Log in

View Full Version : Proyek baru DI Pontianak


kerashati
27th May 2012, 04:22 PM
Pertama - tama


[/quote]





Assalamualaikum wr wb





UPDATE








Karna ada proyek baru yg lain jadi ane ganti Judulnya gan





ane nerima








:melonndan: :melonndan:





ane nolak








:cabendan: :cabendan:





mohon :rate5 :rate5 :rate5 :rate5



Dimulai dari Jalan Layang (proyek 2013)



Dari http://www.antaranews.com/berita/276...g-di-pontianak (http://www.antaranews.com/berita/276856/mendesak-jalan-layang-di-pontianak)










Mendesak, jalan layang di Pontianak

Pontianak (ANTARA News) - Kota Pontianak tidak ingin ada kemacetan parah terjadi nanti di jalan-jalan Kota Khatulistiwa itu. Caranya: bangun jalan layang, karena jalan layang dinilai sudah mendesak untuk dibangun.



Jalan layang itu, dianggap paling pas dibangun di perempatan Jalan Tanjungpura, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pahlawan ke arah Jembatan Kapuas I di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.



"Tingkat kemacetan sudah parah benar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, Edi R Kamtono, di Pontianak, Sabtu.



Ia menjelaskan, pemerintah pusat sudah merespons dan menyuruh Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas PU untuk melakukan kajian lapangan.



"Setelah kami lakukan kajian lapangan paling tidak pembangunan jalan layang itu sepanjang 300 meter guna mengatasi kemacetan di perempatan menuju Jembatan Kapuas I," kata Edi.



Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, berharap, rencana pembangunan jalan layang itu secepatnya disetujui pemerintah pusat sehingga kemacetan di perempatan jalan menuju Jembatan Kapuas I bisa teratasi.



Apalagi, menurut dia, Pontianak sudah ditetapkan sebagai kota metropolitan sehingga secara dini harus mempersiapkan pembangunan infrastruktur jalan, sarana air bersih dan listrik untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut.



Sebelumnya, dosen Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak, Abdul Hamid, menyatakan, solusi mengatasi kemacetan perempatan jalan protokol Pontianak, yakni membangun jalan layang.



Akan tetapi, masih diperlukan kajian ilmiah untuk menentukan jenis teknologi bangunan jalan dan jembatan yang diperlukan untuk itu. Hampir seluruh Kota Pontianak berada di atas tanah gambut yang memiliki struktur tidak mantap. (A057)





Dari http://infopontianak.org/jalan-layan...dibangun-2013/ (http://infopontianak.org/jalan-layang-di-pontianak-ditargetkan-dibangun-2013/)








Jalan Layang di Pontianak Ditargetkan Dibangun 2013

Jalan Layang Target Dibangun 2013

Merchandise Resmi InfoPontianak. Dapatkan sekarang hanya disini

PONTIANAK � Rencana pembangunan jalan layang yang dicanangkan Dinas PU Kota Pontianak sudah memasuki tahapan feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Proses FS itu menelan dana APBD Kota Pontianak puluhan miliar rupiah.



Kepala Dinas PU Provinsi Kalbar, Ir Jakius Sinyor, mengatakan meski proses pembangunan jalan layang itu masih dalam proses studi kelayakan, namun ia yakin Dinas PU dapat segera membangun jalan layang tiga tahun ke depan.



�Sejauh ini pembangunan jalan layang masih dalam proses studi kelayakan dengan anggaran mencapai Rp 70 Miliar dari APBD Kota. Kita masih menunggu hasilnya,� jelasnya kepada wartawan, usai menghadiri HUT ke-50 Pramuka di halaman Kantor Bupati Landak, beberapa waktu lalu.



Propolis Melia Nature Harga Agen. Hanya Rp440.000,-/Kotak Rp.75.000,-/Botol SMS 085652330507 & Follow @agenpropolis

Menurut Jakius, pembangunan jalan layang itu mengingat kemacetan yang sering terjadi di sejumlah jalan yang ada di Kota Pontianak. Pembangunan jalan layang ini sendiri direncanakan akan dibangun di sekitar Jalan Gajah Mada dengan grand design yang akan dirancang sendiri oleh Dinas PU Kota dan Provinsi. �Kalau untuk mengatasi macet kemungkinan besar jalan layang akan terwujud tapi tidak bisa full,� katanya.



Bahkan, Jakius mengatakan jalan layang juga akan dibangun di depan Pendopo hingga jembatan Kapuas. Meski masih memasuki studi kelayakan, ia optimis jalan layang ini akan segera terealisasi pada dua hingga tiga tahun ke depan. �Kalau sekarang baru studi kelayakan, selanjutnya masih ada empat tahap lagi, di antaranya amdal dan konstruksi,� papar dia.



Meski untuk FS Dinas PU memiliki perencanaan anggaran sebesar Rp 70 miliar pada APBD Kota Pontianak 2011. Jakius mengatakan Dinas PU akan mengajukan dana tambahan atau sharing kepada pemerintah pusat guna penambahan anggaran jalan layang tersebut.



Ditanya tanah gambut yang ada di Kota Pontianak akan berpengaruh pembangunan jalan layang itu sendiri, Jakius menegaskan tidak ada masalah. �Kalau tanah tergantung konstruksinya, itu teknisnya nanti pasti akan dibicarakan. Tidak menjadi masalah kalau untuk tanah,� terang dia.



