sendokpiso
27th May 2012, 04:22 PM
Dimana-mana kulihat, semua sama saja. Di dinding, di tiang bahkan di jendela mobil sekalipun yang terlihat hanyalah berita dan poster mengenai pemuda yang telah menghilang selama 4 hari berturut-turut. Pemuda itu masih muda, masih SMA, sekitar 16 tahun. Namanya Langit, dan dari yang kubaca dari koran pagi ini di rumah, pemuda itu cukup tampan dan ia itu orang yang supel serta pandai. Hubungan dengan keluarganya pun baik. Keadaan ekonominya pun luar biasa menggiurkan.
Tiada yang menyangka bahwa ia akan kabur dari rumah dan menghilang seperti ini. �dasar orang kaya tidak berterimakasih� pikirku saat pertama kali membaca berita tersebut. Namun sekarang, saat aku sedang menyusuri jalan menuju kantor...saat melewati gang sepi yang setiap hari saya lalui....saya sadar bahwa mungkin saya justru yang harus berterimakasih...
Karena di pojok gang tersebut tepat di samping tempat pembuangan sampah terdapatlah badan seorang lelaki, lelaki yang badannya sudah terbuka jelas namun tanpa isi. Mual dan rasa pusing menyambar seketika, kaki lemas hampir tak berdaya. �Tidak kau harus kuat!�pikirku, berusaha menguatkan diri. Dengan tubuh bergemetar aku mencoba melihat baik-baik wajah lelaki itu. Matanya tercongkel dan mulutnya penuh dengan belatung, pipinya dihiasi dengan berbagai luka goresan pisau.
�Mungkin bukan lelaki yang sama...�pikirku lagi, awalnya aku sempat mengira mayat yang telah busuk ini pemuda yang diberitakan hilang itu.... namun, mungkin saja aku salah. Aku menarik napas panjang, dan berusaha tenang. Dengan tergesa-gesa aku segera meraih telepon dan hendak menelpon polisi, telepon sudah terhubungkan namun �halo-ak-Aduuh!?�kalimatku terputus, akibat dari kecerobohanku sendiri. Kakiku tersandung sesuatu mungkin batu atau mungkin tangan mayat yang tergeletak di sampingku itu, apapun penyebabnya yang jelas sekarang hpku jatuh,menggelincir jauh dan lututku tergores.
Aku merintih kesakitan sambil mencoba berdiri dan merapihkan seragam kerjaku, sepatu hak-ku hilang sebelah, mungin tersangkut di benda yang menjatuhkanku tadi. Aku amati baik-baik dan ternyata benar, sepatuku sekarang berada di atas sebuah buku hitam. Buku hitam misterius yang terlihat kusam dan dekil.
Kupungut buku tersebut dari aspal. Aku membuka beberapa lembar pertama, tidak dicantumkan nama pemilik namun, terdapat beberapa paragraf disertai tanggal masing-masing. �mungkin ini diari lelaki ini...sebaiknya aku segera lapor polisi�-seraya aku mencari hp, untungnya masih utuh dan sepertinya tidak begitu rusak. Secepatnya aku meraihnya dan...tiba-tiba hpku bunyi. Di Layar terpampang jelas tulisan �BOS�. �Iya bos?�aku bereaksi spontan.
�Rani!?Kamu Ya dasar di mana sih dari tadi kutunggu, ini sudah ketiga kali kau telat tau mau kupecat!?�ancamnya tegas.
�Eh ah..pecat!? jangan bos aku entar gimana nyari uang a-�
�yasudah kalau mau cari kerja datang yang tepat dan KERJA, bego!�
�i..iya maafkan saya saya segera ke sana!� . Panik, aku langsung kabur dari tempat lupa akan seluruh kejadian di gang itu.
Sesampainya di kantor bos sudah menanti, wajah merah, mata melotot, teriakan menggelegar dan beribu komentar kuhadapi. Semua kubalas dengan permintaan maaf dan segera menuju bangku seketariat ku. Begitu duduk baru kusadari bahwa aku telah melantarkan mayat lelaki itu, takut bos akan mengira ceritaku hanya sekadar bualan, aku berusaha melupakan kejadian tersebut dan melanjutkan kerja-toh pasti orang lain akan sadar bukan?
�Brugh� tasku jatuh berhamburan isinya semua...�hari ini emang sial�aku menggerutu kesal. Kulihat buku hitam usang itu lagi. �Haaaah!? Gimana ini??�pikirku panik. �he-em��bosku kembali melototiku dar seberang ruangan. �gawat, aku tak mau kehilangan pekerjaan, bahkan demi nyawa orang sekalipun�.
