dkijakarta
27th May 2012, 04:24 PM
Jujur, kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Bicara jujur jadi ingat waktu ulangan atau ujian di bangku sekolah dasar kelas satu. Ada pertanyaan pilihan seperti ini.
Salah satu sikap yang baik adalah?
a.Jujur b.Bohong c.Mencuri.
Sudah pasti guru atau orangtua akan membenarkan jawaban �A� atau jujur. Tapi sekarang kata Jujur itu hanya sekedar ucapan atau janji yang sering diucapkan namun sedikit yang mempraktekan. Sikap jujur sudah menjadi barang langkah atau asing. Bahkan orang yang mempraktekan kata jujur justru akan merasa asing atau diasingkan.
Satu kasus yang ramai di pemberitaan media yakni Nasib Ibu Siami, yang jujur malah jadi hancur. Ibu Siami dan keluarganya terpaksa harus mengungsi hanya karena melaporkan pencontekan masal di sekolah anaknya. Puluhan warga, terutama wali murid kelas VI, berunjuk rasa di depan rumah Siami. Mereka protes pelaporan itu dan berteriak-teriak mengusir Siami karena dinilai meresahkan. Akibat pelaporan ini tiga guru diberhentikan.
Mungkin bagi warga atau guru bersangkutan, menyontek itu hal biasa dilakukan oleh seorang siswa yang tak perlu dibesar-besarkan. Menyontek di sekolah adalah hal sepele yang tidak merugikan banyak orang dan tak menimbulkan akibat fatal buat orang lain.
Mungkin bagi sebagian orang perbuatan tidak jujur atau berbohong selama tidak merugikan orang lain bukan dianggap dosa besar. Ambil contoh, saat kita buat janji untuk bertemu dengan teman. Kita akui saat ditanya oleh teman kita sudah sampai mana? Kita bilang otw, padahal masih ada di rumah. Nah karena sudah terbiasa berbohong seperti itu, lama-lama sudah dianggap hal yang biasa.
Padahal mereka lupa akan pelajaran moral yang mereka ajarkan kepada anak-anaknya sejak usia dini. Bahwa yang namanya bohong atau tidak jujur adalah perbuatan berdosa entah bohong kecil atau besar namanya bohong atau tidak jujur. Pasti dilaknat Tuhan.
Saat ini perbuatan tidak jujur sudah menjadi hal yang biasa. Makanya sungguh tak heran bila kasus korupsi tumbuh berkembang di negeri kita ini. Akibatnya orang-orang yang jujur malah terlempar. Mereka merasa asing dengan lingkungan yang penuh kebohongan. Tak jarang pula karyawan atau pegawai dimutasi oleh bosnya lantaran kejujurannya. Banyak pejabat yang tak kuat karena mempertahankan kejujuranya. Bahkan diserang oleh pejabat lain yang dianggap sok suci.
Bila korupsi mau dibabat habis, selain penegakan hukum yang tegas dan kuat. Pendidikan moral juga harus diterapkan sejak anak usia dini. Bukan sekedar jadi pelajaran hafalan di sekolah.
Jangan kebiasaan buruk itu dipertahankan dan dijadikan budaya. Sekecil apa pun bila Tuhan mengatakan itu dosa, sebisa mungkin harus dihindarkan.
Semoga bermanfaat, terutama bagi penulis semoga senantiasa diberikan istiqomah untuk menjunjung tinggi kejujuran. Kadang kejujuran itu luput dari hidup kita sehari hari.
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/89uy6ofk.jpg
SUMBER (http://mone.blogdetik..com/2011/06/14/mau-jujur-malah-digusur/)
</div>
Salah satu sikap yang baik adalah?
a.Jujur b.Bohong c.Mencuri.
Sudah pasti guru atau orangtua akan membenarkan jawaban �A� atau jujur. Tapi sekarang kata Jujur itu hanya sekedar ucapan atau janji yang sering diucapkan namun sedikit yang mempraktekan. Sikap jujur sudah menjadi barang langkah atau asing. Bahkan orang yang mempraktekan kata jujur justru akan merasa asing atau diasingkan.
Satu kasus yang ramai di pemberitaan media yakni Nasib Ibu Siami, yang jujur malah jadi hancur. Ibu Siami dan keluarganya terpaksa harus mengungsi hanya karena melaporkan pencontekan masal di sekolah anaknya. Puluhan warga, terutama wali murid kelas VI, berunjuk rasa di depan rumah Siami. Mereka protes pelaporan itu dan berteriak-teriak mengusir Siami karena dinilai meresahkan. Akibat pelaporan ini tiga guru diberhentikan.
Mungkin bagi warga atau guru bersangkutan, menyontek itu hal biasa dilakukan oleh seorang siswa yang tak perlu dibesar-besarkan. Menyontek di sekolah adalah hal sepele yang tidak merugikan banyak orang dan tak menimbulkan akibat fatal buat orang lain.
Mungkin bagi sebagian orang perbuatan tidak jujur atau berbohong selama tidak merugikan orang lain bukan dianggap dosa besar. Ambil contoh, saat kita buat janji untuk bertemu dengan teman. Kita akui saat ditanya oleh teman kita sudah sampai mana? Kita bilang otw, padahal masih ada di rumah. Nah karena sudah terbiasa berbohong seperti itu, lama-lama sudah dianggap hal yang biasa.
Padahal mereka lupa akan pelajaran moral yang mereka ajarkan kepada anak-anaknya sejak usia dini. Bahwa yang namanya bohong atau tidak jujur adalah perbuatan berdosa entah bohong kecil atau besar namanya bohong atau tidak jujur. Pasti dilaknat Tuhan.
Saat ini perbuatan tidak jujur sudah menjadi hal yang biasa. Makanya sungguh tak heran bila kasus korupsi tumbuh berkembang di negeri kita ini. Akibatnya orang-orang yang jujur malah terlempar. Mereka merasa asing dengan lingkungan yang penuh kebohongan. Tak jarang pula karyawan atau pegawai dimutasi oleh bosnya lantaran kejujurannya. Banyak pejabat yang tak kuat karena mempertahankan kejujuranya. Bahkan diserang oleh pejabat lain yang dianggap sok suci.
Bila korupsi mau dibabat habis, selain penegakan hukum yang tegas dan kuat. Pendidikan moral juga harus diterapkan sejak anak usia dini. Bukan sekedar jadi pelajaran hafalan di sekolah.
Jangan kebiasaan buruk itu dipertahankan dan dijadikan budaya. Sekecil apa pun bila Tuhan mengatakan itu dosa, sebisa mungkin harus dihindarkan.
Semoga bermanfaat, terutama bagi penulis semoga senantiasa diberikan istiqomah untuk menjunjung tinggi kejujuran. Kadang kejujuran itu luput dari hidup kita sehari hari.
http://cdn-u.kaskus.co.id/61/89uy6ofk.jpg
SUMBER (http://mone.blogdetik..com/2011/06/14/mau-jujur-malah-digusur/)
</div>