaf memaafkan bisa lewat sms atau telpon.
Simpel, sederhana, efisien, produktivitas kerja jalan terus, hemat, tidak ada permasalahan lalu lintas jalan raya dan angkutan.
Begitu kira-kira jika tradisi mudik lebaran bisa dihilangkan.
Tapi mungkinkah???
Apa yang menjadi penyebab tradisi mudik lebaran tidak bisa dihilangkan???
Ya, Jawabannya sampai saat ini tradisi mudik lebaran belum bisa dihilangkan.
Penyebabnya apa, juga saya kira tidak ada jawaban yang pasti. Semangat dan jiwa di dalam mudik lebaran sudah membius pertimbangan efisiensi, efektivitas, bahkan rasionalitas perlu tidaknya mudik lebaran.
Sekarang, apakah anda sudah berkemas, mempersiapkan mudik lebaran tahun ini ??
thx atas perhatiannya agan... :)
semoga kita selamat dalam mudik lebaran tahun ini.. :)
:loveindonesia:loveindonesia:ceriwislove::ilovein donesia:melonndan::melonndan:
</div>