PDA

View Full Version : Pria asal Nepal, Keliling Dunia naik sepeda


dkijakarta
27th May 2012, 04:25 PM
http://i53.tinypic.com/vos7kj.jpg

Pergi keliling dunia memang mengasyikkan. Tapi tak mungkin dilakukan tanpa uang.

Baru-baru ini seorang laki-laki Nepal bepergian keliling dunia menggunakan sepeda tanpa uang.

Pushkar Shah sudah mengunjungi 151 negara menggunakan sepedanya sambil membawa pesan perdamaian. Dalam waktu sebelas tahun, jarak yang ia tempuh dengan mengayuh sepeda sama dengan perjalanan keliling dunia sebanyak lima kali.



Dan pada tahun ini, ia juga mendaki puncak dunia yaitu Gunung Everest.




[/spoiler][spoiler=open this] for di everest:




http://i56.tinypic.com/2qmn2c2.jpg









Rajan Parajuli menanyakan bagaimana ia berhasil melakukan seluruh perjalanan itu. Pushkar Shah dulu seorang guru di Dolakha, satu distrik terpencil di Nepal dekat perbatasan Cina.



Pada Agustus 1998 ia minum-minum bersama teman-temannya dan hidupnya berubah. �Waktu itu saya lagi minum bir lokal dengan teman saya. Saya tidak tahu mengapa, tapi saya katakan saya ingin pergi keliling dunia dengan sepeda saya, sambil menyebarkan pesan perdamaian. Semua orang mentertawakan saya dan mereka bilang saya mabuk. Lalu saya katakan, saya akan tunjukkan pada kalian dan saya bisa buktikan kalau saya bisa melakukannya.�



Waktu itu ia berusia 30 tahun dan belum pernah pergi keluar negeri. Keluarganya miskin dan iapun tidak punya sepeda. Tapi demi membuktikan bahwa temannya salah, ia meninggalkan desa kecilnya dan pergi keliling dunia.



�Saya selalu ingat hari ini. Sekitar seribu warga desa datang dan mengucapkan selamat jalan kepada saya. Saya tidak punya uang sama sekali. Pada hari pertama perjalanan saya, ibu saya memberikan sekitar 12 ribu rupiah. Saya memulai perjalanan saya dengan kantong kosong. Sebagian orang bertanya, bagaimana saya bisa kembali lagi ke desa dan saya bakal kesasar. Tapi saya katakan, dunia ini seperti sepakbola dan Anda bisa kembali lagi kemanapun Anda pergi.�



Waktu Pushkar meninggalkan Nepal, ia punya sepeda pemberian dari aktor perempuan, sebuah bendera Nepal, dan beberapa helai pakaian, serta sekitar 12 ribu rupiah di sakunya.



�Negara pertama yang saya kunjungi adalah India lalu Pakistan. Setelah itu saya pergi ke Asia Timur seperti : Cina, Jepang, Filipina, Brunei, Singapura, Malaysia dan Indonesia. Lalu ke Australia, dan kawasan Pasifik seperti Fiji, Tonga, sekitar situ. Setelah itu saya ke Amerika Utara seperti Kanada. Terus sampai ke Amerika Serikat, Meksiko: Amerika Selatan dan ke Afrika.�



Pushkar Shah menghabiskan 10 tahun di jalan dan mengunjungi 151 negara. �Waktu saya masih di daratan, saya selalu naik sepeda. Tapi ketika saya harus menyebrang lautan, saya naik kapal atau pesawat.�



Bagiamana Anda dapatkan uang untuk itu?

�Kemanapun saya pergi, saya menjelaskan kepada orang-orang tentang perjalanan saya dan menanyakan apa mereka punya makanan yang bisa mereka bagikan ke saya. Saya hanya perlu makan dua kali sehari. Sebagian besar waktu, saya tidur di dalam tenda di lantai. Kadang ketika orang-orang memberikan saya sumbangan, saya menyisahkan uang itu. Dan kadang saya bekerja di beberapa tempat. Saya pintar sekali mencuci piring. Ya, saya lakukan itu karena saya harus melakukan apa saja untuk menyelesaikan perjalanan saya.�



Tapi ia pernah dirampok sepuluh kali dan sepedanya itu pernah dicuri orang. Salah satu peristiwa yang sedih terjadi ketika ia di Congo.

�Waktu itu saya sedang jalan kaki di jalanan Kinshahsa. Satu mobil mendatangi saya dan seorang laki-laki yang duduk di sebelah supir mengeluarkan pistol, lalu ia katakan pada saya�angkat tangan!� Mereka tanyakan barang apa saja yang saya miliki. Saya memberikan dia satu kamera digital, telfon seluler dan sekitar 179 ribu rupiah yang ada dalam saku saya. Lalu mereka membebaskan saya dan katakan. Terima kasih banyak Pak.� Esoknya, ia menemukan kameranya di tempat penjualan barang bekas dan membelinya kembali seharga 893 ribu rupiah.



Kemanapun ia pergi, masyarakat memberikan dukungan mereka dan membantunya pergi ke negara selanjutnya. Pushkar telah merekam perjalanannya dan menulisnya di lebih dari 30 buku hariannya.



Kini Pushkar tinggal di kamar kost di Lazimpat, ibukota Kathmandu. Luas kamarnya tak lebih dari 2,5 meter dan penuh dengan foto serta koin dari seluruh dunia. Lebih dari 150 bendara negara bergantungan dari langit-langit kamarnya. Sementara ratusan penghargaan ditumpuk di lantai. Ada lima kotak logam penuh dengan berbagai hadiah dari seluruh dunia. �Kalau saya lihat barang-barang yang berantakkan ini, saya sedih sekali. Saya tidak punya pekerjaan. Saya keliling dunia dan berakhir di neraka. Dimana saya harus simpan semua penghargaan ini kalau saya tidak bisa bayar sewa kamar? Pemilik rumah bisa saja mengeluarkan saya kapan saja. Saya sudah memohon pada pemerintah untuk mengambil semua hadiah internasional ini, dan memasukkanya di dalam musium. Tapi mereka tidak mengambilnya.�



Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita untuk memberikan kontribusi bagi dunia yg lebih baik, sekecil apapun itu. Tolong dirate :rate5

Syukur2 kalo ada yg mo ngasih http://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gifhttp://static.kaskus.co.id/images/smilies/melons.gif

</div>