mercusuar
27th May 2012, 04:39 PM
http://edorusyanto.files.wordpress.com/2011/04/rambu-lajur-kiri.jpg?w=600&h=450
Huft pagi-pagi sudah ada-ada saja hal yang bikin bete, barusan kena tilang gara-gara lampu motor tidak dinyalakan katanya seh Undang No 22/2009! yang jadi masih pertanyaannya buat apa lampu motor dinyalakan siang hari, padahal hari ini panas banget dan cerah sekali.
saya kutip pernyataan dari blog edorusyanto.wordpress.com, kenapa sih harus menyalakan lampu utama di siang hari? �Agar memudahkan pengguna jalan mengetahui ada sepeda motor. Terutama bagi pengendara mobil agar bisa melihat dari kaca spion. Pantulan cahaya lampu motor bisa membantu pengendara mobil,� jelas Kombes Polisi Royke Lumowa, dirlantas Polda Metro Jaya, kepada saya, dalam suatu kesempatan di Jakarta.
Menurut saya pribadi agak aneh saja, apa ini salah satu akal-akalan biar tilang jadi lahan buat polisi!
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Bagaimana kelanjutannya! ini sebenarnya yang saya pengen ceritakan, pertama polisi itu bilang (saya lupa baca nama dan foto polisi itu, boro2 ingat saya nego habis-habisan biar denda bisa kurang huft) mau sidang dan diambil dikantor polisi atau didenda ditempat biar cepat!
Saya pertama coba yak udah pak saya sidang aja, kira-kira SIM saya bisa aman tidak kalau sampai di tinggal untuk sidang (jangan2 nanti hilang karena banyaknya yang kena tilang) dia bilang "aman lah!" , saya pikir lagi terus bilang "kalau sidang ditempat sama segitu" polisi "sama ni sudah ada di surat tilang tertanda 100 ribu dll", beberapa menit kemudian polisi bilang, "sok lah kalau di tempat bisa setengahnya aja" hah mulai panas ni.
Kalau menurut dia bisa setengahnya saya senang aja soalnya lagi tergesa-gesa, terus ibu saya bilang (saya bonceng ibu pas tadi pagi) kata ibu saya "pak 25 ribu aja lah dah biasa da", kata polisi "wah nda akan diterima segitu mah, 30 ribu aja lah", ortu kekeh pengen nya 25 ribu "ni pak saya kasih 25 ribu" sambil masih nego. eh diterima ternyata, yak udah saya juga pergi. Hahahaha polisi goceng beda goceng diterima langsung "sambil manyun tuh polisi saya liat"
yak udah deh daripada banyak banyot mending liat aja sekarang di perempatan kopo arah ke leuwi panjang Bandung, sekarang lagi ada Razia kendaraa bermotor disana, jadi saran saya silahkan hidupkan lampu, cek knalpot, kaca spion dll biar tidak kena tilang.
Saya memang salah karena saya sudah tahu lama soal ini, cuman yg jadi kebiasan tidak menyalakan lampu karena jarang ada razia dan sosialiasi soal lampu kayaknya musiman aja di Bandung. menurut saya pribadi kurang bermanfaat kalau cuaca memang sedang cerah dan tidak mendung alias rada gelap ... malah kalau ada pengemudi yang kagetan tiba-tiba dispion lampu motor silau bisa-bisa nubruk tuh didepan karena kaget .
</div>
Huft pagi-pagi sudah ada-ada saja hal yang bikin bete, barusan kena tilang gara-gara lampu motor tidak dinyalakan katanya seh Undang No 22/2009! yang jadi masih pertanyaannya buat apa lampu motor dinyalakan siang hari, padahal hari ini panas banget dan cerah sekali.
saya kutip pernyataan dari blog edorusyanto.wordpress.com, kenapa sih harus menyalakan lampu utama di siang hari? �Agar memudahkan pengguna jalan mengetahui ada sepeda motor. Terutama bagi pengendara mobil agar bisa melihat dari kaca spion. Pantulan cahaya lampu motor bisa membantu pengendara mobil,� jelas Kombes Polisi Royke Lumowa, dirlantas Polda Metro Jaya, kepada saya, dalam suatu kesempatan di Jakarta.
Menurut saya pribadi agak aneh saja, apa ini salah satu akal-akalan biar tilang jadi lahan buat polisi!
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah).
Bagaimana kelanjutannya! ini sebenarnya yang saya pengen ceritakan, pertama polisi itu bilang (saya lupa baca nama dan foto polisi itu, boro2 ingat saya nego habis-habisan biar denda bisa kurang huft) mau sidang dan diambil dikantor polisi atau didenda ditempat biar cepat!
Saya pertama coba yak udah pak saya sidang aja, kira-kira SIM saya bisa aman tidak kalau sampai di tinggal untuk sidang (jangan2 nanti hilang karena banyaknya yang kena tilang) dia bilang "aman lah!" , saya pikir lagi terus bilang "kalau sidang ditempat sama segitu" polisi "sama ni sudah ada di surat tilang tertanda 100 ribu dll", beberapa menit kemudian polisi bilang, "sok lah kalau di tempat bisa setengahnya aja" hah mulai panas ni.
Kalau menurut dia bisa setengahnya saya senang aja soalnya lagi tergesa-gesa, terus ibu saya bilang (saya bonceng ibu pas tadi pagi) kata ibu saya "pak 25 ribu aja lah dah biasa da", kata polisi "wah nda akan diterima segitu mah, 30 ribu aja lah", ortu kekeh pengen nya 25 ribu "ni pak saya kasih 25 ribu" sambil masih nego. eh diterima ternyata, yak udah saya juga pergi. Hahahaha polisi goceng beda goceng diterima langsung "sambil manyun tuh polisi saya liat"
yak udah deh daripada banyak banyot mending liat aja sekarang di perempatan kopo arah ke leuwi panjang Bandung, sekarang lagi ada Razia kendaraa bermotor disana, jadi saran saya silahkan hidupkan lampu, cek knalpot, kaca spion dll biar tidak kena tilang.
Saya memang salah karena saya sudah tahu lama soal ini, cuman yg jadi kebiasan tidak menyalakan lampu karena jarang ada razia dan sosialiasi soal lampu kayaknya musiman aja di Bandung. menurut saya pribadi kurang bermanfaat kalau cuaca memang sedang cerah dan tidak mendung alias rada gelap ... malah kalau ada pengemudi yang kagetan tiba-tiba dispion lampu motor silau bisa-bisa nubruk tuh didepan karena kaget .
</div>