warungkopi
27th May 2012, 04:33 PM
http://cdn-u.kaskus.co.id/66/qubybstq.jpg
akhir-akhir ini ane perhatikan masalah homo jadi semakin trend di kaskus, karena berubahnya :maho menjadi :gen it.
mungkin di antara kita ada yg bertanya "apa yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar?"
Dari sudut pandang psiko-medis, homoseksual saat ini tidak lagi dikategorikan sebagai suatu gangguan atau penyakit jiwa ataupun sebagai suatu penyimpangan (deviasi) seksual. Karena homoseksualitas merupakan suatu fenomena manifestasi seksual manusia, seperti juga heteroseksualitas (hubungan seks antar jenis kelamin berbeda) atau biseksualitas (hubungan seks dengan sesama dan antar jenis kelamin berbeda).
Sudut pandang psiko-medis itu tentu berlawanan dengan sudut pandang agama yang lebih melihat dari sisi moral dan fitrah kemanusiaan. Melakukan hubungan seks dengan sejenis adalah perilaku yang tidak sesuai dengan fitrah manusia yang diciptakan Allah berpasang-pasangan, dan pasangan itu adalah laki-laki dan perempuan. Mungkin yang dimaksud bukan penyimpangan seksual atau gangguan jiwa dalam sudut pandang psiko-medis terhadap perilaku homoseksual/lesbian, adalah karena para pelaku homoseksual/lesbian tidak merasa ada penyimpangan dan mereka menjalaninya dengan wajar-wajar saja. Mereka yang sudah merasa cocok dengan orientasi seksual seperti itu yang dalam istilah psiko-medisnya dinamakan ego sintonik. Tetapi juga tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian yang melakukan praktik homoseksual/lesbian merasa bahwa perbuatan tersebut menyimpang dan mereka pun berusaha untuk meninggalkannya, yang disebut dengan ego distonik.
Berdasarkan penyebabnya ada tiga penyebab homoseksual/lesbian; yaitu, yang pertama, biogenik yaitu homoseksual yang disebabkan oleh kelainan di otak atau kelainan genetik. Jenis ini yang paling sulit untuk disembuhkan karena sudah melekat dengan eksistensi hidupnya. Mereka sejak lahir sudah membawa kecenderungan untuk menyukai orang lain yang sejenis, sehingga benar-benar ini di luar kontrol dan keinginan sadar mereka.
Kedua, psikogenetik yaitu homoseksual/lesbian yang disebabkan oleh kesalahan dalam pola asuh atau mereka mengalami pengalaman dalam hidupnya yang mempengaruhi orientasi seksualnya di kemudian hari. Kesalahan pola asuh yang dimaksud adalah ketidak tegasan dalam mengorientasikan sejak dini kecenderungan perilaku berdasarkan jenis kelamin. Dalam hal ini misalnya anak laki-laki tetapi diberlakukan seperti anak perempuan dan begitu pula sebaliknya. Pengalaman yang dapat membentuk perilaku homo/lesbi diantaranya adalah pengalaman pernah disodomi atau waktu kecil orang itu melakukan coba-coba melakukan hubungan seks dengan temannya yang sejenis. Pengalaman-pengalaman seperti ini berpengaruh cukup besar terhadap orientasi seksual orang itu di kemudian hari. dosen ane pernah bercerita, temannya semasa kuliah adalah seorang lesbian. Ia menjadi lesbi karena saat masih kecil ia diperkosa oleh ayahnya dan hal itu membuat dia trauma mendalam dan menjadi sangat takut dengan laki-laki.
Dia berkata bahwa tidak mudah menjalani kehidupan seperti itu, tapi ketakutan dia terhadap laki-laki sangat besar.
Ketiga, sosiogenetik yaitu orientasi seksual yang dipengaruhi oleh faktor sosial-budaya. Kaum Nabi Luth yang homo adalah contoh dalam sejarah umat manusia bagaimana faktor sosial-budaya homosexual oriented mempengaruhi orang yang ada dalam lingkungan tersebut untuk berperilaku yang sama.
Ada yang berpendapat menjadi gay atau lesbian adalah pilihan. Tapi hal itu bisa diubah. Rekan ane yg psikolog juga pernah berkata, kalo sikap menyukai sesama jenis ini bisa diubah dengan terapi, diberi doktrin2 dan harus dipantau setiap hari. selain itu untuk masyarakat atau kita2 yang normal, sebaiknya jangan pernah menghina mereka karena kebanyakan kasus yg terjadi kaum gay dan lesbi yg sering mendapat hinaan malah akan mengalami gangguan kesehatan jiwa yg serius dan biasanya bunuh diri atau lari ke obat2 terlarang. berarti secara tak langsung mereka yg bisanya hanya menghina telah mempengaruhi orang lain untuk bunuh diri dong?
Selain itu jika semakin sering orang normal mengecam kaum gay atau lesbian, hanya akan membuat solidaritas di antara mereka semakin kuat.
Kita sebaiknya membantu mereka untuk sembuh.
Dan satu tambahan lagi, bagi agan2 yang mulai merasa tertarik dengan sesama jenis, sebaiknya mencari teman lawan jenis yg banyak, dan jangan mencari teman2 yang suka sesama jenis juga.
jika ada tambahan dari ceriwiser, monggo ditulis :)
referensi :http://pemikiranislam.wordpress.com/...l-dan-lesbian/ (http://pemikiranislam.wordpress.com/2007/08/11/pandangan-terhadap-kaum-homoseksual-dan-lesbian/)
wikipedia
pemikiran ane
</div>
akhir-akhir ini ane perhatikan masalah homo jadi semakin trend di kaskus, karena berubahnya :maho menjadi :gen it.
mungkin di antara kita ada yg bertanya "apa yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar?"