Sebelumnya Kepala Dinas PU Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebutkan ada dua alternatif untuk pembangunan jalan layang. Pertama dari arah Jalan Tanjungpura, Jalan Imam Bonjol sepanjang 336 m dengan biaya sekitar Rp 75 miliar. Alternatif kedua adalah dari arah Jembatan Kapuas I, Jalan Veteran, Jalan Sutoyo sepanjang 1.339 m, dengan biaya ditaksir mencapai Rp 283 miliar.



Ia menjelaskan, saat ini rencana pembangunan jalan layang telah memasuki studi kelayakan, yang nantinya ditindaklanjuti dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan. Dirinya memprediksi jika semua tahapan dapat diselesaikan sesuai jadwal, pembangunan jalan layang itu dapat dimulai pada 2013 mendatang. (jul)





Dan Area Tugu Khatulistiwa (gk tau gan kapan)

dari http://www.kalbariana.net/menanti-ke...tulistiwa-baru (http://www.kalbariana.net/menanti-kelahiran-tugu-khatulistiwa-baru)




[quote]





Menanti Kelahiran Tugu Khatulistiwa Baru

Benda tanpa bayangan adalah sebuah fenomena langka di dunia, hanya bisa dilihat dua kali dalam satu tahun di sejumlah negara yang dilintasi garis khatulistiwa.



Selain di Indonesia. fenomena Kulminasi Matahari itu ditemukan di Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, Somalia, Ekuador, Peru, Kolumbia, dan Brasil.



Di kawasan Nusantara, garis khatulistiwa yang membelah Bumi menjadi dua bagian, Utara dan Selatan berada di tujuh propinsi, yakni Sumatera Barat, Riau, Maluku, Papua, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat yang melewati kota Tayan, Sekadau, Nanga Dedai, dan Pontianak.



Di wilayah Ibukota Kalimantan Barat itulah berdiri tegak sebuah monumen ekuator yang disebut Tugu Khatulistiwa.



Karena dipandang istimewa, tidak mengherankan bila tugu yang dibangun tahun 1928 di Jl. Khatulistiwa, Pontianak Utara itu menarik minat cukup banyak orang untuk berkunjung, tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari negara lain.



Potensi ini dinilai cukup besar sebagai salah satu sumber pemasukan bagi pendapatan daerah, dan sekarang pemerintah setempat sedang berupaya mengembangkan area tugu itu menjadi sebuah kawasan tujuan wisata utama.



Orientasinya, menjadikan tempat itu sarana rekreasi dan wisata pendidikan, antara lain dengan penambahan Jam Matahari (Sundial) tertinggi di dunia dan Planetarium, di samping penginapan, toko dan kafe untuk menambah daya tariknya bagi wisatawan.



Menurut Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Budaya, Informasi dan Komunikasi Kota Pontianak, Dra. Suhartiningsih, dukungan sudah ada dari BPPT dan Planetarium Bandung. Namun, rencana pembangunan kawasan itu bukan perkara gampang dan membutuhkan dana tidak sedikit.



�Kalau lihat anggaran disebut Rp98 milyar, seratus milyarlah. Ini tentu tidak mudah. Karena itu kita membuka peluang bagi investor yang berminat,� katanya.



Bila dibangun dengan biaya dari Pemerintah Kota Pontianak sendiri, Kawasan Tugu Khatulistiwa ditargetkan selesai dibangun dalam waktu 10 tahun, mulai dari 2009. Itupun harus dengan dukungan penuh dari segenap warga masyarakat dan pemerintah, baik di tingkat kota dan kabupaten hingga propinsi, bahkan Jakarta.



Kendala terbesar yang dihadapi saat ini adalah belum selesainya urusan pembebasan tanah sekitar tugu yang akan dijadikan kawasan baru bagi ikon kota Pontianak tersebut, yang tidak hanya merupakan daerah hunian masyarakat tetapi juga lahan kosong milik Komando Resor Militer (Korem) 121 ABW.



�Sampai sekarang kita belum bisa menyelesaikan masalah ini,� kata Suhartiningsih.



Tak bergeser



Tugu Khatulistiwa awalnya didirikan oleh seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda, yang memimpin satu tim ekpedisi internasional di �negeri seribu sungai� untuk memetakan garis imajiner khatulistiwa (ekuator) pada 1928.



Belakangan, pada 1938 Arsitek ternama Indonesia Silaban memperbaiki bangunan tugu dan menambahkan sebuah lingkaran di bagian puncaknya, hampir 60 tahun sebelum pemerintah kota melakukan kegiatan renovasi dengan menambahkan kubah pada bagian atas tugu, dan membangun duplikat Tugu Khatulistiwa berukuran lima kali lipat dari bangunan aslinya.



Tahun 2005, satu tim riset dari BBPT pernah mengkoreksi ground zero (titik nol) khatulistiwa di Pontianak, dan menyatakan bahwa titik itu sebenarnya berada 117 kilometer ke arah Sungai Kapuas.



Meski demikian, posisi Monumen Ekuator itu sampai sekarang tidak bergeser dari tempatnya semula.



Kulminasi Matahari terjadi ketika Bumi dan sang Pemberi Cahaya berada pada satu garis lurus (vertikal), sehingga benda apapun di atas Bumi ini tidak akan menampakkan bayangannya pada waktu itu.(ini infonya belum lengkap karena kelebihan , jadi silakan buka sumbernya :D)





Maaf kalo terlalu panjang , tapi ini pasti bermanfaat buat agan :D

dan ingat gan mohon :rate5 :rate5 :rate5 :rate5

</div>