Log in

View Full Version : Demo menuntut Referendum PAPUA


minumwine
27th May 2012, 04:20 PM
[/spoiler] for Semoga Tidak:




:repost:








for Semoga saja:




dapat HT + melon dan DI kasih Rate Bintang 5 dari agan*









Tadi kan ane jalan* memutari kota jayapura..

ehh ternyata ada demo lagi Tentang tuntuntan referendum Papua..

yasudah ane coba posting tentang kabar berita ini.. http://static.kaskus.co.id/images/smilies/takuts.gif

Check This Ou ::::








[/quote]





Sepekan sudah Dubes Belanda untuk Indonesia Mr. Tjeerd Feico De Zwaan berkunjung ke Papua (13/3/2012). Yang terungkap ke publik, Dubes Belanda d ke Papua untuk bertemu pimpinan Majelis Rakyat Papua. Dan, benar Mr. Tjeerd dan rombongan telah diterima oleh pimpinan MRP yang diwakili Ofni Simbiak dan Seklis Alfans Rumbekwan (Wakil Ketua dan Sekretaris MRP) serta unsur MRP dari Pokja Agama yaitu Drs. Yoram Wambrauw. Mereka menggelar pertemuan di Kantor MRP, dan�. pertemuan itu berlangsung tertutup bagi wartawan.



Dalam keterangannya kepada pers, Ofni Simbiak mengatakan, pertemuan itu murni kunjungan kekeluargaan, dikarenakan ada kedekatan personal dan keterikatan sejarah.



Entah ada kaitannya atau tidak, inilah rangkaian peristiwa yang terjadi pasca kunjungan Dubes Belanda tersebut :



1. Tanggal 15 Maret 2012 (dua hari setelah kunjungan itu) terjadi aksi unjuk rasa besar-besaran di Kantor MRP di Jayapura yang dilakukan oleh aktivis pendukung Papua merdeka yang tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Mereka menuntut segere dilakukan REFERENDUM, karena integrasi Papua ke dalam NKRI melalui PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat alias referendum) tahun 1969 tidak sah. Mereka juga menolak rencana kedatangan Sekjen PBB Ban Ki-Moon ke Jakarta sebelum Referendum digelar. Para pengunjuk rasa bahkan mencela Negara Amerika Serikat sebagai ** SENSOR ** dan Negara Indonesia dihapuskan di atas Tanah Papua Barat ini.


for :






http://bintangpapua.com/headline/208...an-sekjend-pbb (http://bintangpapua.com/headline/20876-tuntut-referendum-tolak-kehadiran-sekjend-pbb)









2. Tanggal 16 Maret 2012 terjadi aksu unjuk rasa di Timika oleh para aktivis dari kelompok KNPB wilayah Mimika.



3. Tanggal 19 Maret 2012 terjadi aksi demo di Fak-fak oleh ratusan masyarakat Papua yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Fak-Fak Untuk Keadilan Papua, menuntut tegaknya keadilan di tanah Papua Barat dalam kunjungan Sekjen PBB, Ban Ki-Moon ke Indonesia. Ban Ki-Moon didesak untuk segera memfasilitasi pelaksanaan REFERENDUM di Tanah Papua.


for :






http://www.suarapapua.com/index.php?...Itemid=112?=en (http://www.suarapapua.com/index.php?option=com_content&view=article&id=144%3Ademo-di-fak-fak-sekjen-pbb-diminta-akui-nfrpb&catid=9%3Aberita-terkini&Itemid=112?=en)









4. Tanggal 20 Maret 2012 kelompok KNPB melakukan demo di Kotaraja Abepura. Tuntutan mereka tetap sama, yakni men menolak kedatangan Sekretaris Jenderal PBB ke Indonesia dan menunut Referendum. Mereka membawa bendera PBB serta membentangkan spanduk yang isinya meminta PBB segera menggelar referendum. Beberapa anggota lainnya berdiri di tepi jalan sambil memegang �kotak revolusi� (meminta sumbangan). Aksi itu berbuah kemacetan dan Kota Abepura lumpuh total. Ribuan kendaraan yang menuju Kota Abepura dari Jayapura mogok hingga 20 kilometer lebih, karena masa KNPB memblokade jalan penghubung arah Abepura-Sentani.




for :




http://www.antaranews.com/berita/1332206827/knpb-demo-di-sentani









5. Tanggal 17 Maret 2012 organisasi yang bermarkas di Sidney yaitu Australia West Papua Association (AWPA) mengirimkan surat kepada Senator Hon Bob Carr dan Kementerian Luar Negeri Australia, mengenai vonis hukum pidana penjara yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Jayapura kepada terdakwa kasus makar Forkorus Yaboisembut dkk. Menurut AWPA, Forkorus Yaboisembut dkk adalah pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) yang menyuarakan pandangan politiknya berdasarkan Article 19 of Universal Declaration of Human Rights, sehingga tidak pantas untuk dihukum penjara. AWPA juga menyatakan bahwa proses penangkapan kelima orang tokoh Kongres Rakyat Papua III, (19/10/2011) telah melanggar HAM, karena dilakukan dengan cara kekerasan. Bahkan, menurut AWPA, selama persidangan berlangsung, pengacara kelima terdakwa diancam akan dituntut jika membela para terdakwa.


for :






http://zonadamai.wordpress.com/2012/...-ke-australia/ (http://zonadamai.wordpress.com/2012/03/20/ini-dia-surat-aduan-pendukung-papua-merdeka-ke-australia/)









Sekali lagi, rentetan peristiwa di atas entah ada kaitannya atau tidak dengan kunjungan Dubes Belanda, tapi itulah faktanya. Mestinya kita tidak begitu saja percaya apa yang dikatakan oleh Pimpinan MRP bahwa kedatangan pihak Kedubes Belanda ke Papua tersebut untuk meminta masukan dari semua komponen atau stokeholder yang ada di Papua, guna mengetahui perkembangan pembangunan di Tanah Papua. Mengapa? Karena dalam urusan Papua, Belanda bukanlah solusi tetapi masalah.



Bukankah suasana saling curiga antara Jakarta dan Papua sekarang dipicu oleh pemahaman sejarah yang salah di kalangan aktivis Papua? Dan Belanda sengaja meletakan pemahaman itu di benak mereka untuk meyakini bahwa bergabunya Papua ke dalam NKRI bukan integrasi melainkan aneksasi.



Belanda pulalah yang membentuk tentara rakyat di Papua yang berisikan orang-orang Papua untuk menghadapi ancaman Trikora tahun 1961. Dan tentara bentukannya itulah yang telah bermetamorfosis menjadi OPM sekarang.



Maka, selama OPM masih eksis di Papua, solusi apapun yang ditawarkan Belanda untuk menyelesaikan masalah Papua, patut kita waspadai. Karena di satu sisi Belanda menginginkan Papua aman, tetapi di sisi lain OPM tetap disuport.



(Sumber http://politik.kompasiana.com)









Untuk Penampakan :::




for Penampakan yang ane ambil sendiri:





[quote]





http://s.kaskus.id/images/3128788_20120501115858.jpghttp://s.kaskus.id/images/3128788_20120501115931.jpg
















for Sorry:




Sebentar lagi ane update gambarnya ya gan









:kabur2:




[spoiler=open this] for Jangan lupa:




BINTANG 5 DAN melonNYA YANG SUDAH ISO







</div>