Dari sudut pandang psiko-medis, homoseksual saat ini tidak lagi dikategorikan sebagai suatu gangguan atau penyakit jiwa ataupun sebagai suatu penyimpangan (deviasi) seksual. Karena homoseksualitas merupakan suatu fenomena manifestasi seksual manusia, seperti juga heteroseksualitas (hubungan seks antar jenis kelamin berbeda) atau biseksualitas (hubungan seks dengan sesama dan antar jenis kelamin berbeda).
Sudut pandang psiko-medis itu tentu berlawanan dengan sudut pandang agama yang lebih melihat dari sisi moral dan fitrah kemanusiaan. Melakukan hubungan seks dengan sejenis adalah perilaku yang tidak sesuai dengan fitrah manusia yang diciptakan Allah berpasang-pasangan, dan pasangan itu adalah laki-laki dan perempuan. Mungkin yang dimaksud bukan penyimpangan seksual atau gangguan jiwa dalam sudut pandang psiko-medis terhadap perilaku homoseksual/lesbian, adalah karena para pelaku homoseksual/lesbian tidak merasa ada penyimpangan dan mereka menjalaninya dengan wajar-wajar saja. Mereka yang sudah merasa cocok dengan orientasi seksual seperti itu yang dalam istilah psiko-medisnya dinamakan ego sintonik. Tetapi juga tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian yang melakukan praktik homoseksual/lesbian merasa bahwa perbuatan tersebut menyimpang dan mereka pun berusaha untuk meninggalkannya, yang disebut dengan ego distonik.
Berdasarkan penyebabnya ada tiga penyebab homoseksual/lesbian; yaitu, yang pertama, biogenik yaitu homoseksual yang disebabkan oleh kelainan di otak atau kelainan genetik. Jenis ini yang paling sulit untuk disembuhkan karena sudah melekat dengan eksistensi hidupnya. Mereka sejak lahir sudah membawa kecenderungan untuk menyukai orang lain yang sejenis, sehingga benar-benar ini di luar kontrol dan keinginan sadar mereka.
Kedua, psikogenetik yaitu homoseksual/lesbian yang disebabkan oleh kesalahan dalam pola asuh atau mereka mengalami pengalaman dalam hidupnya yang mempengaruhi orientasi seksualnya di kemudian hari. Kesalahan pola asuh yang dimaksud adalah ketidak tegasan dalam mengorientasikan sejak dini kecenderungan perilaku berdasarkan jenis kelamin. Dalam hal ini misalnya anak laki-laki tetapi diberlakukan seperti anak perempuan dan begitu pula sebaliknya. Pengalaman yang dapat membentuk perilaku homo/lesbi diantaranya adalah pengalaman pernah disodomi atau waktu kecil orang itu melakukan coba-coba melakukan hubungan seks dengan temannya yang sejenis. Pengalaman-pengalaman seperti ini berpengaruh cukup besar terhadap orientasi seksual orang itu di kemudian hari. dosen ane pernah bercerita, temannya semasa kuliah adalah seorang lesbian. Ia menjadi lesbi karena saat masih kecil ia diperkosa oleh ayahnya dan hal itu membuat dia trauma mendalam dan menjadi sangat takut dengan laki-laki.
Dia berkata bahwa tidak mudah menjalani kehidupan seperti itu, tapi ketakutan dia terhadap laki-laki sangat besar.
Ketiga, sosiogenetik yaitu orientasi seksual yang dipengaruhi oleh faktor sosial-budaya. Kaum Nabi Luth yang homo adalah contoh dalam sejarah umat manusia bagaimana faktor sosial-budaya homosexual oriented mempengaruhi orang yang ada dalam lingkungan tersebut untuk berperilaku yang sama.
Ada yang berpendapat menjadi gay atau lesbian adalah pilihan. Tapi hal itu bisa diubah. Rekan ane yg psikolog juga pernah berkata, kalo sikap menyukai sesama jenis ini bisa diubah dengan terapi, diberi doktrin2 dan harus dipantau setiap hari. selain itu untuk masyarakat atau kita2 yang normal, sebaiknya jangan pernah menghina mereka karena kebanyakan kasus yg terjadi kaum gay dan lesbi yg sering mendapat hinaan malah akan mengalami gangguan kesehatan jiwa yg serius dan biasanya bunuh diri atau lari ke obat2 terlarang. berarti secara tak langsung mereka yg bisanya hanya menghina telah mempengaruhi orang lain untuk bunuh diri dong?
Selain itu jika semakin sering orang normal mengecam kaum gay atau lesbian, hanya akan membuat solidaritas di antara mereka semakin kuat.
Kita sebaiknya membantu mereka untuk sembuh.
Dan satu tambahan lagi, bagi agan2 yang mulai merasa tertarik dengan sesama jenis, sebaiknya mencari teman lawan jenis yg banyak, dan jangan mencari teman2 yang suka sesama jenis juga.
jika ada tambahan dari ceriwiser, monggo ditulis :)
referensi :http://pemikiranislam.wordpress.com/...l-dan-lesbian/ (http://pemikiranislam.wordpress.com/2007/08/11/pandangan-terhadap-kaum-homoseksual-dan-lesbian/)
wikipedia
pemikiran ane
</div>