Dengan berat hati aku kembali menghadap komputer...namun, kali ini buku hitam itu kupangku dan diam-diam kubaca-sekedar untuk menghilangkan rasa penasaran. Buku hitam itu ternyata diari , bertanggal namun tahunnya dicoret tinta sampai tak terbaca lagi..aneh...kubaca diari itu baik-baik.
pengen tau kelanjutan nya klik di sini (http://setya-wa2n.blogspot.com/2011/11/buku-hitam-langit.html)
sorry gw kasih link nya,, cz ga enak klo baca ga tegang2 ^_^
</div>
Tiada yang menyangka bahwa ia akan kabur dari rumah dan menghilang seperti ini. �dasar orang kaya tidak berterimakasih� pikirku saat pertama kali membaca berita tersebut. Namun sekarang, saat aku sedang menyusuri jalan menuju kantor...saat melewati gang sepi yang setiap hari saya lalui....saya sadar bahwa mungkin saya justru yang harus berterimakasih...
Karena di pojok gang tersebut tepat di samping tempat pembuangan sampah terdapatlah badan seorang lelaki, lelaki yang badannya sudah terbuka jelas namun tanpa isi. Mual dan rasa pusing menyambar seketika, kaki lemas hampir tak berdaya. �Tidak kau harus kuat!�pikirku, berusaha menguatkan diri. Dengan tubuh bergemetar aku mencoba melihat baik-baik wajah lelaki itu. Matanya tercongkel dan mulutnya penuh dengan belatung, pipinya dihiasi dengan berbagai luka goresan pisau.
�Mungkin bukan lelaki yang sama...�pikirku lagi, awalnya aku sempat mengira mayat yang telah busuk ini pemuda yang diberitakan hilang itu.... namun, mungkin saja aku salah. Aku menarik napas panjang, dan berusaha tenang. Dengan tergesa-gesa aku segera meraih telepon dan hendak menelpon polisi, telepon sudah terhubungkan namun �halo-ak-Aduuh!?�kalimatku terputus, akibat dari kecerobohanku sendiri. Kakiku tersandung sesuatu mungkin batu atau mungkin tangan mayat yang tergeletak di sampingku itu, apapun penyebabnya yang jelas sekarang hpku jatuh,menggelincir jauh dan lututku tergores.
Aku merintih kesakitan sambil mencoba berdiri dan merapihkan seragam kerjaku, sepatu hak-ku hilang sebelah, mungin tersangkut di benda yang menjatuhkanku tadi. Aku amati baik-baik dan ternyata benar, sepatuku sekarang berada di atas sebuah buku hitam. Buku hitam misterius yang terlihat kusam dan dekil.
Kupungut buku tersebut dari aspal. Aku membuka beberapa lembar pertama, tidak dicantumkan nama pemilik namun, terdapat beberapa paragraf disertai tanggal masing-masing. �mungkin ini diari lelaki ini...sebaiknya aku segera lapor polisi�-seraya aku mencari hp, untungnya masih utuh dan sepertinya tidak begitu rusak. Secepatnya aku meraihnya dan...tiba-tiba hpku bunyi. Di Layar terpampang jelas tulisan �BOS�. �Iya bos?�aku bereaksi spontan.
�Rani!?Kamu Ya dasar di mana sih dari tadi kutunggu, ini sudah ketiga kali kau telat tau mau kupecat!?�ancamnya tegas.
�Eh ah..pecat!? jangan bos aku entar gimana nyari uang a-�
�yasudah kalau mau cari kerja datang yang tepat dan KERJA, bego!�
�i..iya maafkan saya saya segera ke sana!� . Panik, aku langsung kabur dari tempat lupa akan seluruh kejadian di gang itu.
Sesampainya di kantor bos sudah menanti, wajah merah, mata melotot, teriakan menggelegar dan beribu komentar kuhadapi. Semua kubalas dengan permintaan maaf dan segera menuju bangku seketariat ku. Begitu duduk baru kusadari bahwa aku telah melantarkan mayat lelaki itu, takut bos akan mengira ceritaku hanya sekadar bualan, aku berusaha melupakan kejadian tersebut dan melanjutkan kerja-toh pasti orang lain akan sadar bukan?
�Brugh� tasku jatuh berhamburan isinya semua...�hari ini emang sial�aku menggerutu kesal. Kulihat buku hitam usang itu lagi. �Haaaah!? Gimana ini??�pikirku panik. �he-em��bosku kembali melototiku dar seberang ruangan. �gawat, aku tak mau kehilangan pekerjaan, bahkan demi nyawa orang sekalipun�.
Dengan berat hati aku kembali menghadap komputer...namun, kali ini buku hitam itu kupangku dan diam-diam kubaca-sekedar untuk menghilangkan rasa penasaran. Buku hitam itu ternyata diari , bertanggal namun tahunnya dicoret tinta sampai tak terbaca lagi..aneh...kubaca diari itu baik-baik.
pengen tau kelanjutan nya klik di sini (http://setya-wa2n.blogspot.com/2011/11/buku-hitam-langit.html)
sorry gw kasih link nya,, cz ga enak klo baca ga tegang2 ^_^
</div>